Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
d. Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan serta kesulitan yang dihadapi
dalam pelaksanaan rencana. Sedangkan manfaat dari pengawasan dalam suatu perusahaan adalah:
a. Mencegah penyimpangan atau kesalahan.
b. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi.
c. Mengatur perusahaan serta kegiatan yang dilaksanakannya.
d. Meningkatkan rasa tanggung jawab setiap pegawai dalam menjalankan
tugasnya.
2. Pengertian laba
Pada dasarnya setiap perusahaan dalam mengelola usahanya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut adalah keuntungan atau laba dari
operasional perusahaan. Laba adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan
operasi. Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba akuntansi laba adalah
sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang timbul dari transaksi periode tersebut dan biaya historis yang sepadan dengannya. Labarugi
bisa juga didefenisikan sebagai informasi yang menggambarkan mengenai kinerja perusahaan selama satu periode.
Menurut Belkoui 2001, 273 defenisi tentang laba itu mengandung lima sifat, yaitu:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar – benar trjadi yaitu
timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut. 2.
Laba akuntansi didasarkan pada postulat “periodik” laba itu artinya merupakan prestasi perusahaan pada periode tertentu.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
3. Laba akuntasi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan
tersendiri tentang apa yang termasuk hasil. 4.
Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang akan dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.
5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching dikurangi biaya yang
diterima atau dikeluarkan pada periode yang sama.
3. Perencanaan laba
Menurut Adisaputra dan Aggarini 2007, 13 “rencana laba adalah gambaran keuangan dan naratif mengenai hasil yang diharapkan dari keputusan
perencanaan, hal ini disebut rencana laba anggaran karena secara eksplisist menyatakan sasaran dalam ukuran waktu dan hasil keuangan yang diharapkan
pengembalian investasi, laba, biaya untuk setiap bagian dari perusahaan”.
Selanjutnya Welsch, Hilton, goron 2000, 31 “membagi rencana laba atau anggaran kedalam rencana laba taktis; Rencana laba strategis adalah suatu rencana
laba luas yang biasanya mencakup periode dua atau tiga tahun kedepan sedangkan rencana laba taktis begitu terperinci dan mencakup satu tahun ketahun yang akan
datang”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rencana laba merupakan proses pengembangan rencana – rencana yang bersifat menyeluruh dan pengawasan laba
itu sendiri meliputi pengawasa terhadap pendapatan dan pengawasan biaya.
4. Pengawasan Laba
Pengawasan laba dapat diartikan sebagai aktivitas untuk menemukan, mengkoreksi adanya peyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibanding dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan. Pada setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengawasan sebab apabila terjadi penyimpangan akan lebih dapat diadakan
tindakan koreksi. Pengawasan merupakan aspek fundanmental yang tidak pernah luput
dalam proses manajemen. Fungsi ini ditujukan untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan dan hasil telah sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengawasan
juga dapat diartikan proses menetapkan pekerjaan apakah yang sudah
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
dilaksanakan, menilai dan mengkoreksinya dengan menghindari pemborosan dan penyelewengan serta untuk peningkatan hasil guna, sehingga kemungkinan rugi
dapat ditekan seminimal mungkin. Perencanaan laba yang telah disusun tidak akan berguna tanpa adanya
suatu pengawasan. Secara umum pengawasan laba meliputi pengawasan terhadap suatu pendapatan dan pengawasan terhadap biaya. Pengawasan laba dilakukan
dengan analisi peyimpangan antara rencana pendapatan dan biaya dengan realisasinya.
Pengawasan terhadap laba yang merupakan perwujudan dari tujuan perusahaan dilaksanakan sebagai suatu proses yang berlangsung secara terus –
menerus oleh masing – masing bagian yang berwenang. Sebagai contoh bahwa bagian penjualan bertanggung jawab atas jumlah penjualan. Pertanggung jawaban
dibuat dalam bentuk laporan yang berisikan informasi yang membandingkan rencana dan realisasi dengan kebutuhan manajemen. Berdasarkan batasan tersebut
terdapat empat langkah dalam pengawasan terhadap laba, yaitu; a.
Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi. Langkah ini dapat mencakup penetapan standar ukuran untuk segala macam keperluan, mulai
dari target penjualan dan produksi sampai kepada daftar absensi dan keamanan. Agar dapat berfungsi secara efektif, standar tersebut harus
diperinci dalam istilah – istilah yang dapat dipahami dan diterima oleh individu yang bersangkutan. Metode pengukurannya harus dapat diterima juga
sebagai yang akurat.
Nurhasanah Siregar : Analisa Perencanaan Dan Pengawasan Laba Pada PT. Pertani Persero Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara, 2010.
b. Mengukur prestasi kerja. Langkah ini merupakan proses yang
berkesinambungan berulang – ulang dalam mana frekuensi tergantung kepada jenis aktivitas yang sedang diukur.
c. Membandingkan prestasi sesuai dengan standar. Langkah ini merupakan yang
paling mudah ditempuh dalam proses pengawasan. Sifat kompleksnya mungkin telah dapat diatasi dalam kedua langkah yang pertama, sekarang
tinggal membandingkan hasil yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika hasil – hasil itu memenuhi standar, manajer dapat mengasumsikan bahwa segala
sesuatu telah berjalan secara terkendali. d.
Mengambil tindakan korektif. Jika hasil yang dicapai tidak standar dan analisis menunjukkan perlunya diambil tindakan. Tindakan korektif ini dapat
berupa mengadakan perubahan terhadap satu atau lebih banyak efektivitas dalam operasi perusahaan, atau standar yang lebih ditetapkan semula.
Pengawasan sebenarnya merupakan suatu kehidupan interaktif antara hasil pekerjaan dengan perencanaan yang telah disusun. Sehingga dengan demikian
pengawasan itu berkisar pada kegiatan memberikan pengamatan, pemantauan, penyelidikan dan pengevaluasian keseluruhan kegiatan agar tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai secara tepat.
5. Proses Perencanaan dan Pengawasan Laba