Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Desain Penelitian Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 21 Jakarta pada semestar genap Tahun Ajaran 20092010. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2010.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, dimana tidak memungkinkan peneliti untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali dari variabel-variabel tertentu. Pelaksanaannya melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange RTE dan kelompok kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan desain penelitian berbentuk Two Group Randomized Subject Posttest Only, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2 Rancangan Penelitian Kelompok Perlakuan Posttest Re X e T Rk X k T Keterangan: R = Proses pemilihan subjek secara acak e = Kelompok eksperiment k = Kelompok kontrol X e = Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperiment X k = Perlakuan yang diberikan pada kelompok kontrol T = Tes yang sama pada kedua kelompok

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Target Seluruh siswa SMP Negeri 21 Jakarta. 2. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun ajaran 20092010 yang terbagi ke dalam 6 enam kelas. 3. Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, yaitu dimana pengambilan sampel dilakukan secara random pada kelompok- kelompok unit yang kecil atau “kluster”, bukan secara individual. Setelah dilakukan sampling terhadap enam kelas yang ada, diperoleh sampel adalah kelas VIII-5 sebagai kelompok kontrol dan kelas VIII-6 sebagai kelompok eksperimen.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Definisi Konseptual Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Sedangkan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sehingga minat belajar adalah kecenderungan siswa terhadap sesuatu atau bidang studi tertentu yang menyebabkan timbulnya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dan semuanya dilakukan dengan perasaan senang tanpa paksaan. Siswa yang memiliki minat belajar dapat dilihat dari perhatiannya terhadap guru dan pelajaran, kemauannya untuk belajar, partisipasinya ketika proses belajar berlangsung, dan perasaannya ketika mengikuti pelajaran matematika. 2. Definisi Operasional Secara operasional yang dimaksud dengan minat belajar adalah skor yang diperoleh siswa dalam mengisi angket minat belajar matematika. Dengan indikator minat belajar dalam penelitian ini adalah: perhatian, perasaan senang, partisipasi, keinginan yang kuat dan ketekunan. 3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket minat belajar matematika, untuk penyusunan butir-butir pernyataan angket mengacu pada indikator-indikator pada variabel yang akan diukur. Dan bentuk skala yang dipakai adalah skala likert yaitu bentuk kuisioner yang mengungkap sikap siswa dalam bentuk jawaban pernyataan berupa Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Angket ini terdiri dari 35 butir pernyataan. Jawaban dari setiap pernyataan positif diberi skor dengan rentang nilai dari 4 sampai 1, sedangkan jawaban dari setiap pernyataan negatif diberi skor dengan rentang nilai dari 1 sampai 4. Untuk kisi-kisi instrumen minat belajar matematika dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar Matematika Variabel Indikator Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jumlah Butir Perhatian 13, 29, 34 3, 15, 26 6 Perasaan senang 1, 12, 30 2, 4, 22, 33 7 Partisipasi 17, 19, 27, 32 8, 24, 28 7 Keinginan yang kuat 6, 10, 21, 25 5, 9, 18 7 Minat Belajar Matematika Ketekunan 7, 14, 20, 23, 31 11, 16, 35 8 Jumlah 19 16 35 Keterangan : Invalid butir pernyataan tidak valid 4. Uji Coba Instrumen Penelitian Sebelum angket diberikan pada siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terlebih dahulu angket tersebut di uji cobakan kepada siswa di luar kedua kelompok tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. a. Uji Validitas Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus korelasi Product Moment, yakni sebagai berikut: 1 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y ∑X = jumlah skor tiap-tiap butir ∑Y = jumlah skor tiap-tiap siswa N = jumlah siswa Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal angket, maka r hitung dibandingkan dengan r tabel product moment. Jika r hitung r tabel maka butir angket tersebut valid. Dan jika r hitung r tabel maka butir angket tersebut tidak valid. Dan Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan lampiran 10, diperoleh 25 butir pernyataan yang valid dari 35 butir pernyataan yang diajukan. b. Uji Reliabilitas Untuk mengukur reliabilitas instrumen angket minat digunakan rumus Alpha, sebagai berikut: 2 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 2 2 11 1 1 t b S S n n r 1 Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Jakarta: Pusataka Setia, 2009, h. 130. 2 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 175. Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen n = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal yang valid 2 b S Σ = jumlah varians butir 2 t S = varians total Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan lampiran 11 pada 25 butir pernyataan yang valid diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,87.

E. Teknik Analisis Data