maupun mengenai suatu gagasan
17
. Di antaranya adalah buku, seminar, laporan penelitian, majalah, disertasi dan seterusnya. Data tersebur didapat
dari Kelurahan, dan masyarakat yang memnpunyai penghasilan lebih dari hasil profesinya yaitu berupa kontrakan.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah bahan pustaka yang berisikan informasi tentang
bahan primer
18
. Dengan jalan mengadakan studi kepustakaan atau dokumen-dokumen, dokomen-dokumen yang dimaksud adalah Al-Quran,
Hadis, buku-buku ilmiah, KHI dan dokumen lainnya.
E. Review Kajian Terdahulu
Adapun review kajian kajian terdahulu yaitu, bahwa dalam peningkatan taraf hidup masyarakat, bentuk pemberdayaan yang tepat sasaran
sangat diperlukan, bentuk yang tepat adalah dengan memberikan kesempatan kepada kelompok miskin untuk merencanakan dan melaksanakan program
pembangunan yang telah mereka tentukan. Di samping itu masyarakat juga diberikan kekuasaan untuk mengelola dengan sendiri, baik yang berasal dari
pemerintah, maupun dari pihak amil zakat, inilah yang membedakan antara partisipasi masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat.
17
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Peran dan Penggunaan Perpustakaan Di dalam Penelitian Hukum, Jakarta: Pusat Dokumentasi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986, h.
34.
18
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji Jakarta: Pusat Dokumentasi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986. h. 35
Perlu dipikirkan siapa yang sesungguhnya menjadi sasaran pemberdayaan masyarakat, sesungguhnya juga memiliki daya untuk membangun, dengan
demikian memberikan “kail jauh lebih baik, dari pada memberikan ikan.” Dalam kondisi ini, ada tiga pilar yang harus diperlukan dalam proses
pemberdayaan masyarakat. Ketiga pilar tersebut adalah: pemerintah, swasta dan masyarakat yang hendaknya menjadi hubungan kemitraan yang selaras.
Tujuan yang hendak dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat untuk menjadi mandiri, kemandirian
tersebut meliputi: Kemandirian berfikir, bertindak, dan mengendalikan yang mereka lakukan tersebut. Pemberdayaan masyarakat hendaklah mengarah pada
pembentukan kognitif masyarakat yang lebih baik, untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses.
Ada dua upaya agar pemberdayaan ekonomi masyuarakat dapat di jalankan diantaranya: Pertama, mempersiapkan pribadi masyarakat menjadi
wirausaha. Karena kiat Islam yang pertama adalah mengatasi masalah kemiskinan adalah dengan bekerja. Dengan memberikan bekal pelatihan, karena pelatihan
merupakan bekal yang amat penting ketika akan memasuki dunia kerja.
19
Bentuk pemberdayaan yang ke dua adalah dengan pendidikan, kebodohan adalah pangkal dari kemiskinan, oleh karena untuk mengentaskan
kemiskinan dalam jangka waktu panjang adalah dari sektor pendidikan, karena kemiskinan itu kebanyakan sifatnya turun-temurun, dimana orang tuanya miskin
19
Desi Nasrida, Konsentrasi Muammalah. Pemberdayaan Ekonomi Melalui Zakat Studi Kasus Masyarakat Pasia Minang Kabau Perantauan Skripsi. 2007. h. 19
maka tidak mampu untuk menyekolakan anaknya, dan anak yang bodoh akan menambah daftar angka kemiskinan kelak di kemudian hari.
Bentuk pemberdayaan disektor pendidikan ini dapat disalurkan melalui dua cara: Pertama, pemberian beasiswa bagi anak kurang mampu,
dengan diberikannya beasiswa otomatis akan mengurangi beban orang tua dan sekaligus meningkatkan kemauan belajar. Ke dua, penyediaan sarana dan
prasarana, proses penyalurannya adalah dengan menyediakan tempat-tempat belajar formal maupun nonformal, atau paling tidak dana yang disalurkan untuk
pendidikan ini selain untuk beasiswa juga untuk pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana belajar, karena tidak sangat mungkin menciptakan seorang pelajar yang
berkwalitas dengan sarana yang minim.
20
F. Tekhnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Menganalisis terhadap hasil pengumpulan uang zakat mall.
2. Interview Interview wawancara yaitu metode yang dianggap paling efektif dalam
pengumpulan data primer di lapangan. 3. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis, data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif yaitu suatu
20
Desi Nasrida, Konsentrasi Muammalah. Pemberdayaan Ekonomi Melalui Zakat Studi Kasus Masyarakat Pasia Minang Kabau Perantauan Skripsi. 2007. h. 24