BAB 4. METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif. Gambaran pelaksanaan pencegahan malaria di wilayah
kerja Puskesmas Wongsorejo merupakan sebuah pengalaman hidup petugas kesehatan dalam menyelenggarakan pelayanan upaya kesehatan kepada
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Wongsorejo. Gambaran tentang pelaksanaan pencegahan malaria merupakan sebuah
sistem pengetahuan yang berasal dari pengalaman hidup beberapa orang yang menguasai bidang malaria, penyusun managemen, termasuk terlibat dalam
pelaksanaan program-program di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Untuk mendeskripsikan kembali gambaran upaya pencegahan terhadap malaria sesuai
dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggali data berdasarkan struktur kesadaran pengalaman hidup beberapa orang yang menguasai, menyusun,
terlibat dan melaksanakan program-program tersebut. Data yang dikumpulkan yaitu data deskriptif berupa kata-kata. Data
berupa kata-kata tersebut kemudian peneliti deskripsikan kembali kedalam uraian makna
“gambaran pelaksanaan pencegahan malaria di wilayah kerja Puskesmas Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, melalui tema-tema penting yang memuat
pengelompokan unit makna kata kunci, kategori-kategori kedalam sub tema,sub- sub tema, sub-sub sub tema dan tema sesuai tujuan penelitian.
41
Tujuan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi adalah untuk menganalisis struktur, atau esensi pengalaman hidup dari suatu fenomena yaitu
mencari kesatuan arti atau makna yang merupakan identifikasi dari esensi fenomena Rose, Beeby Parker, 1995 dalam Streubert Carpenter, 1998.
Pendekatan fenomenologi terdiri dari enam elemen penting yaitu : descriptive phenomenology, phenomenology of essences, phenomenology of
appearance, constitutive phenomenology, reductive phenomenology, dan heurmeneutic phenomenology Streubert Carpenter, 1998. Descriptive
phenomenology merupakan penelitian yang mengekplorasi, menganalisis, dan menjelaskan fenomena dari pengalaman nyata suatu fenomena secara rinci, luas,
dan mendalam. Phenomenology of essences merupakan penelitian yang menyelidiki suatu data melalui tema-tema umum dan penetapan pola yang saling
berhubungan dari fakta fenomena yang diamati. Phenomenology of appearance dalam kegiatannya dapat meliputi suatu penyelidikan terhadap cara munculnya
fenomena yang diamati. Constitutive phenomenology merupakan suatu cara untuk mempelajari
fenomena sebagai sebagai suatu penetapan kesadaran kita. Fenomena tersebut merupakan sesuatu yang dibentuk berdasarkan kesadaran kesadaran kita sebagai
lanjutan dari kesan pertama terhadap gambaran yang menyeluruh dari suatu fenomena. Reductive phenomenology merupakan jalan untuk melakukan
pengurangan atau mereduksi bisa berupa individu, asumsi individu, dan mengabaikan keyakinan individu peneliti agar memperoleh gambaran yang murni
dari suatu
fenomena. Heurmeneutic
phenomenology dilakukan untuk
mengekplorasi hubungan dan arti pengetahuan dan kontekstual masing-masing fenomena yang diamati Streubert Carpenter, 1998. Oleh karena itu peneliti
menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif. Tiga tahapan penelitian fenomenologi deskriptif terdiri dari : intuiting,
analyzing dan describing Streubert Carpenter, 1998. Tahap pertama, Intuiting merupakan langkah awal peneliti untuk dapat menyatu secara keseluruhan dengan
fenomena yang sedang diamati atau diteliti. Peneliti pada tahap intuiting memahami subjek yang diteliti dari sudut kerangka peneliti sendiri.
Tahap kedua yaitu analyzing. Pada tahap ini peneliti akan mengidentifikasi arti fenomena yang diteliti dengan menggali hubungan dan keterkaitan antara
elemen-elemen tertentu dengan fenomena tersebut. Peneliti kemudian mempelajari data yang telah ditranskripkan dan dikaji secara berulang-ulang.
Langkah selanjutnya menemukan kata-kata kunci dari informasi yang disampaikan partisipan untuk membentuk tema-tema.
Langkah ketiga pada penelitian fenomenologi deskriptif adalah describing. Pada langkah ini peneliti mengkomunikasikan dan memberikan gambaran tertulis
dari elemen kritikal yang didasarkan pada pengklasifikasian dan pengelompokan fenomena sesuai tujuan penelitian. Elemen atau esensi yang kritikal akan
dideskripsikan secara terpisah dan kemudian dalam kontek hubungannya terhadap satu sama lain Streubert Carpenter,1998.
Terdapat beberapa desain analisis data dalam penelitian kualitatif yang dikembangkan oleh beberapa ahli, antara lain : metode Colaizzi 1978, Giorgi
1985, Van Kaam 1966, dan Van Manen 1984. Metode tersebut didasari filosofi dari Edmund Husserl‟s. Hasil analisis data secara umum dari keempat
metode tersebut adalah menguraikan arti dari suatu pengalaman yang diidentifikasi melalui tema penting dari suatu fenomena. Akan tetapi secara umum
keempat metode tersebut memiliki beberapa perbedaan penting dalam menganalisis data kualitatifnya. Metode Giorgi mempercayakan hasil suatu
analisis hanya kepada peneliti, karena tidak mungkin mengembalikan hasil penelitian kepada partisipan untuk mendapatkan validasi data atau menggunakan
reviwer ekternal untuk melihat hasil anallisis data.
Metode Vankam memerlukan persetujuan intersubjektif yang diambil melalui persetujuan dengan seorang ahli atau pakar keilmuan dalam menganalisis
hasil penelitian. Metode Van Manen digunakan untuk mengidentifikasi aspek pengalaman yang merupakan tema pokok dari pengalaman partisipan. Pada
metode Van Manen data dianalisis melalui tiga metode. Ketiga metode tersebut yaitu: 1 pendekatan yang holistik, 2 pendekatan yang selektif, 3 pendekatan
yang terperinci. Pada pendekatan yang holistik, peneliti memandang teks secara keseluruhan dan mencoba untuk menangkap maksud dan artinya. Pada
pendekatan selektif, peneliti menyoroti atau menangkap pernyataan atau ungkapan yang terlihat penting dari pengalaman yang ditelaah. Pada pendekatan yang
terperinci, peneliti meneliti tiap-tiap kalimat. Apabila kata kunci telah dikenali
maka kata kunci tersebut menjadi obyek kajian dan penafsiran sehingga tema penting dapat ditemukan Polit Beck; 2003 dalam Susanto, 2010.
Pada analisis data penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode analisis Colaizzi yang ini dipertimbangkan oleh
peneliti berdasarkan keuntungan dan kemudahan metode tersebut melakukan proses pengumpulan data dan analisis data penelitian. Salah satu metode yang
khas dari metode Colaizzi adalah dengan melakukan validasi data dengan mengembalikan hasil penelitian kepada informan untuk validasi data hasil
wawancara.
4.2 Populasi Dan Sampel Penelitian