5.1.2 Gambaran Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan upaya pencegahan yang di lakukan pada masa individu mulai sakit. pencegahan sekunder bentuknya adalah upaya
diagnosis dini dan pengobatan dengan tepat dan segera tepat early diagnosis and prompt treatment .
Pengobatan segera dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak menimbulkan komplikasi yang lebih parah. Tindakan prompt treatment
antara lain; 1 Case Holding Drugs yaitu menangani dan keteraturan berobat. 2 Support Live yaitu pemberian pengobatan secepat mungkin pada penderita yang
mengalami gejala yang juga telah mengalami komplikasi akibat penyakit Maulana, 2009.
Tema 1 : Pencarian Dini Penderita Malaria
Pencarian dini penderita Early diagnosis merupakan diagnosa dini atau tindakan pencegahan pada seseorang atau kelompok yang memiliki resiko
terkena penyakit. Tindakan ini berupaya untuk menghentikan proses penyakit pada tingkat permulaan sehingga tidak menjadi lebih parah dan tidak terjadi
penularan di msyarakat. Tema ini memiliki Sub tema yaitu:
a. Sub tema 1: Mass Blood Survei Sub-sub tema: Tujuan Mass Blood Survei, dengan kategori:
1 mencari penderita malaria, seperti kutipan wawancara berikut: “.. kita mengambil darah dari masyarakat di wilayah endemik untuk
mencari penderita malaria
..” I.1 Sub-sub tema: sasaran Mass Blood Survei, dengan kategori:
1 masyarakat di daerah endemis, seperti kutipanwawancara berikut:
“.. mensurvei darah masyarakat setempat desa bangsring, mengambil darah dari masyarakat di daerah endemis
” I.1 2 masyarakat pendatang, seperti kutipan wawancara berikut:
“..pengambilan darah untuk memeriksa malaria pada penduduk yang masuk di wilayah
,,sasarannya pendatang- pendatang”I.1
3 masyarakat di badan usaha daerah endemis, seperti kutipan wawancara berikut:
“.. di situ ada dua tempat lokasi yang intens yaitu tempat pelatihan nelayan
Balai Konservasi Penangkapan Ikan,,dua ribu dua belas ini
di pabrik aremik pabrik aspal di desa bangsring I.1
b. Sub tema 2: Survei Migrasi Sub-sub tema: tujuan Survei Migrasi
Sub-sub sub tema: memeriksa malaria pada penduduk, dengan kategori: 1 penduduk yang akan masuk wilayah endemik, seperti kutipan
wawancara berikut:
“ ..pengambilan darah untuk memeriksa malaria pada penduduk yang masuk di wilayah endemik
..” Sub sub tema: sasaran survey Migrasi
Sub-sub sub tema: penduduk yang masuk, dengan kategori 1 melalui pelabuhan, seperti kutipan wawancara berikut:
“..kemaren survei migrasi itu jalan, itu kerjasama dengan KKP
Kantor Kesehatan Pelabuhan I.2
“..kemudian kerjasama dengan ini, unit kesehatan pelabuhan ketapang
”I.1
“..kantor kesehatan pelabuhan kerjasama dengan kita, mereka yang ngambil dari kapal
”I.5
“..karena dari pelabuhan itu kan ada yang dari daerah endemis
sapeken Madura” I.5 c. Sub tema 3: Active Case Detection
Sub-sub tema: Tujuan Active Case Detection Sub-sub sub tema: mencari penderita demam, dengan kategori:
1 di daerah endemis, seperti kutipan wawancara berikut:
“..kan ada yang aktif to, yang aktif kita mencari penderita,,meskipun nggak ada kasus gini,, untuk penderita panas di daerah sana tetep di
ambil sediaan darah” I.3
d. Sub tema 4: passive Case Detection Sub-sub tema: Tujuan Passive Case Detection
Sub-sub sub tema: mencari penderita demam, dengan kategori: 1 datang ke puskesmas, seperti kutipan wawancara berikut:
“..yang pasif mereka datang kita periksa..”
Tema 2: Menegakkan Diagnosa Dini Melalui Pemeriksaan Mikroskopis
Menegakkan diagnosa dini melalui pemeriksaan mikroskopis merupakan salah satu early diagnosis melalui penentuan diagnosa pasti malaria sehingga
dapat di lakukan pengobatan segera prompt treatmen dengan tepat dan segera. Tema ini memiliki 1 Sub tema yaitu:
a. Sub tema 1 : Penentuan Diagnosa Pasti Sub-sub tema: alat yang di gunakan untuk pemeriksaan, dengan kategori:
1 mikroskopis, seperti kutipan wawancara berikut: “..kalau pakek Rapid test itu kan cuma menentukan positifnya saja,,
pakek mikroskop, kalau mikroskop bisa tahu langsung jenis
parasitnya
” I.5
Tema 3: Pengobatan Segera Prompt treatment
Prompt treatment merupakan tindakan lanjutan dari early diagnosis. Pengobatan segera dilakukan sebagai penghalang agar gejala tidak menimbulkan
komplikasi yang lebih parah. Tema ini memiliki 1 Sub tema yaitu:
a. Sub tema 1: Pengobatan tepat dan adekuat fase akut Sub-sub tema: obat yang digunakan, dengan kategori:
1 artesunat combination therapi , seperti kutipan wawancara berikut:
“..di kasih Artesunat ya, ACT Artesunat Combination Therapy, obatnya baru kan
beda kayak dulu” I.3
Tema 4: Managemen Kasus Sedini Mungkin
Managemen kasus sedini mungkin merupakan salah satu upaya untuk
pembatasan kecacatan mencegah komplikasi pada penderita malaria.
Tema ini memiliki 2 Sub tema yaitu: a. Sub tema 1: Penyelidikan Epidemiologi
Sub-sub tema: isi kegiatan Sub sub sub tema: pengambilan sampel, dengan kategori:
1 semua penderita dengan panas yang sama, seperti kutipan wawancara berikut:
“..pengambilan sampel dulu, menggunakan rapid test untuk memastikan dulu malaria, orang yang panasnya sama dengan orang
yang meninggal tak priksoni saya periksa semua” I.2
Sub-sub sub tema: penangkapan nyamuk, dengan kategori: 1 spot ceck, seperti kutipan wawancara berikut:
“..kemudian PE ne Kemudian Penyelidikan Epidemiologinya, salah satunya spot ceck penangkapan nyamuk
” I.2 b. Sub tema 2: Pemberian pengobatan
Sub-sub tema: jenis pengobatan, dengan kategori 1 pengobatan radikal, seperti kutipan wawancara berikut:
“..waktu itu ada yang meninggal, terus puskesmas melakukan pelacakan segera di lokasi, setelah pelacakan Puskesmas telpon ke
Dinas, paginya saya langsung turun,, kemudian di lakukan pengambilan
sampel, ternyata benar malaria, baru setelah itu di berikan pengobatan radikalnya
” I.2 Sub-sub tema: sasaran pengobatan, dengan kategori:
1 semua penduduk diperiksa, seperti kutipan wawancra berikut:
“ ..orang orang sekitar itu semua tak periksa,, dan ternyata memang
positif,,nah langsung di kasih pengobantannya..”
5.1.3 Gambaran Pencegahan Tersier