Membentuk Matriks Korelasi Analisis Data

S 2 x 8 = 0,869653 S 2 x 9 = 0,762703 2. Mencari nilai total varians tanpa variabel x 1 S 2 t = 19,951 3. Melakukan proses perhitungan nilai Alpha Cronbach variabel x 1 dengan memakai rumus: � = � � � − 1� � 1 − ∑ � � 2 � � 2 � α = 0,7172 Hasil perhitungan nilai Alpha Cronbach menggunakan program SPSS menunjukkan nilai 0,767 yang hampir sama dengan perhitungan Alpha Cronbach secara manual terhadap variabel x 1 yaitu sebesar 0,7172.

3.7 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah teknik analisis faktor dengan pendekatan komponen utama. Langkah-langkah dalam analisis faktor adalah sebagai berikut:

3.7.1 Membentuk Matriks Korelasi

a. Matriks korelasi merupakan matriks yang memuat koefisien korelasi dari semua pasangan variabel dalam penelitian ini. b. Matriks ini digunakan untuk mendapatkan nilai kedekatan hubungan antar variabel penelitian. c. Nilai kedekatan ini dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian untuk melihat kesesuaian dengan nilai korelasi yang diperoleh dari analisis faktor. Dalam proses analisisnya apabila koefisien korelasi antar variabel terlalu kecil berarti hubungannya lemah, maka metode analisis faktor kurang tepat untuk dipergunakan. Peneliti mengharapkan selain variabel awal berkorelasi dengan sesama variabel lainnya juga berkorelasi dengan faktor sebagai variabel terakhir yang didapat dari variabel-variabel awal. Perhitungan matriks korelasi menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Matriks Korelasi Perhitungan nilai korelasi masing-masing variabel secara manual diperoleh dengan memakai rumus korelasi product moment: } x x {n } x x {n x . x x x n 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 x x 2 1 ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = r 3.1 Tabel 3.11 Data Perhitungan Korelasi antara Variabel x 1 dengan x 2 No. X 1 X 2 X 1 X 2 X 1 2 X 2 2 1 2 3 4 5 6 1 1,000 2,848 2,84785 1 8,1102255 2 2,368 1,845 4,36943 5,60601 3,4056165 3 3,734 2,848 10,6336 13,942 8,1102255 4 2,368 2,848 6,74285 5,60601 8,1102255 5 3,734 2,848 10,6336 13,942 8,1102255 6 3.734 4,131 15,4258 13,942 17,067497 7 2,368 2,848 6,74285 5,60601 8,1102255 8 1,000 1,000 1 1 1 9 2,368 2,848 5,60601 5,60601 8,1102255 10 2,368 2,848 5,60601 5,60601 8,1102255 11 2,368 1,845 5,60601 5,60601 3,4056165 12 2,368 4,131 5,60601 5,60601 17,067497 13 2,368 2,848 5,60601 5,60601 8,1102255 14 2,368 2,848 5,60601 5,60601 8,1102255 15 2,368 2,848 5,60601 5,60601 8,1102255 ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ 132 2,368 2,848 6,74285 5,60601 8,1102255 Jumlah 309,761 386,724 937,700 831,490 1.243,885 Data mentah keseluruhan terdapat pada lampiran 3B Tabel 3.11 diatas adalah data perhitungan korelasi antara x 1 dan x 2 secara manual diperoleh sebagai berikut: 2 1 x x r = } x x {n } x x {n x . x x x n 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ 2 1 x x r = 0,280 Hasil perhitungan korelasi antara variabel x 1 dan x 2 menggunakan program SPSS menunjukkan nilai yang hampir sama dengan perhitungan korelasi antara variabel x 1 dan x 2 secara manual yaitu sebesar 0,280. Selanjutnya dapat dilakukan langkah yang sama untuk menentukan nilai korelasi antara variabel yang lain. Pada penelitian ini matriks korelasi yang dibentuk dari data yang diperoleh untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah BIZZ BCA yaitu memperlihatkan korelasi yang lemah antara variabel x 1 dengan x 2 . Data mengenai 9 variabel yang berasal dari jawaban 132 orang responden kemudian dianalisa pada anti image correlation. Uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka KMO dan MSA. Kriteria kesesuaian dalam pemakaian analisis faktor adalah: • Jika harga KMO sebesar 0,9 berarti sangat memuaskan, • Jika harga KMO sebesar 0,8 berarti memuaskan, • Jika harga KMO sebesar 0,7 berarti harga menengah, • Jika harga KMO sebesar 0,6 berarti cukup, • Jika harga KMO sebesar 0,5 berarti kurang memuaskan, dan • Jika harga KMO kurang dari 0,5 tidak dapat diterima. Tabel 4.12 Kaiser-Meyer-Olkin KMO dan Barlett’s Test KMO and Barlett’s Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy .644 Barlett’s Test of Sphericity Approx. Chi-Square 579.788 Df 36 Sig. .000 Hasil perhitungan menunjukkan besaran nilai Barlett Test of Sphericity adalah 579,788 pada signifikan 0,000 yang berarti pada penelitian ini ada korelasi yang signifikan antar variabel dan hasil perhitungan KMO sebesar 0,644 sehingga kecukupan sampel termasuk kategori yang cukup dan layak untuk diteliti lebih lanjut. Menurut Santoso 2005 Angka MSA Measure of Sampling Adequecy berkisar antara 0 sampai dengan 1 dengan kriteria: • MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. • MSA ≥ 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. • MSA 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut. Hipotesis untuk uji diatas adalah: H : sampel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut H 1 : sampel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut Kriteria dengan melihat probabilitas tingkat signifikansi: Angka Sig. ≥ 0,05, maka H diterima Angka Sig. 0,05, maka H ditolak Tabel 3.13 Nilai Measure of Sampling Adequecy MSA Dengan melihat anti image correlation diketahui hanya ke 6 variabel menunjukkan kriteria angka MSA lebih besar dari 0,5, sedangkan 3 variabel lainnya masih berada pada kriteria angka MSA lebih kecil dari 0,5 yang berarti hanya 6 variabel yang masih bisa diprediksi untuk dianalisa lebih lanjut. Dari kedua hasil pengujian di atas, semua variabel mempunyai korelasi yang tidak terlalu kuat, tetapi penelitian masih bisa dilanjutkan karena banyak faktor-faktor lain yang membuat penelitian ini dapat dilanjutkan.

3.7.2 Ekstraksi Faktor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelayanan BCA Bizz Terhadap Tingkat Tabungan Pada PT. Bank Central Asia Cabang Pembantu Pusat Pasar Medan.

0 27 62

Pengaruh Pelayanan BCA Bizz Terhadap Tingkat Tabungan Pada PT. Bank Central Asia Cabang Pembantu Pusat Pasar Medan

1 34 62

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PT.BANK CENTRAL ASIA, TBK (BCA) KCU Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Pt.Bank Central Asia, Tbk (BCA) KCU Solo Slamet Riyadi.

0 3 13

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PT.BANK CENTRAL ASIA, TBK (BCA) KCU Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Pt.Bank Central Asia, Tbk (BCA) KCU Solo Slamet Riyadi.

0 2 17

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Bizz Pada PT. Bank Central Asia Studi Kasus : Nasabah Bank Bca Capem Surabaya - Medan

0 0 12

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Bizz Pada PT. Bank Central Asia Studi Kasus : Nasabah Bank Bca Capem Surabaya - Medan

0 0 2

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Bizz Pada PT. Bank Central Asia Studi Kasus : Nasabah Bank Bca Capem Surabaya - Medan

0 0 5

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Bizz Pada PT. Bank Central Asia Studi Kasus : Nasabah Bank Bca Capem Surabaya - Medan

0 2 18

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Bizz Pada PT. Bank Central Asia Studi Kasus : Nasabah Bank Bca Capem Surabaya - Medan

0 0 1

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah Bizz Pada PT. Bank Central Asia Studi Kasus : Nasabah Bank Bca Capem Surabaya - Medan

0 0 22