6. Promosi produk x
6
Promosi dari produk adalah cara penjualan atau pemasaran dari BCA yang dilakukan saat menawarkan produk dan layanan BCA BIZZ kepada nasabah,
biasa promosi dilakukan dengan cara membagikan brosur atau dengan cara menawarkan langsung kepada nasabah dengan berbagai macam argumen yang
membuat nasabah tertarik untuk masuk menjadi anggota BIZZ. 7.
Lokasi BCA BIZZ x
7
Lokasi BCA adalah tempat yang strategis dan terjangkau bagi nasabah untuk melakukan transaksi keuangan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
nasabah. 8.
Keunggulan produk x
8
Keunggulan produk adalah kelebihan atau keuntungan dari sebuah produk. Produk BCA BIZZ ini memiliki beberapa keunggulan yaitu memudahkan
nasabah dalam menabung, menarik uang, bebas biaya administrasi dan lain sebagainya.
9. Popularitas dari produk x
9
Popularitas produk adalah terkenal atau tidaknya suatu produk yang diperjual belikan. BCA BIZZ merupakan salah satu klaster nasabah BCA yang
memberikan nasabah kemudahan dalam bertransaksi bisnis diseluruh Indonesia.
3.3 Sumber Data
Data di dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara terstruktur terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan
merupakan kuesioner tertutup kuesioner terstruktur, yaitu kuesioner yang disusun dalam bentuk beberapa pertanyaan dan pernyataan yang telah disertai
dengan pilihan jawaban dalam bentuk skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yang
biasana digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu kejadian atau gejala sosial Riduwan, 2005.
Dalam penelitian ini skala ditetapkan dalam bentuk pilihan ganda dengan setiap pernyataan diberi skor antara 1 sampai dengan 5, yaitu:
1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju
3 = Netralragu-ragu 4 = Setuju
5 = Sangat setuju
3.4 Pengolahan Data
3.4.1 Input Data Mentah
Penentuan matriks input data mentah yang terdiri dari 162 sampel observasi responden dan 9 variabel awal penelitian.
Tabel 3.3 Data hasil kuesioner Nomor
Responden X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
X
9
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 3
4 3
1 3
4 4
3 4
2 4
3 4
3 4
5 4
3 5
3 5
4 4
4 4
5 4
3 5
4 4
4 4
2 4
4 3
3 4
5 5
4 4
4 4
4 4
4 4
6 5
5 4
4 3
4 3
5 3
7 4
4 4
5 4
5 5
5 4
8 3
2 3
2 2
4 4
3 4
9 4
4 4
2 4
4 3
2 3
10 4
4 4
4 4
5 5
4 5
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
132 4
4 2
2 4
4 3
2 3
Data mentah keseluruhan terdapat dalam lampiran 2A
3.4.2 Penskalaan Data Ordinal Menjadi Data Interval
Berdasarkan data mentah hasil kuesioner dapat dibuat suatu matriks X
pxn
yang telah dilakukan penskalaan menjadi skala interval. Dalam penelitian ini digunakan
teknik penskalaan Methods Successive Interval dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Berikut adalah perhitungan penskalaan Methods Successive Interval
pada variabel 1.
Tabel 3.4 Penskalaan Variabel 1 Col
Category Freq
Prop Cum
Density Z
Scale
1,000 3,000
29,000 0,220
0,220 0,296
-0,733 1,00
4,000 76,000
0,576 0,795
0,284 0,825
2,368 5,000
27,000 0,205
1,000 0,000
3,374 Jumlah
132
Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval adalah: 1.
Menghitung frekuensi skor jawaban dalam skala ordinal. 2.
Menghitung proporsi dan proporsi kumulatif untuk masing-masing skor jawaban.
3. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi
kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dari Tabel Distribusi Normal Baku.
4. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara
memasukkan nilai Z tersebut ke dalam fungsi densitas normal baku sebagai berikut:
2
z 2
1
e 2
π 1
fz
−
=
0,296 e
2 π
1 f-0,773
2
0,773 2
1
= =
−
5. Menghitung nilai skala atau Scale Value SV dengan rumus:
SV = limit
lower below
area limit
upper below
area limit
upper at
density limit
lower at
density −
−
SV
1
= -1,345 SV
2
= 0,021 SV
3
= 1,385 6.
Menentukan Scale Value min sehingga SV
terkecil
+ 1
SV
min
= Scale Value terkecil = -1,345
-1,345 + 1
SV
min
= 345
, 2
SV
min
= 7.
Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus: Y = SV +
min
SV Y
1
= -1,345 + 2,345 = 1 Y
2
= 0,021 + 2,345 = 2,366 Y
3
= 1,385 + 2,345 = 3,73
Selanjutnya dengan melakukan cara yang sama, maka semua variabel akan ditransformasikan ke dalam data interval. Hasil dari masing-masing variabel:
Tabel 3.5 Hasil Penskalaan Variabel
x
1
x
2
x
3
x
4
x
5
x
6
x
7
x
8
x
9
1 1,000
2 1,000
1,000 1,878
1,000 1,000
1,000 1,000
3 1,000
1,845 2,197
2,293 1,660
1,530 2,776
2,191 1,000
4 2,368
2,848 3,361
2,970 2,874
2,202 4,070
3,172 2,469
5 3,734
4,131 4,626
4,169 4,643
3,526 5,334
4,230 3,921
Setelah dilakukan penskalaan pada 9 variabel, maka diperoleh data hasil kuesioner dalam bentuk interval sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Penskalaan Variabel
No. 1
x
1
2 x
2
3 x
3
4 x
4
5 x
5
6 x
6
7 x
7
8 x
8
9 x
9
10 1
1,000 2,848
2,197 1,000
1,660 2,202
4,070 2,191
2,469 2
2,368 1,845
3,361 2,293
2,874 3,526
4,070 2,191
3,921 3
3,734 2,848
3,361 2,970
2,874 3,526
4,070 2,191
3,921 4
2,368 2,848
3,361 1,878
2,874 2,202
2,776 2,191
2,469 5
3,734 2,848
3,361 2,970
2,874 2,202
4,070 3,172
2,469 6
3,734 4,131
3,361 2,970
1,660 2,202
2,776 4,230
1,000 7
2,368 2,848
3,361 4,169
2,874 3,526
5,334 4,230
2,469 8
1,000 1,000
2,197 1,878
1,000 2,202
4,070 2,191
2,469 9
2,368 2,848
3,361 1,878
2,874 2,202
2,776 1,000
1,000 10
2,368 2,848
3,361 2,970
2,874 3,526
5,334 3,172
3,921
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
∙ ∙
132 2,368
2,848 1,000
1,878 2,874
2,202 2,776
1,000 1,000
Data mentah keseluruhan terdapat pada lampiran 2B
3.5 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pada penelitian ini uji validitas dilakukan
dengan membandingkan nilai r
hitung
dengan nilai r
tabel
r product moment. Pengujian validitas dilakukan pada 132 responden dengan bantuan SPSS
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Klik analyze, pilih scale dan reliability analysis 2.
Setelah muncul kotak dialog reliability analysis, pindahkan data x
1
sampai x
9
ke dalam item statistik. 3.
Klik kotak dialog statistic pilih descriptive for item, scale, dan scale if item deleted.
4. Klik continue dan OK.
5. Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan SPSS diperoleh hasil r
hitung
sebagai berikut:
Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Penelitian
No. Variabel
r
hitung
r
tabel
Kesimpulan
1. x
1
0,630 0,134
Valid 2.
x
2
0,281 0.134
Valid 3.
x
3
0,746 0.134
Valid 4.
x
4
0,738 0,134
Valid 5.
x
5
0,334 0,134
Valid 6.
x
6
0,675 0,134
Valid 7.
x
7
0,242 0,134
Valid 8.
x
8
0,458 0,134
Valid 9.
x
9
0,388 0,134
Valid
Dengan N = 132 dan α = 5 maka berdasarkan tabel korelasi product
moment diperoleh r
tabel
sebesar 0,134, ini menunjukkan bahwa seluruh variabel dinyatakan valid karena nilai r
hitung
r
tabel
, r
hitung
0,134. Secara manual perhitungan korelasi product moment antara variabel x
1
dengan skor total variabel lainnya Y = x
2
+ x
3
+ x
4
+ x
5
+ x
6
+x
7
+ x
8
+ x
9
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Data Perhitungan Korelasi Product Moment
Data mentah keseluruhan terdapat pada lampiran 3A
Tabel 3.8 diatas adalah data perhitungan korelasi product moment antara X
1
dan Y secara manual diperoleh sebagai berikut:
r
xy
=
} Y
Y {n
} X
X {n
Y X.
XY n
2 2
2 2
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
r
xy
= 0,569
Hasil perhitungan nilai korelasi product moment secara manual terhadap variabel x
1
yaitu sebesar 0,569.
3.6 Uji Reliabilitas