No Karakteristik Sampel
Satuan Sampel
I II
III 1
Luas Bangunan Usaha m
2
50 16
30 2
Luas Lahan Usaha m
2
50 16
30 3
Lama Usaha Tahun
7 5
40 4
Umur Tahun
55 56
60 5
Tingkat Pendidikan Tahun
12 12
-
Sumber: Analisis data primer
Dari Tabel 3 diketahui bahwa usaha industri roti kacang di Kota Tebing Tinggi merupakan usaha
home industry
. Luas bangunan usaha pada sampel I yaitu 50 m
2
, sampel II yaitu 16 m
2
dan sampel III yaitu 30 m
2
. Luas Lahan Usaha merupakan Luas Bangunan Usaha bagi semua sampel pengusaha roti kacang di Kota Tebing
Tinggi. Lama Usaha yang didirikan pada sampel I adalah 7 tahun, pada sampel II selama 5 tahun dan pada sampel III adalah 40 tahun. Umur pengusaha roti kacang
pada sampel I adalah 55 tahun, pada sampel II adalah 56 tahun dan sampel III berumur 60 tahun. Tingkat pendidikan pada sampel I dan II adalah 12 tahun, yaitu
pengusaha mengemban pendidikan hanya sampai tingkat SMA. Namun, pada sampel III, tidak bersekolah.
4.2.2 Tenaga Kerja
Tenaga kerja diperlukan dalam proses produksi, dimulai dari perendaman kacang hingga pengemasan. Adapun jam kerja yang diberlakukan terhadap tenaga kerja
tergantung terhadap jumlah permintaan roti kacang. Apabila permintaan sedang meningkat maka tenaga kerja bisa bekerja selama 10 jam dengan upah Rp. 50.000
– Rp. 75.000, namun jika permintaan tidak banyak maka pekerja hanya bekerja
Universitas Sumatera Utara
setengah hari dengan upah Rp. 25.000 – Rp. 30.000. Pada sampel I dan II
memiliki sebanyak 15 tenaga kerja sedangkan pada sampel III memiliki sebanyak 40 tenaga kerja.
4.2.3 Permodalan
Modal merupakan hal yang penting guna keberlangsungan usaha. Dalam membangun usaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi, pengusaha memperoleh
modal dari modal sendiri maupun pinjaman dari bank. Modal awal yang diperlukan pengusaha untuk mendirikan usaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi
rata – rata berkisar Rp. 38.000.000.
4.2.4 Bahan Baku
Bahan baku utama dalam pembuatan roti kacang adalah kacang. Kacang yang dipilih merupakan kacang bermutu baik dan tidak rusak. Pengusaha memperoleh
kacang dari pasar yang tersedia di kota Tebing Tinggi. Adapun kebutuhan kacang hijau pada tiap sampel dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Kebutuhan bahan baku pada industri roti kacang di Kota Tebing Tinggi
Sampel Kebutuhan Kacang per hari
I 15 kg
II 20 kg
III 20 kg
Sumber: Analisis data primer, 2015
4.2.5 Fasilitas Perusahaan
Fasilitas perusahaan dapat terbagi dalam fasilitas produksi guna menunjang keberlangsungan proses produksi. Adapun fasilitas produksi yang dimiliki,
diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
a. Mesin Penggiling Kacang untuk menghaluskan kacang
b.
Mixer
untuk mengaduk adonan tepung terigu dan telur sebagai kulit roti kacang
c.
Oven
untuk memanggang roti kacang d.
Kipas angin untuk mendinginkan roti kacang yang baru masak sebelum dikemas
e. Meja untuk tempat tenaga kerja mencetak roti kacang sebelum dimasukkan di
dalam oven f.
Kotak kemasaran untuk mengemas roti kacang agar siap dijual g.
Ember untuk merendam kacang sebelum digiling h.
Kuali untuk memasak kacang setelah digiling i.
Roller untuk memipihkan adonan kulit luar Fasilitas penyimpanan hanya berupa rak meja berfungsi sebagai penyimpanan roti
kacang yang telah dikemas menjadi bentuk kemasan kotak berlabel nama perusahaan. Roti kacang di Kota Tebing Tinggi hanya dapat bertahan selama 10
hari. Sedangkan fasilias pengangkutan, pada perusahaan belum memiliki sarana transportasi milik perusahaan, perusahaan masih menggunakan kendaraan pribadi
dalam menyalurkan produk roti kacang.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Proses Pembuatan Roti Kacang