Pembobotan Faktor Internal dan Faktor Eksternal

tercipta. Faktor eksternal yang menjadi peluang terdiri atas 3 faktor yakni adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi, penggunaan teknologi tergolong modern dan adanya bantuan dari pihak pemerintah. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi amcaman terdiri dari 2 faktor yakni adanya produk pesaing dan bahan baku kurang tersedia.

5.2.2 Pembobotan Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Setelah diperoleh skor tiap faktor internal dan faktor eksternal maka selanjutnya dilkakukan pembobotan pada tiap faktor internal dan eksternal. Teknik komparasi adalah pembobotan yang dilakukan dengan tingkat kepentingan 1, 2 dan 3 serta dilakukan berpasangan. Setelah diperoleh tingkat kepentingan masing – masing faktor pada setiap sampel, kemudian dibuat matriks penilaian setiap faktor dari seluruh sampel. Selanjutnya nilai rata – rata perbandingan dari seluruh sampel dicari dan disebut dengan rata – rata geomteris dengan menggunakan rumus geometris. Kemudian, nilai rata – rata setiap faktiryang diperoleh dinormalisasikan untuk mendapatkan nilai rata – rata dari masing – masing faktor. Nilai rata – rata ini akan menjadi bobot dari setiap faktor. Pembobotan faktor – faktor internal dan faktor – faktor eskternal disajikan dalam Tabel 9 dan Tabel 10 secara berurutan. Universitas Sumatera Utara Tabel 9. Pembobotan Faktor – Faktor Internal Faktor – Faktor Internal Bobot Kekuatan 1. Keunggulan produk memiliki berbagai cita rasa dan ukuran kemasan 2. Stabilnya usaha roti kacang dari segi keuanganfinansial 3. Harga Jual per produk terjangkau 4. Jumlah output produksi siap jual Kelemahan 5. Minimnya upaya promosi yang dilakukan 6. Jumlah tenaga kerja masih tergolong rendah 0,24 0,17 0,08 0,13 0,26 0,12 Total 1 Sumber: Lampiran 3, 5, 7, dan 9 Minimnya upaya promosi yang dilakukan memiliki nilai bobot yang paling besar yaitu 0,26. Hal ini berarti promosi merupakan faktor internal yang dianggap sangat penting dalam pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Kemudian diikuti oleh keunggulan produk memiliki berbagai cita rasa dan ukuran kemasan memiliki bobot sebesar 0,24; kestabilan usaha roti kacang dari segi keuanganfinansial memiliki bobot sebesar 0,17; jumlah output produksi siap jual memiliki bobot sebesar 0,13;jumlah tenaga kerja tergolongrendah memiliki bobot 0,12; harga jual yang terjangkau memiliki nilai bobot paling kecil yaitu 0,08. Hal ini berarti harga jual yang terjangkau merupakan faktor internal yang dianggap kurang penting dalam pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi karena harga jual per produk tidak terlalu berpengaruh disebabkan harga jual yang cenderung stabil dari tahun ke tahun. Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Pembobotan Faktor – Faktor Eksternal Faktor – Faktor Eksternal Bobot Peluang 1. Adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi 2. Penggunaan teknologi tergolong modern 3. Adanya bantuan dari pihak pemerintah Ancaman 1. Adanya produk pesaing 2. Bahan baku kurang tersedia 0,34 0,17 0,13 0,26 0,10 Total 1 Sumber: Lampiran 4, 6, 8, dan 10 Adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi memiliki bobot yang paling besar yaitu 0,34. Hal ini berarti adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi merupakan faktor eksternal yang dianggap sangat penting dalam pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Kemudian diikuti oleh adanya produk pesaing memiliki bobot sebesar 0,26; penggunaan teknologi memiliki bobot sebesar 0,17; adanya bantuan dari pihak pemerintah memiliki bobot sebesar 0,13; kurang tersedianya bahan baku memiliki nilai bobot paling kecil yaitu 0,10.

5.2.3 Penentuan Strategi Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi