Kelemahan dalam Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi

perusahaan roti kacang, maka pembeli dapat menentukan pilihannya berdasarkan harga yang ditawarkan oleh pengusaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi.Hal ini perlu diperhatikan oleh pengusaha roti kacang karena dengan harga yang terjangkau merupakan suatu sumber kekuatan bagi pengusaha roti kacang, dengan begitu akan dapat memenuhi ekspetasi dari segmentasi pasar. 4. Jumlah output produksi siap jual Jumlah output produksi per hari menjadi indikator dalam perkembangan usaha, semakin banyak permintaan, berarti semakin banyak roti kacang yang diproduksi. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pengusaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi, rata – rata perusahaan memproduksi roti kacang sebanyak 200 kotak per hari. Namun, pada saat weekend permintaan akan meningkat, sehingga pengusaha roti kacang bisa memproduksi sebanyak 300 kotak per hari.Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi usaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi, dengan memproduksi lebih banyak dibandingkan dengan hari biasa, maka keuntungan yang diperoleh akan lebih besar dan dengan meningkatnya produksi per hari akan meningkatkan potensi untuk memasarkan roti kacang ke luar daerah Tebing Tinggi.

5.1.2 Kelemahan dalam Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi

Adapun kelemahan dalam pemasaran roti kacang kota Tebing Tinggi adalah: 1. Minimnya upaya promosi yang dilakukan Tujuan kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk lebih luas sehingga terjadi peningkatan jumlah produksi dan perusahaan makin berkembang. Promosi perlu dilakukan agar calon konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan Universitas Sumatera Utara pengusaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi hanya ada satu perusahaan yang melakukan promosi terhadap produknya. Promosi yang dilakukan melalui media online , yaitu berupa website dan pernah melakukan promosi di televisi. Untuk perusahaan lain tidak melalukan promosi, mereka memperkenalkan produknya secara langsung. Pengusaha roti kacang yang tidak melakukan promosi menganggap bahwa pembeli akan bertambah sepanjang kualitas produknya terjaga sehingga konsumen baru akan datang dengan sendirinya. Hal ini dirasakan menjadi kelemahan dalam pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi, jika upaya promosi dilakukan, konsumen lebih tertarik untuk membeli dengan begitu terjadi peningkatan jumlah produksi. 2. Jumlah tenaga kerja tergolong rendah Usaha besarsedang adalah usaha dengan tenaga kerja 20 orang ke atas Tebing Tinggi Dalam Angka, 2014. Usaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi terdiri dari dua usaha kecil dan satu usaha sedang. Dua usaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi termasuk usaha kecil karena hanya memperkerjakan 15 pekerja, dimana upah yang diberikan pun berbeda – beda untuk tiap pekerjaan, upah diberikan berdasarkan jam kerja per harinya. Untuk usaha kecil, upah yang diberikan sebesar Rp. 25.000 – Rp. 75.000, upah tertinggi diberikan kepada jam kerja selama 10 jam.Sehingga, usaha roti kacang di Kota Tebing kurang mampu menyerap tenaga kerja bagi Kota Tebing Tinggi, karena kebutuhan akan tenaga kerja masih kurang bagi usaha yang tergolong kecil.

5.1.3 Peluang dalam Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi