Penentuan Strategi Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi

Tabel 10. Pembobotan Faktor – Faktor Eksternal Faktor – Faktor Eksternal Bobot Peluang 1. Adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi 2. Penggunaan teknologi tergolong modern 3. Adanya bantuan dari pihak pemerintah Ancaman 1. Adanya produk pesaing 2. Bahan baku kurang tersedia 0,34 0,17 0,13 0,26 0,10 Total 1 Sumber: Lampiran 4, 6, 8, dan 10 Adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi memiliki bobot yang paling besar yaitu 0,34. Hal ini berarti adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi merupakan faktor eksternal yang dianggap sangat penting dalam pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Kemudian diikuti oleh adanya produk pesaing memiliki bobot sebesar 0,26; penggunaan teknologi memiliki bobot sebesar 0,17; adanya bantuan dari pihak pemerintah memiliki bobot sebesar 0,13; kurang tersedianya bahan baku memiliki nilai bobot paling kecil yaitu 0,10.

5.2.3 Penentuan Strategi Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi

Tahap berikutnya dilakukan matriks evaluasi strategi pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi dengan mengkalikan skor dan bobot pada faktor internal agar diperoleh hasil skor terbobot. Hasil perkalian skor dan bobot pada faktor internal dalam pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi disajikan dalam Tabel 11. Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Matriks Evaluasi Faktor Strategis Internal IFAS Faktor – Faktor Strategis Internal Bobot Skor Bobot x Skor Kekuatan 1. Keunggulan produk memiliki berbagai cita rasa dan ukuran kemasan 2. Stabilnya usaha roti kacang dari segi keuanganfinansial 3. Harga Jual per produk terjangkau 4. Jumlah output produksi siap jual Kelemahan 5. Minimnya upaya promosi yang dilakukan 6. Jumlah tenaga kerja masih tergolong rendah 0,24 0,17 0,13 0,08 0,26 0,12 3,3 3 3 3,3 1,6 1,3 0,79 0,51 0,39 0,26 0,41 0,15 Total 1 15,5 2,51 Sumber : Lampiran 2 dan 13 Hasil pembobotan faktor internal yang paling tinggi adalah keunggulan produk memiliki berbagai cita rasa dan ukuran kemasan kekuatan dan minimnya upaya promosi yang dilakukan kelemahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh faktor internal yang paling dominan terjadi pada keunggulan produk berdasarkan cita rasa dan ukuran kemasan. Adanya keunggulan produk berdasarkan cita rasa dan ukuran kemasan yang mendukung pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan minimnya upaya promosi roti kacang di Kota Tebing Tnggi. Jumlah tenaga kerja merupakan salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan pemasaran. Banyak atau rendahnya jumlah tenaga kerja dapat menunjukkan seberapa berkembang suatu perusaahan. Perusahaan roti kacang di Kota Tebing Tinggi masih tergolong usaha kecil, sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan masih rendah, dan penyerapan tenaga kerja untuk Kota Tebing Tinggi tidak terlalu terserap. Jika usaha berskala Universitas Sumatera Utara besar, maka banyak tenaga kerja terserap sehingga produk yang dihasilkapun lebih banyak jumlahnya. Tabel 12. Matriks Evaluasi Faktor Strategis Eksternal EFAS Faktor – Faktor Strategis Eksternal Bobot Skor Bobot x Skor Peluang 1. Adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi 2. Penggunaan teknologi tergolong modern 3. Adanya bantuan dari pihak pemerintah Ancaman 4. Adanya produk pesaing 5. Bahan baku kurang tersedia 0,34 0,17 0,13 0,26 0,10 3 3 3,3 1 2 1,02 0,51 0,42 0,26 0,20 Total 1 12,3 2,41 Sumber: Lampiran 2 dan 14 Hasil pembobotan faktor eksternal yang paling tinggi adalah adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi peluang dan adanya produk pesaing ancaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh faktor eksternal yang paling dominan adalah adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi. Faktor penggunaan teknologi modern dan adanya bantuan dari pihak pemerintah merupakan peluang yang dapat diraih. Dengan adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi sehingga pasokan bahan baku terbagi bagi dan ini merupakan ancaman bagi pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Namun adanya produk pesaing merupakan ancaman terbesar yang harus diatasi oleh perusahaan yang ada dalam pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Selanjutnya pengabungan antara faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal dilakukan dan disajikan dalam Tabel 13. Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Gabungan Matriks Evaluasi Faktor Strategis Internal dan Eksternal Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi Faktor – Faktor Strategis Bobot Skor Bobot x Skor Faktor Strategis Internal Kekuatan 1. Keunggulan produk memiliki berbagai cita rasa dan ukuran kemasan 2. Stabilnya usaha roti kacang dari segi keuanganfinansial 3. Harga Jual per produk terjangkau 4. Jumlah output produksi siap jual 0,24 0,17 0,13 0,08 3,3 3 3 3,3 0,79 0,51 0,39 0,26 Total Skor Kekuatan 0,62 1,95 Kelemahan 1. Minimnya upaya promosi yang dilakukan 2. Jumlah tenaga kerja masih tergolong rendah 0,26 0,12 1,6 1,3 0,41 0,15 Total Skor Kelemahan 0,38 0,56 Selisih Kekuatan – Kelemahan 1,39 Faktor Strategis Eksternal Peluang 1. Adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi 2. Penggunaan teknologi tergolong modern 3. Adanya bantuan dari pihak pemerintah 0,34 0,17 0,13 3 3 3,3 1,02 0,51 0,42 Total Skor Peluang 0,64 1,95 Ancaman 1. Adanya produk pesaing 2. Bahan baku kurang tersedia 0,26 0,10 1 2 0,26 0,20 Total Skor Ancaman 0,36 0,46 Selisih Peluang – Ancaman 1,49 Dari Tabel 13 diperoleh hasil selisih faktor strategis internal kekuatan – kelemahan adalah sebesar 1,39, artinya pengaruh kekuatan lebih besar dibandingkan pengaruh kelemahan pada pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi dibandingkan pengaruh kelemahan pada pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Dan selisih faktor eksternal peluang – ancaman sebesar 1,49, Sumber: Lampiran 15 dan 16 Universitas Sumatera Utara artinya pengaruh peluang lebih besar dibandingkan pemgaruh ancaman pada pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Setelah hasil penggabungan matriks evaluasi faktor internal dan faktor eksternal diperoleh, selanjutnya dapat diketahui posisi strategi pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Posisi strategi pemasaran dianalisis dengan menggunakan matriks posisi. Dimana matriks posisi akan menghasilkan titik koordinat x,y. Nilai x yaitu selisih faktor internal kekuatan – kelemahan dan nilai y diperoleh dari selisih faktor eksternal peluang – ancaman. Koordinat Carterius menggambarkan posisi titik koordinat yang akan disajikan pada Gambar 3. Kuadran III Strategi Turn Around Kuadran I Strategi Agresif Kuadran II Strategi Diversifikasi Kuadran IV Strategi Defensif Y + Y - X+ X- Gambar 3. Matriks Posisi Strategi Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi 1,49 1,39 Peluang Ancaman Kekuatan Kelemahan Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 3 menunjukkan nilai x0 yaitu 1,39 dan nilai y0 yaitu 1,49. Hal ini menunjukkan bahwa posisi strategi pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi berada pada kuadran I yang menunjukkanbahwa usaha roti kacang kuat dan berpeluang. Strategi yang diberikan adalah Agresif, dimana ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan.

5.2.4 Penentuan Alternatif Strategi Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi