produksi akan semakin singkat dan ini merupakan suatu peluang untuk memproduksi roti kacang dalam jumlah besar.
3. Adanya bantuan dari pihak pemerintah
Dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam usaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Program bantuan dana sangat diperlukan untuk menambah jumlah modal
usaha. Salah satu program bantuan pemerintah adalah pemberian
oven
kepada usaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi. Secara tidak langsung aturan mengenai
pembuatan logo Kota Tebing Tinggi dapat meningkatkan penjualan, hal ini menjadi peluang bagi pengusaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi karena adanya
dukungan pemerintah terhadap pengusaha roti kacang sebagai ikon kuliner Tebing Tinggi dan menjadi makanan khas oleh
– oleh kota Tebing Tinggi.
5.1.4 Ancaman dalam Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi
Adapun ancaman dalam pemasaran roti kacang kota Tebing Tinggi adalah: 1.
Adanya produk pesaing Kota Tebing Tinggi tidak hanya identik dengan roti kacang yang dijadikan
sebagai oleh – oleh buah tangan ataupun ikon. Terdapat produk – produk olahan
lain yang juga dijadikan sebagai oleh – oleh khas kuliner Kota Tebing Tinggi,
contohnya lemang. Masing – masing dari produk olahan tersebut memiliki
keunggulan. Dengan adanya produk lain, menjadi ancaman bagi usaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi.
2. Bahan baku kurang tersedia
Bahan baku kacang di kota Tebing Tinggi kurang tersedia, dikarenakan Kota Tebing Tinggi tidak termasuk dalam produsen kacang di Sumatera Utara. Dengan
kurang tersedianya bahan baku maka menjadi ancaman bagi perusahaaan dalam
Universitas Sumatera Utara
memproduksi roti kacang, Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pengusaha roti kacang di Kota Tebing Tinggi, pengusaha memperoleh bahan baku
dari pasar – pasar yang ada di Kota Tebing Tinggi, namun jika bahan baku tidak
tersedia, perusahaan memperoleh bahan baku dari Kota Medan. Salah satu saran yang diberikan pengusaha kepada pemerintah adalah dengan pembentukan
koperasi, agar petani dapat mengumpulkan hasil panen di koperasi dengan begitu pengusaha lebih mudah memperoleh bahan baku.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Strategi Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi 2.2.1 Faktor Internal Kekuatan dan Kelemahan dan Faktor Eksternal
Peluang dan Ancaman Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi
Pemberian nilai skor 4 dan 3 pada faktor internal yaitu kekuatan dan pada faktor internal yaitu peluang. Sedangkan untuk faktor internal yakni kelemahan
diberikan skor 2 dan 1, hal ini berlaku juga pada faktor eksternal yakni ancaman.
Tabel 7. Skor Rata – Rata Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Faktor Strategis Skor Rata
– Rata Distribusi Skor
1 2
3 4
Faktor Strategis Internal 1.
Keunggulan produk
memiliki berbagai cita rasa
dan ukuran
kemasan 3,3
70 30
2. Minimnya
upaya promosi yang dilakukan
1,6 70
30 3.
Stabilnya usaha roti kacang
dari segi
keuanganfinansial 3
100
4. Jumlah output produk
siap jual 3
100 5.
Jumlah tenaga kerja tergolong rendah
1,3 70
30 6.
Harga jual
produk terjangkau
3,3 70
30
Faktor Strategis Eksternal 1.
Adanya permintaan
pasar dari luar sentra produksi
3 100
2. Adanya produk pesaing
1 100
3. Penggunaan teknologi
tergolong modern 3
100 4.
Adanya bantuan dari pihak pemerintah
3,3 30
70
Universitas Sumatera Utara
5. Bahan baku kurang
tersedia 2
100
Sumber: Lampiran 1 dan 2
Berdasarkan Tabel 7, faktor internal memiliki kekuatan yan paling dominan untuk strategi pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi adalah keunggulan produk
berdasarkan cita rasa dan ukuran kemasan serta harga jual produk terjangkau dengan skor rata
– rata sebesar 3,3. Stabilnya usaha roti kacang dari segi keuanganfinansial dan jumlah output produksiap jual berskor rata
– rata sebesar 3. Sehingga faktor strategis internal yang merupakan kekuatan adalah keunggulan
produk berdasarkan cita rasa dan ukuran kemasan , harga jual produk terjangkau, stabilnya usaha roti kacang dari segi keuanganfinansial dan jumlah output produk
siap jual . Faktor strategis intermal yang termasuk dalam kelemahan adalah minimnya upaya promosi yang dilakukan dan jumlah tenaga kerja yang rendah,
karena masing- masing faktor berskor rata – rata 1,6 dan 1,3.
Faktor Eksternal memiliki peluang yang paling dominan untuk strategi pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi adalah adanya bantuan dari pihak pemerintah
dengan skor rata – rata senilai 3,3 dan skor rata – rata 3 pada adanya permintaan
pasar dari luar sentra produksi dan penggunaan teknologi modern. Faktor strategis eksternal yang termasuk dalam ancaman adalah adanya produk pesaing. Adanya
produk pesaing dengan skor rata – rata 1 dan skor 2 terdapat pada bahan baku
yang kurang tersedia. Dengan ini, yang menjadi ancaman dalam strategi pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi adalah adanya produk pesaing dan
bahan baku kurang tersedia. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh melalui kusioner yang
dipersiapkan, sehingga dapat dilihat faktor – faktor internal yang menjadi
Lanjutan Tabel 7
Universitas Sumatera Utara
kekuatan dan kelemahan, faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang disajikan dalam Tabel 8.
Tabel 8. Faktor Internal Kekuatan dan Kelemahan dan Faktor Eksternal Peluang dan Ancaman Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing
Tinggi
Faktor – Faktor Strategis
Parameter Faktor Internal
1. Kekuatan
2. Kelemahan
1. Keunggulan produk memiliki berbagai cita rasa
dan ukuran kemasan 2.
Stabilnya usaha roti kacang dari segi keuangan finansial
3. Harga jual produk terjangkau
4. Jumlah output produksi siap jual
1. Minimnya upaya promosi yang dilakukan
2. Jumlah tenaga kerja tergolong rendah
Faktor Eksternal 1.
Peluang
2. Ancaman
1. Adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra
produksi 2.
Penggunaan teknologi tergolong modern 3.
Adanya bantuan dari pihak pemerintah 1.
Adanya produk pesaing 2.
Bahan baku kurang tersedia
Sumber: Lampiran 2, 11 dan 12
Tabel 8 menunjukkan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan lebih banyak daripada kelemahan, sehingga hal ini dapat menjadi kekuatan untuk menutupi
kelemahan. Faktor internal yang menjadi kekuatan terdiri dari 4 faktor diantaranya keunggulan produk memiliki berbagai cita rasa dan ukuran kemasan, stabilnya
usaha roti kacang dari segi keuangan finansial, harga jual produk terjangkau dan jumlah output produksi siap jual. Faktor internal yang menjadi kelemahan terdiri
dari 2 faktor yakni minimnya upaya promosi yang dilakukan dan jumlah tenaga kerja tergolong rendah.
Begitu pula dengan faktor eksternal dimana faktor peluang lebih banyak daripada faktor ancaman, hal ini dapat dimanfaatkan untuk menutupi ancaman yang
Universitas Sumatera Utara
tercipta. Faktor eksternal yang menjadi peluang terdiri atas 3 faktor yakni adanya permintaan pasar dari luar daerah sentra produksi, penggunaan teknologi
tergolong modern dan adanya bantuan dari pihak pemerintah. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi amcaman terdiri dari 2 faktor yakni adanya produk
pesaing dan bahan baku kurang tersedia.
5.2.2 Pembobotan Faktor Internal dan Faktor Eksternal