9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peran Orang Tua
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem Mubarak, 2009.
Peran merujuk kepada beberapa set perilaku yang kurang lebih bersifat homogen, yang didefinisikan dan diharapkan secara normatif dari seseorang peran dalam
situasi sosial tertentu Mubarak, 2009. Peran keluarga adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi peran
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat Setiadi, 2008.
Menurut Setiadi 2008 setiap anggota keluarga mempunyai peran masing- masing. Peran ayah yang sebagai pemimpin keluarga yang mempunyai peran
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung atau pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
sosial tertentu. Peran ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak – anak, pelindung keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
sosial tertentu. Sedangkan peran anak dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual.
Mengasuh dan membesarkan anak remaja membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang berbeda dibandingkan membesarkan anak balita. Hal ini
terutama disebabkan karena menjelang remaja terus mengalami perubahan dan
10
perkembangan secara cepat. Selain perubahan fisik yang tumbuh menjadi besar dan tinggi, kemampuan – kemampuan lain yang dimiliki remaja mulai
berkembang, seperti berfikir, menganalisis, membandingkan, mengkritik dan sebagainya. Secara psikis, sikap dan perilakupun berubah. Remaja yang tadinya
pendiam atau tiba –tiba banyak bicara atau sebaliknya. Tingkah lakunya sulit dimengerti bahkan seringkali membantah atau menganggah atau pendapat yang
diberikan saat itu mereka menjalani tahap pendewasaan. Pada masa ini, orangtua mempunyai peran yang besar membantu remaja
dalam meningkatkan rasa percaya diri, berani mengemukakan masalah serta mulai mencoba membuat keputusan dan tidak menuruti teman – temannya. Orangtua
adalah pendidik utama dan pertama bagi anak – anaknya. Oleh karena itu, dalam mengantarkan anak remajanya ke alam dewasa ada beberapa peran orangtua yang
harus dijalankan orangtua antara lain: 1. Sebagai Pendidik
Orangtua wajib memberikan bimbingan dan arahan kepada anak remajanya sebagai bekal dan benteng mereka untuk menghadapi perubahan – perubahan
yang terjadi. Nilai – nilai agama yang ditanamkan orangtua kepada anaknya secara dini merupakan bekal dan benteng mereka untuk menghadapi
perubahan – perubahan yang terjadi. Agar kelak remaja dapat membentuk rencana hidup yang mandiri, disiplin dan bertanggung jawab, orangtua perlu
menanamkan kepada remaja arti penting pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan.
11
2. Sebagai Panutan Remaja memerlukan model panutan di lingkungannya. Orangtua merupakan
model panutan dan menjadi tokoh teladan bagi remajanya. Pola tingkah lakunya, cara berekpresi, cara berbicara orangtua yang pertama dilihat mereka,
yang kemudian akan dijadikan panutan dalam kehidupannya. Orangtua harus terus selalu memberikan contoh dan keteladanan bagi anak remajanya, baik
perkataan, sikap maupun perbuatan. 3. Sebagai Pendamping
Orangtua wajib mendampingi remaja agar mereka tidak terjerumus dalam pergaulan yang membawanya kedalam kenakalan remaja dan tindakan yang
merugikan diri sendiri. Namun demikian, pendamping hendaknya dilakukan dengan bersahabat dan lemah lembut. Sikap curiga dari orangtua justru akan
menciptakan jarak antara anak dan orangtua serta kehilangan kesempatan untuk melakukan dialog terbuka dengan remaja.
4. Sebagai Konselor Peran orangtua sangat penting dalam mendampingi remaja, ketika menghadapi
masa- masa sulit dalam mengambil keputusan. Sebagai konselor, orangtua dituntut untuk tidak menghakimi, tetapi dengan jiwa besar justru harus
merangkul remaja bila sedang mengalami masalah dan membantu menyelesaikan masalah tersebut.
5. Sebagai Komunikator
12
Hubungan yang baik antara orangtua dengan anak remajanya akan sangat membantu dalam pembinaan mereka. Apabila hubungan antara orangtua
dengan anaknya terjalin dengan baik, maka satu sama lain akan terbuka dan saling mempercayai. Secara kesulitan yang dihadapi remaja akan dapat
teratasi, sehingga mereka tidak akan mencari teman orang lain dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Remaja akan merasa aman dan
terlindungi, bila orangtua dapat menjadi sumber informasi, serta teman yang dapat diajak bicara tentang kesulitan atau masalah mereka. Salah satu cara
yang ideal untuk membina hubungan dengan anak remajanya adalah menjadi sahabat atau teman.
6. Sebagai Teman Sahabat Dengan peran orangtua sebagai teman sahabat remaja akan lebih terbuka
dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapinya. Sebagai orangtua hendaknya mampu berperan seperti pohon yang kuat dan rindang, akarnya
menghujam keatas kedalam tanah sehingga bisa memberikan makanan pada dahan dan daun dan sang pohon dapat menghasilkan buah yang segar, tidak
busuk dan berulat BKKBN, 2012.
2.2 Remaja 2.2.1 Pengertian Remaja