60
4.5.5 Matriks Pernyataan Remaja dan Bidan
Matriks 4.11 Pernyataan Remaja dan Bidan Tentang Seks Pranikah Informan
Pernyataan
1 Awalnya  saya  melakukan  nya  itu  masih  umur  17  tahun  waktu
kelas 2 SMA. Aku ngelakuin nya itu sama pacarku di kos-kosan. Awalnya  sih  cuman  cium  kening  sama  pipi  aja,  terus  di sebelah
kamarku  kayak  ada  suara-suara  desahan  gitu,  terus  pacar  aku bilang kalau aku gak boleh kayak gitu..
Tapi gak lama dari itu ngajak nonton video yang gitu-gitu itu kak jadi lama-lama dia terangsang terus kami ngelakuin nya lah kak.
Pas bulan berikutnya aku kok gak haid... Kepala  sering  pusing-pusing  gitu  kak,  kayak  orang  gak  enak
badan itu lah kak. 3 hari badanku gak enak aku periksa ke klinik kak, pas diperiksa
rupanya sudah positif hamil 3 minggu kak. Aku bingung kak mau ku apakan janinku ini,..
Kalau orangtuaku tau pasti marah besar  lah  kak,  karna aku anak paling besar dan perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara kak.
Pas abis diperiksa sama bidan nya aku nanyak bisa gak kalau ini digugurkan?  Terus  bidannya  bilang  bisa  tapi  harus  bawa
pendamping karena harus ada yang ditandatanginin kak. Karena  pacarku  gak  ikut  pas  hari  itu  kak  aku  datang  lagi
besoknya sama pacarku untuk gugurin kandungan. Karna  aborsi  itu  aku  harus  istirahat  lama  kak  jadi  aku  izin  dari
sekolah 1 minggu. Aku bilang aku sakit kak, ku bilang aku masuk rumah sakit.
2 Ada sih anak remaja disini datang dengan alasan berobat dengan
keluhan mual muntah dengan badan meriang. Terus waktu di cek tensi tekanan darahnya  normal, pas ditanya mulai mualnya sejak
kapan  si  remaja  jawab  pas  nyium  aroma  yang  disuka  jadi  gak suka.
Disitu  saya  mulai  curiga,  lalu  saya  bilang  ke  remaja  untuk tampung air seninya untuk di periksa, saya beralasan mungkin ada
riwayat sakit gulanya atau mungkin juga hamil. Setelah  beberapa  menit  kemudian  saya  cek  air  seninya  dengan
alat KB sensitiv dengan hasil garis II positif hamil. Setelah  itu  saya  tanya,  kok  berobatnya  kok  gak  sama  orang  tua
biar orangtuanya tau. Remaja jawab ada kok orang tua di luar bu. Saya  langsung  meminta  orangtuanya  untuk  masuk  dan  saya
menjelaskan kepada orangtuanya bahwa anaknya hamil. Mendengar penjelasan saya orangtua remaja tersebut terkejut dan
memarahi  si  anak  dan  menarik  sang  anak  untuk  cepat  pulang untuk menyelesaikan hal tersebut.
61
Berdasarkan  Matriks  4.11  di  atas  menujukkan,  bahwa  bidan  dan  remaja menyatakan  bahwa  perilaku  seks  pranikah  remaja  benar-benar  terjadi  di  Dusun
VIII tersebut. Remaja mengatakan benar telah melakukan perilaku seks pranikah sehingga  mengakibatkan  kehamilan  dan  melakukan  aborsi.  Bidan  juga
mengatakan bahwa terdapatnya remaja  yang berperilaku seks pranikah  dan telah melakukan pemeriksaan visit di Puskesmas Pembantu tersebut.
62
BAB V PEMBAHASAN
Orangtua  atau  keluarga  adalah  ayah  dan  ibu  yang  merupakan  figur  atau contoh  yang  akan  selalu  ditiru  oleh  anaknya  Mardiya,  2000.  Peran  keluarga
adalah  tingkah  laku  spesifik  yang  diharapkan  oleh  seseorang  dalam  konteks keluarga.  Jadi  peran  keluarga  didasari  oleh  harapan  dan  pola  perilaku  dari
keluarga, kelompok dan masyarakat Setiadi, 2008. Setiap  anggota  keluarga  mempunyai  peran  masing-  masing.  Peran  ayah
yang sebagai pemimpin keluarga  yang mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidik,  pelindung  atau  pengayom,  pemberi  rasa  aman  bagi  setiap  anggota
keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial tertentu. Peran ibu sebagai  pengurus rumah  tangga,  pengasuh dan  pendidik  anak  –  anak,  pelindung
keluarga  dan  juga  sebagai  anggota  masyarakat  kelompok  sosial  tertentu. Sedangkan  peran  anak  dengan  perkembangan  fisik,  mental,  sosial  dan  spiritual
Setiadi,2008. Pada  masa  ini,  orangtua  mempunyai  peran  yang  besar  membantu  remaja
dalam meningkatkan rasa percaya diri, berani mengemukakan masalah serta mulai mencoba  membuat  keputusan  dan  tidak  menuruti  teman  –  temannya.  Orangtua
adalah pendidik utama dan pertama bagi anak  –anaknya. Oleh  karena  itu, dalam mengantarkan anak remajanya ke alam dewasa ada beberapa peran orangtua yang
harus  dijalankan  orangtua  antara  lain:  sebagai  pendidik,  panutan,  pendamping, konselor, komunikator, dan teman atau sahabat.