65
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Mahmud  Efendi  pada tahun  2011  mengatakan  bahwa  75  responden  menyatakan  bahwa  tingkat
pengetahuan  orangtua  tentang  pendidikan  seks  pada  remaja  adalah  orangtua berpengetahuan  kurang.  Untuk  itu  diharapkan  orangtua  yang  mempunyai  anak
remaja diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan selalu mencari  informasi tentang pendidikan seks pada remaja dan mampu memberikan informasi tersebut
pada  anaknya  sehingga  tidak  terjadi  penyimpangan  seks  pada  remaja  dan  untuk mencegah perilaku yang tidak sehat atau seks bebas pada remaja.
Dari  asumsi-asumsi  diatas  jelas  bahwa  perilaku  seks  pranikah  pada umumnya  adalah  perilaku  yang  melibatkan  dua  orang  lawan  jenis  yang  saling
menyukai  dan  melakukan  perilaku  yang  tidak  baik  sebelum  perkawinan. Sementara  mereka  yang  telah  berperilaku  seks  pranikah  umumnya belum  cukup
mampu  untuk  menyelesaikan  permasalahan  secara  matang,  kondisi  kematangan psikologis yang sangat berpengaruh terhadap aib kepada keluarganya.
5.2.2  Memberikan Informasi Tentang Seks Pranikah
Dari  hasil  penelitian  dari  5  informan,  4  informan  mengatakan  pernah memberikan informasi tentang perilaku seks pranikah, seperti berikut:
“Iya.... dulu saya pernah memberikan pendidikan seks kepada ke 2 anak saya  perempuan  ini...  mengenai  mens....  dimana  si  adek  waktu  itu
bertanya mens itu apa...? mens itu di tandai keluarnya cairan kotor dari kemaluan si kakak dan adek... dan biasanya itu sudah dikatakan si kakak
sudah  besar  dan  sudah  dewasa...  memang  sih  ibu  memberi  tau  mereka setelah  si  kakak  menangis  karena  saking  terkejutnya  dengan  tanda
keluarnya darah dari kemaluannya...”
Informan lain juga mengatakan: “Pernah...,  saya  sempatkan  pula  waktu  itu..,  menasehati,  mengarahkan
anak-anak  supaya  jangan  melangkah  terlalu  jauh  mengenal  seks..  saya menasehatin kalau sama lawan jenis kita harus kita sopan.., karna masih
66
sekolah belum niat menikah jadi kita harus sopan.. jangan sembarangan sama perempuan atau laki-laki, jangan selalu beranian sama perempuan
atau laki-laki..”
Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh Darmasih 2009 tentang faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikahn pada
remaja SMA di Surakarta yang menyatakan bahwa ada pengaruh  yang bermakna antara peran orangtua terhadap perilaku seks pranikah pada remaja.
Menurut  Effendy  2000  dalam  Astuti  2008,  mengatakan  bahwa  peran orangtua dalam mendidik anak dan memberikan pengawasan kepada anak sangat
menentukan  pembentukan  karakter  dan  perkembangan  kepribadian  anak. Selanjutnya  saluran  komunikasi  yang  baik  antara  orangtua  dan  anak  akan
menciptakan  saling  memahami  terhadap  masalah-masalah  umu  khususnya mengenai  problematika  remaja  sehingga  akan  berpengaruh  terhadap  sikap
maupun perilaku yang akan diberi anak sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh  orangtua  mereka.  Hal  ini  berarti  semakin  baik  peran  orangtuadalam
mendidik,  mengawasi  dan  memberikan  informasi  kepada  anak  maka  semakin rendah  perilaku  seks  pranikah  pada  remaja  dan  sebaliknya  semakin  tidak  baik
peran keluarga maka semakin tinggi perilaku seks pranikah. Dan  untuk  1  informan  lain  mengatakan  tidak  pernah  memberikan
informasi tentang perilaku seks pranikah, seperti ungkapan berikut : “Tidak ada....., waktu  ibu banyak ibu lakukan itu cuman jualan di pajak
ini nak... pergi pagi dan pulang malam... jadi ibu tidak ada waktu untuk memberikan  pendidikan  seperti  itu...  lagian  mereka  kan  juga  dapat
pendidikan  kesehatan  dan  seks  juga  di  sekolah  ada...  ibu  hanya  bisa memberikan mereka materi yang mereka butuhkan selama ini...”
67
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  susilawati  2009 mengatakan bahwa sebanyak 76,5 responden menyatakan bahwa peran orangtua
dalam  memberikan  pendidikan  informasi  dan  berdiskusi  kepada  anak  tentang masalah sesk dianggap tabu untuk dibicarakan tentang masalah seksualitas kepada
anak. Hal ini dapat mengakibatkan tidak terciptanya komunikasi yang baik antara orangtua dan anak tentang masalah seksual sehingga orangtua akan menolak jika
membicarakan masalah seksual kepada anak. Menurut  pendapat  peneliti  kurangnya  peran  orangtua  dalam  memberikan
pendidikan,  informasi  dan  berdiskusi  kepada  anak  tentang  masalah  seksual  bisa dilihat  dari  masih  adanya  orangtua  yang  tidak  ada  waktu  untuk  memberikan
pendidikan, informasi dan berdiskusi kepada anaknya karena kesibukan kerja. Hal ini dapat mengakibatkan tidak terciptanya  komunikasi  yang baik antara orangtua
dan  anak  tentang  masalah  seksual  sehingga  orangtua  akan  menolah  jika membicarakan masalah seksual kepada anak.
5.2.3  Menceritakan  Masalah  Anak  Kepada  Orangtua  Tentang  Perilaku Seks Pranikah