Bentuk – bentuk perilaku seksual pranikah

27 4. Pernikahan Usia Muda Pernikahan Dini Menurut Kumalasari 2012 pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh sepasang laki-laki dan perempuan remaja. Banyaknya resiko kehamilan yang terjadi jika usia pernikahan dibawah umur 19 tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan bila pria kurang 21 tahun dan perempuan kurang 19 tahun. Adapun alasan pernikahan usia muda antara lain: 1. Faktor sosial budaya dimana mereka masih menganggap anak perempuan yang terlambat menikah merupakan aib bagi keluarga 2. Desakan ekonomi, dimana terjadi karena keadaan keluarga yang hidup digaris kemiskinan sehingga anak perempuan dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu. 3. Tingkat pendidikan yang rendah mendorong cepatnya pernikahan usia muda. 4. Media massa yang gencar mengekspos seks menyebabkan remaja modern kian permisif terhadap seks. 5. Agama yang memiliki sudut pandang tidak ada larangan bahkan dianggap lebih baik dari pada melakukan perzinaan. 6. Pandangan dan kepercayaan dimana kedewasaan dinilai dari status pernikahan, status janda dianggap lebih baik dari pada perawan tua setiyaningrum dan Azis, 2014.

2.3.7 Bentuk – bentuk perilaku seksual pranikah

Bentuk- bentuk perilaku seksual bisa bermacam – macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama 28 Sarwono, 2011. Sedangkan DeLamenter dan Mac Corquodale dalam Santrock, 2008, mengemukakan ada beberapa bentuk perilaku seksual yang biasa muncul, yaitu: 1. Lip kissing yaitu bentuk tingkah laku seksual yang terjadi dalam bentuk ciuman bibir antara dua orang. 2. Necking yaitu berciuman sampai ke daerah dada. Berciuman di sekitar leher ke bawah. 3. Deep kissing yaitu berciuman bibir dengan menggunakan lidah. 4. Meraba payudara 5. Petting yaitu bentuk berhubungan seksual dengan melibatkan kontak badan antara dua orang dengan masih menggunakan celana dalam alat kelamin tidak bersentuhan secara langsung. 6. Oral sex yaitu hubungan seksual yang dilakukan dengan menggunakan organ oral mulut dan lidah dengan alat kelamin pasangannya. 7. Sexual intercourse yaitu hubungan kelamin yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan, dimana penis pria dimasukkan ke dalam vagina wanita hingga terjadi orgasme ejakulasi. Menurut Soetjingsih 2010 beberapa aktifitas seksual yang sering dijumpai pada remaja yaitu: 1. Masturbasi atau onani Masturbasi merupakan suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi terhadap alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual untuk pemenuhan kenikmatan seksual. 29 2. Percumbuan, seks oral dan seks anal Tipe ini saat sekarang banyak dilakukan oleh remaja untuk menghindari terjadinya kehamilan. Tipe hubungan seksual model ini merupakan alternatif aktifitas seksual yang dianggap aman oleh remaja masa kini. 3. Hubungan seksual Ada dua perasaan yang saling bertentangan saat remaja pertama kali melakukan hubungan seksual. Pertama muncul perasaan nikmat, menyenangkan, indah, intim, dan puas. Pada sisi lain muncul perasaan cemas, tidak nyaman, khawatir, kecewa dan perasaan bersalah. Dari hasil penelitian tampak bahwa remaja laki-laki yang paling terbuka untuk menceritakan pengalaman hubungan seksualnya dibandingkan dengan remaja perempuan. Kurangnya pemahaman tentang perilaku seksual pada masa remaja sangat merugikan remaja termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosional, sosial dan seksual. Kurangnya pemahaman ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: adat istiadat, agama, dan kurangnya informasi dari sumber yang benar. Pemahaman yang besar tentang seksualitas manusia sangat diperlukan khususnya untuk pria remaja demi perilaku seksualnya dimasa dewasa sampai mereka menikah dan memiliki anak. Dari uraian perilaku seksual pada remaja dapat dilihat dalam perilaku, berciuman di kening, dan pipi, lip kissing, necking, petting, meraba payudara, oral seks, dan intercourse. 30

2.3.8 Bahaya Kehamilan pada Remaja

Dokumen yang terkait

TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN ORGANISASI REMAJA MASJID NURUL FATIMAH DI DESA BANDAR KLIPPA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

1 5 25

Peran Orang Tua Pada Remaja Yang Berperilaku Seks Pra-Nikah Remaja Di Dusun VIII Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 15

Peran Orang Tua Pada Remaja Yang Berperilaku Seks Pra-Nikah Remaja Di Dusun VIII Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 2

Peran Orang Tua Pada Remaja Yang Berperilaku Seks Pra-Nikah Remaja Di Dusun VIII Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 8

Peran Orang Tua Pada Remaja Yang Berperilaku Seks Pra-Nikah Remaja Di Dusun VIII Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 29

Peran Orang Tua Pada Remaja Yang Berperilaku Seks Pra-Nikah Remaja Di Dusun VIII Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 3

Peran Orang Tua Pada Remaja Yang Berperilaku Seks Pra-Nikah Remaja Di Dusun VIII Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 8

Hubungan Pendidikan Seks oleh Orang Tua dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Al-Maksum Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 19

Hubungan Pendidikan Seks oleh Orang Tua dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Al-Maksum Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Pendidikan Seks oleh Orang Tua dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Al-Maksum Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

0 0 10