30
2.3.8 Bahaya Kehamilan pada Remaja
1. Hancurnya masa depan remaja tersebut. 2. Remaja wanita yang terlanjur hamil mengalami kesulitan selama kehamilan
karena jiwa dan fisiknya belum siap. 3. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian
umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta. 4. Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya.
5. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis dukun, tenaga tradisional sering mengalami kematian tragis.
6. Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang, kecuali indikasi medis misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia
meneruskan kehamilan dapat timbul kematian. Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum.
7. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan kejiwaan saat ia dewasa James, 2011.
2.3.9 Faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah
Faktor yang memengaruhi remaja melakukan hubungan seksual pranikah menurut Dianawati 2006 adalah:
1. Adanya dorongan biologis Dorongan biologis untuk melakukan hubungan merupakan insting alamiah
dari berfungsinya organ sistem reproduksi dan kerja hormon.
31
2. Ketidak mampuan mengendalikan dorongan biologis Kemampuan mengendalikan dorongan biologis dipengaruhi oleh nilai – nilai
moral dan keimanan seseorang 3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
Kurangnya pengetahuan atau mempunyai konsep yang salah tentang kesehatan tentang reproduksi pada remaja dapat disebabkan karena
masyarakat tempat remaja tumbuh memberi gambaran sempit tentang kesehatan reproduksi sebagai hubungan seksual.
4. Suka sama suka Adanya kesempatan melakukan hubungan seksual pranikah. Faktor
kesempatan melakukan hubungan seksual pranikah sangat penting ada kesempatan baik ruang untuk dipertimbangkan karena bila tidak maupun
waktu, maka hubungan seks pranikah tidak akan terjadi. Terbukanya kesempatan pada remaja untuk melakukan hubungan seksual
didukung oleh hal-hal sebagai berikut: a. Kesibukan orangtua yang menyebabkan kurangnya perhatian pada remaja.
b. Pemberian fasilitas termasuk uang pada remaja secara berlebihan. c. Pergeseran nilai-nilai moral dan etika dimasyarakat dapat membuka
peluang yang mendukung hubungan seksual pranikah pada remaja. d. Kemiskinan. Kemiskinan mendorong terbukanya kesempatan bagi remaja
khususnya wanita untuk melakukan hubungan seks pranikah karena kemiskinan ini remaja putri terpaksa bekerja.
32
Soetjiningsih 2010 mengatakan bahwa hubungan seksual yang pertama dialami oleh remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:
a. Waktu saat mengalami pubertas. Saat itu mereka tidak pernah memahami tentang apa yang akan dialaminya.
b. Kontrol sosial kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar c. Frekuensi pertemuan dengan pacarnya. Mereka mempunyai kesempatan untuk
melakukan pertemuan yang makin sering tanpa kontrol yang baik sehingga hubungan akan makin mendalam.
d. Hubungan antar mereka makin romantis e. Kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak untuk
memasuki masa remaja yang baik f. Kurangnya kontrol dari orangtua. Orangtua terlalu sibuk sehingga perhatian
terhadap anak kurang baik. g. Status ekonomi. Mereka yang hidup dengan fasilitas berkecukupan akan
mudah melakukan pesiar ke tempat-tempat rawan yang memungkinkan adanya kesempatan melakukan hubungan seksual. Sebaiknya yang ekonomi
lemah tetapi banyak kebutuhan atau tuntunan, mereka mencari kesempatan untuk memanfaatkan dorongan seksnya demi mendapatkan sesuatu.
h. Korban pelecehan seksual yang berhubungan dengan fasilitas antara lain sering menggunakan kesempatan yang rawan misalnya pergi ke tempat tempat
sepi. i. Tekanan dari teman sebaya. Kelompok sebaya kadang – kadang saling ingin
menunjukkan penampilan diri yang salah untuk menunjukkan kemantapannya,
33
misal mereka ingin menunjukkan bahwa mereka sudah mampu seorang perempuan untuk melayani kepuasan seksnya.
j. Penggunaan obat – obatan terlarang dan alkohol. Peningkatan penggunaan obat terlarang dan alkohol makin lama makin meningkat.
k. Mereka kehilangan kontrol sebab tidak tahu batas-batasnya yang boleh dan mana tidak boleh.
l. Mereka merasa sudah saatnya untuk melakukan aktifitas seksual sebab sudah merasa matang secara fisik
m. Adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya n. Penerimaan aktifitas seksual pacarnya
o. Sekedar menunjukkan kegagalan dan kemampuan fisiknya. p. Terjadinya peningkatan rangsangan pada seksual akibat peningkatan kadar
hormon reproduksi atau seksual.
2.4 Peran orangtua dalam perilaku seks bebas pada remaja