Pengaruh Status Pekerjaan terhadap Menopause pada Wanita di Kelurahan Pengaruh Status Perkawinan terhadap Menopause pada Wanita di

Pendapat ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan hasil penelitian yang didapat. Dari pendapat di atas didapat bahwa semakin lama seorang wanita menarche semakin cepat ia menopause, tetapi dari hasil penelitian dapat dilihat semakin cepat seorang wanita menarche, ia akan memasuki menopause tepat pada rentang usia menopause 45-50 tahun. Tetapi usia menarche seorang wanita memang mempengaruhi menopausenya.

5.2 Pengaruh Status Pekerjaan terhadap Menopause pada Wanita di Kelurahan

Titi Papan Kota Medan Tahun 2009 Dari tabel 4.5. di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak bekerja, yaitu sebanyak 71,2. Dari hasil analisa dengan uji Chi-Square diperoleh nilai p 0,175 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh status pekerjaan terhadap terjadinya menopause. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 89 responden yang tidak bekerja, 49 responden telah menopause sedangkan dari 36 responden yang bekerja hanya 15 responden yang telah menopause. Dari tabel 4.8. diketahui bahwa beban kerja terbanyak adalah ringan, yaitu sebanyak 68 responden 54,4. Pada beban pekerjaan, hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p 0,671 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh beban pekerjaan terhadap menopause. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa dari 57 responden yang memiliki beban pekerjaan yang berat 28 responden yang telah menopause sedangkan 29 responden lainnya belum menopause. Sama dengan status perkawinan, status pekerjaan memang tidak berpengaruh langsung terhadap terjadinya menopause. Status pekerjaan mempengaruhi Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 perkembangan psikis seorang wanita. Kasdu 2002 mengatakan bahwa keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita, mereka akan mengalami menopause lebih muda dibandingkan dengan wanita yang menikah dan bekerjatidak bekerja atau wanita yang tidak menikah dan tidak bekerja.

5.3 Pengaruh Status Perkawinan terhadap Menopause pada Wanita di

Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009 Dari tabel 4.5. di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki status perkawinan adalah menikah, yaitu sebanyak 103 responden 82,4. Dari hasil analisa dengan uji Chi-Square diperoleh bahwa dari 103 responden yang menikah, ada 52 responden 41,6 yang telah mengalami menopause dan 51 responden 40,8 lainnya belum menopause. Sedangkan dari 22 responden 9,6 yang belum menikah ada 12 responden 8 yang telah menopause dan 10 responden lainnya belum menopause. Secara statistik diperoleh nilai p 0,792 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh status perkawinan terhadap terjadinya menopause. Status perkawinan memang tidak berpengaruh langsung terhadap menopause. Tetapi status perkawinan berpengaruh terhadap perkembangan psikis seorang wanita. Keadaan psikis wanita tersebut yang dapat memicu terjadinya menopause lebih cepat. Kasdu, 2002 mengatakan bahwa keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita, mereka akan mengalami menopause lebih muda dibandingkan dengan wanita yang menikah dan bekerjatidak bekerja atau wanita yang tidak menikah dan tidak bekerja. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009

5.4 Pengaruh Jumlah Anak terhadap Menopause pada Wanita di Kelurahan