Perumusan Masalah Manfaat Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Seorang Wanita Mengalami

pendapatan, merokok, dan minum alkohol. Selain itu, ada juga beberapa faktor lain diantaranya polusi airudara, pengaruh toksin patogen atau radiasi, perilaku gaya hidup modern, kebiasaan diet, olah raga, pengaruh matahari, perilaku seksual, dan gangguan mental Depkes RI, 2007. Mengingat banyak faktor yang berhubungan dengan usia menopause dan terbatasnya data yang ada maka penulis hanya meneliti beberapa faktor, yaitu usia menarche, status pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, usia melahirkan terakhir, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol pada wanita di Kelurahan Titipapan Kota Medan tahun 2009.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah karena adanya perbedaan dalam usia menopause antara seorang wanita dengan wanita lainnya, maka untuk itu perlu diketahui faktor apakah yang mempengaruhi usia menopause pada wanita di Kelurahan Titipapan Kota Medan tahun 2009.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi usia menopause pada wanita di Kelurahan Titipapan Kota Medan tahun 2009.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui apakah menarche berpengaruh terhadap menopause. 2. Untuk mengetahui apakah beban pekerjaan berpengaruh terhadap menopause. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 3. Untuk mengetahui apakah status perkawinan berpengaruh terhadap menopause. 4. Untuk mengetahui apakah jumlah anak berpengaruh terhadap menopause. 5. Untuk mengetahui apakah usia melahirkan berpengaruh terhadap menopause. 6. Untuk mengetahui apakah pemakaian kontrasepsi berpengaruh terhadap menopause. 7. Untuk mengetahui apakah merokok berpengaruh terhadap menopause. 8. Untuk mengetahui apakah mengkonsumsi alkohol berpengaruh terhadap menopause. 9. Untuk mengetahui apakah riwayat penyakit berpengaruh terhadap menopause.

1.4 Manfaat

1. Sebagai bahan masukan dan informasi untuk perencanaan kesehatan reproduksi wanita di Dinas Kesehatan Kota Medan terhadap apa yang dapat dilakukan wanita untuk mengetahui menopause. 2. Untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengeruhi usia menopause pada wanita, sehingga wanita mendapat informasi secara benar dan tepat tentang menjalani kehidupan masa menopause. 3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya untuk permasalahan yang sama. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Menopause

Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti. Men dan pauseis adalah kata Yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad ke-17 dan ke-18, menopause dianggap suatu bencana dan malapetaka, sedangkan wanita post-menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi Kasdu, 2002. Kata menopause yang berasal dari dua kata Yunani yang berarti “bulan” dan “penghentian sementara”, yang secara linguistik lebih tepat disebut menocease. Secara medis istilah menopause berarti menocease, karena berdasarkan defenisinya menopause itu berarti berhentinya masa menstruasi bukan istirahat. Arti menopause yang tidak jelas ini dikarenakan gejala-gejala yang muncul sebelum menstruasi juga berhenti Reitz, 1993. Dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.O.G, menyebutkan bahwa menopause didefenisikan secara klinis sebagai waktu di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama satu tahun, yang diawali dengan tidak teraturnya periode menstruasi dan diikuti dengan berhentinya periode menstruasi. Menopause merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur Northrup, 2006. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009

2.1.1 Masa Klimakterium

Menurut siklus kehidupan wanita normal, setiap kehidupan seorang wanita mengalami fase-fase perkembangan tertentu. Dalam hal ini, fase-fase yang berkaitan dengan berbagai fungsi organ reproduksi wanita. Fase tersebut dibagi tiga tahap, yaitu masa sebelum, sedang berlangsung, dan setelah menstruasi. Tahap pertama yaitu sebelum haid, berlangsung sejak bayi hingga masa pra- pubertas atau sekitar usia 8 sampai 12 tahun. Selanjutnya, sekitar usia 12 sampai 13 tahun, umumnya seorang wanita mengalami menarche haid untuk pertama kalinya. Masa ini disebut sebagai pubertas. Saat ini, wanita mulai mengalami masa yang disebut fase reproduksi. Fase reproduksi atau periode fertil subur berlangsung sampai usia sekitar 45 tahunan. Pada fase ini organ reproduksi wanita mengalami fungsi yang sebenarnya, yaitu hamil dan melahirkan. Fase terakhir dalam kehidupan wanita atau setelah masa reproduksi berakhir disebut klimakterium, yaitu yang terjadi pada usia 45 sampai 50 tahun. Klimakterium adalah suatu masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non-reproduktif. Tanda, gejala, atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari masa peralihan ini disebut tanda atau gejala premenopause. Periode ini dapat berlangsung antara 5 sampai 10 tahun sekitar fase menopause 5 tahun sebelum dan 5 tahun sesudah menopause. Pada fase ini fungsi reproduksinya mulai menurun. Masa klimakterium ini berlangsung secara bertahap sebagai berikut: 1. Premenopause, adalah masa sebelum menopause yang dapat ditandai dengan timbulnya keluhan-keluhan klimakterium dan periode pendarahan uterus yang Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 bersifat tidak teratur. Dimulai sekitar usia 40 tahun. Pendarahan terjadi karena menurunnya kadar estrogen, insufisiensi corpus luteum dan kegagalan proses ovulasi. Sehingga bentuk kelainan haid dapat bermanifestasi seperti amenorrhoe, polimenorrhoe, serta hipermenorrhoe. 2. Perimenopause, periode dengan keluhan memuncak, rentang waktu 1 sampai 2 tahun sebelum dan sesudah menopause. Masa wanita mengalami akhir dari datangnya haid sampai berhenti sama sekali. Pada masa ini menopause masih berlangsung. Keluhan sistematik berkaitan dengan vasomotor. Keluhan yang sering dijumpai adalah berupa gejolak panas hot flushes, berkeringat banyak, insomnia, depresi, serta perasaan mudah tersinggung. 3. Postmenopause, periode setelah perimenopause sampai senilis. Masa yang berlangsung kurang lebih 3-5 tahun setelah menopause. Keluhan lokal pada sistem urogenital bagian bawah, atrofi vulva dan vagina menimbulkan berkurangnya produksi lender timbulnya nyeri senggama. Setelah periode klimakterium selesai, wanita akan memasuki periode Postmenopause, yang selanjutnya periode senilis Kasdu, 2002.

2.1.2 Proses Menopause

Secara endokrinologis, wanita mengalami proses menua sejak di kandungan. Sejumlah 7.000.000 sel telur folikel terdapat pada kedua ovarium janin yang berusia 22-24 minggu dan berkurang akibat penghancuran sehingga sewaktu dilahirkan folikel bayi wanita tinggal 2.000.000 buah. Jumlah tersebut menjadi 200.000 saat mendapat haid pertamanya pada masa pubertas Sembiring, 1991. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 Haid adalah pendarahan bulanan vagina akibat kerja ovulasi namun sel telur tidak dibuahi sperma sehingga terjadi pelepasan selaput lendir rahim endometrium. Untuk keteraturan haid, diperlukan keseimbangan fungsi hormon seperti: hormon FSH Follicle Stimulating Hormone dan LH Luteinizing Hormone yang diproduksi di otak, serta hormon estrogen dan progesteron di ovarium Fachrudin, 1991. Adanya pelepasan endometrium pada setiap haid menyebabkan keluarnya sel telur dari ovarium. Oleh karena itu, semakin meningkat usia, maka semakin menurun jumlah folikel pada kedua ovarium. Pada usia wanita sekitar 50 tahun, kira-kira hanya bejumlah 1.000 folikel dan akhirnya berhenti bekerja Kasdu, 2002. Semakin sedikit folikel berkembang, semakin kurang pembentukan hormon di ovarium, yaitu hormon progesteron dan estrogen. Haid akan menjadi tidak teratur hingga akhirnya endometrium akan kehilangan rangsangan hormon estrogen. Lambat laun haid pun berhenti, disebut peristiwa menopause Sembiring, 1991.

2.1.3 Batasan Usia Menopause

Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan Diputra, 2006. Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun. Tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya. Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya berhenti secara bertahap baik jumlah maupun Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 lamanya dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini terjadi selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklusnya berhenti Irawati, 2002. Purwantyastuti 2005 mengatakan bahwa umumnya wanita Indonesia mengalami menopause di usia 45-55 tahun. Hal yang sama juga dikatakan Braam, dkk 1981, yang menyatakan bahwa sebagian besar wanita, menopause terjadi pada umur antara 45-55 tahun. Meskipun begitu ada beberapa wanita yang mengalami menstruasi terakhir sebelum umur 45 tahun, tetapi ada pula wanita yang sesudah berumur 57 tahun baru mendapatkan menstruasi terakhir Purwanto, 2007. Menopause terjadi pada akhir suatu siklus yang dimulai pada masa remaja dengan munculnya menarche. Secara umum, wanita barat pertama kali mendapat menstruasi pada usia 12 tahun, sedangkan haid berakhir pada usia 45 sampai 53 tahun. Relatif sedikit wanita mulai menopause pada usia 40 tahun dan beberapa mengalaminya setelah berusia 53 tahun Reitz, 1993. Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.O.G, di Indonesia sendiri, usia menopause bervariasi antara 45-50 tahun. Namun, proses perubahan ke arah menopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia 40 tahun. Masa ini dikenal sebagai masa pra-menopause Northrup, 2006. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usia seorang wanita akan mengalami menopause sangat bervariatif. Hal ini sangat bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Umumnya dapat diambil rata-ratanya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar pada usia 45 sampai 50 tahun Kasdu, 2002. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009

2.2 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Seorang Wanita Mengalami

Menopause Ada beberapa faktor yang mempengaruhi usia menopause seorang wanita, antara lain: 1. Usia saat haid pertama menarche Menurut Katharina D., wanita yang mendapatkan menstruasi pada usia 16 atau 17 tahun akan mengalami menopause lebih dini, sedangkan wanita yang haid lebih dini seringkali akan mengalami menopause sampai pada usianya mencapai 50 tahun. Ada pola keluarga yang berlaku secara umum, bagi seluruh keluarga dan sebaliknya Reitz, 1993. Ada hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seorang wanita memasuki menopause. Semakin muda seorang mengalami haid pertama kalinya, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause Kasdu, 2002. 2. Beban Pekerjaan Wanita yang bekerja akan mengalami menopause lebih cepat dibandingkan wanita tidak bekerja. Hal ini berpengaruh ke perkembangan psikis seorang wanita Yatim, 2001. 3. Status Perkawinan Keadaan seorang wanita yang tidak menikah diduga mempengaruhi perkembangan psikis wanita tersebut. Mereka akan mengalami masa menopause lebih muda atau lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang telah menikah Kasdu, 2002. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 4. Jumlah Anak Semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin tua atau lama wanita tersebut memasuki masa menopause. Hal ini dikarenakan kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi wanita dan juga dapat memperlambat penuaan tubuh Yatim, 2001. 5. Usia Melahirkan Menurut penelitian yang dilakukan di Beth Israel Denconess Medical Centre di Boston, menemukan bahwa wanita yang masih melahirkan di atas 40 tahun akan mengalami usia menopause yang lebih tua. Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi. Bahkan akan memperlambat proses penuaan tubuh Kasdu, 2002. 6. Pemakaian Kontrasepsi Pemakaian kontrasepsi, khususnya kontrasepsi hormonal, pada wanita yang menggunakannya akan lebih lama atau lebih tua memasuki usia menopause. Hal ini dapat terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur Kasdu, 2002. 7. Kebiasaan Merokok Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya 1998 menyebutkan di antara 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka yang saat ini merokok, 59 lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009 Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi secara normal dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun Siswono, 2004. 8. Alkohol Wanita yang mengkonsumsi alkohol akan lebih muda memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi Yatim, 2001. 9. Penyakit Ada beberapa hal yang bisa memicu menopause dini terjadi, antara lain penyakit atau mengalami gangguan hormonal sehingga estrogen tidak bisa diproduksi lagi. Ada pula perempuan yang karena penyakit tertentu indung telurnya harus diangkat. Begitu indung telur diangkat, perempuan akan kekurangan estrogen karena yang memproduksi estrogen adalah indung telur Depkes RI, 2007. Beberapa penyakit seperti, infeksi kelenjar thyroid, kelebihan hormon prolaktin, kelainan pada kelenjar pituitary, penyakit autoimun tubuh membentuk antibodi yang menyerang ovarium atau status gizi buruk juga dapat menyebabkan berhentinya haid. Wanita yang memiliki riwayat keluarga menopause dini, mengalami operasi pengangkatan ovarium, menjalani terapi kanker seperti radiasi atau kemoterapi yang merusak ovarium, punya kemungkinan lebih besar mengalami menopause dini Handayani, 2008. Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009

2.3 Perubahan Fisik pada Masa Menopause