29 wanita pada masa menopause memperlihatkan kenaikan berat badan dan 20 di antaranya memperlihatkan kenaikan yang mencolok Kasdu, 2002.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden mengalami gejala rasa cepat lelah, yaitu sebanyak 36 responden 56,3. Beberapa wanita mengatakan
bahwa mereka merasakan kelelahan karena faktor badan yang bertambah gemuk juga dikarenakan menghadapi situasi yang kadang memicu emosi mereka, seperti
mengatur anak-anak yang mulai dewasa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Flint, Samil, dan Wisnu Whardani 1985-1986 yang dikutip oleh
Darmojo 2004, yang meliputi wanita klimakterium daerah Jawa Tengah dan Minangkabau dan meliputi golongan ekonomi atas, menengah, dan bawah
menemukan bahwa keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa cepat lelah.
5.11 Perubahan-Perubahan Psikologi pada masa Menopause pada Wanita di
Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009
Sebagian besar responden mengalami gejala ingatan yang menurun, yaitu sebanyak 37 responden 57,8. Sedangkan responden yang tidak mengalami gejala
ingatan yang menurun ada 27 responden 42,2. Dari hasil penelitian ini ada beberapa responden yang mengungkapkan bahwa terkadang mereka susah untuk
mengingat suatu hal atau dimana letak suatu benda jika ditanyakan. Banyak wanita mengalami “pikiran linglung” atau “kepala seperti dipenuhi kapas” di masa pra-
menopause. Mereka mengeluh sering lupa nama-nama atau meletakkan benda-benda di tempat yang salah. Ini bukan awal dari penyakit Alzheimer, malainkan keadaan
yang sangat normal yang dialami banyak wanita saat terjadi perubahan hormone dan
Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
perombakan dalam otak. Hal yang sama sering terjadi di saat menjelang menstruasi maupun sesudah melahirkan Northrup, 2006.
Melemahnya ingatan juga membuat banyak wanita khawatir. Walaupun gejala ini akan dialami oleh setiap orang yang beranjak tua, namun jejak ingatan yang
buruk serta hilangnya konsentrasi bias menjadi masalah khusus selama menopause. Kurangnya konsentrasi serta melemahnya ingatan mungkin dihubungkan dengan
perubahan pembuluh darah Mackenzie, 2002. Sebagian besar responden tidak mengalami gejala kecemasan, yaitu sebanyak
48 responden 75. Sedangkan responden yang mengalami gejala kecemasan ada 16 responden 25. Dari penelitian beberapa responden mengungkapkan bahwa
terkadang mereka merasa terlalu cemas terhadap suatu hal seperti saat haid mereka tidak teratur atau terlalu banyak. Di dalam pikiran mereka perubahan yang terjadi itu
merupakan tanda-tanda suatu penyakit, padahal mereka telah memeriksakan ke petugas kesehatan ataupun ke Puskesmas.
Kecemasan pada wanita lansia yang telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan
semangatdukungan dari orang di sekitarnya; namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskipun orang-orang disekitarnya telah memberi dukungan. Akan tetapi
banyak juga wanita yang mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya Northrup, 2006.
Sebagian besar responden tidak mengalami gejala mudah tersinggung, yaitu sebanyak 39 responden 60,9. Sedangkan responden yang mengalami gejala
mudah tersinggung ada 25 responden 39,1. Jika dibandingkan dengan hasil
Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
penelitian yang dilakukan oleh Yanuarita 2006 bahwa dari 59 responden sebanyak 33 responden 55,9 mengalami rasa mudah tersinggung dan 26 responden 44,1
lainnya tidak merasakan mudah tersinggung. Gejala stress dapat dilihat dari beberapa gejala, seperti rasa tidak berguna lagi
dan rasa gelisah yang berlebihan. Sebagian besar responden tidak mengalami gejala rasa tidak berguna, yaitu sebanyak 54 responden 84,4. Sedangkan responden yang
mengalami gejala rasa tidak berguna lagi ada 10 responden 15,6. Pada gejala rasa gelisah, sebagian besar responden tidak mengalaminya, yaitu sebanyak 47 responden
73,4. Beberapa responden mengungkapkan bahwa mereka masih bisa melakukan
sesuatu hal yang berguna walaupun kemampuan mereka telah terbatas dan orang- orang disekitar mereka mengatakan mereka telah tua. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Yanuarita 2006 bahwa sebanyak 53 responden 89,8 merasa tidak tertekan karena tidak dibutuhkan lagi selama masa pra-menopausenya. Mereka tidak
tertekan karena mesara masih bergunadibutuhkan dalam keluarganya dan mereka juga masih ada yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Gejala depresi dapat dilihat dari beberapa contoh gejala, seperti rasa takut menjadi tua dan rasa tidak cantik lagi. Sebagian besar responden tidak mengalami
gejala rasa takut menjadi tua yaitu sebanyak 56 responden 87,5. Sedangkan responden yang mengalami gejala rasa takut menjadi tua ada 8 responden 12,5.
Menurut Yanuarita 2006, mereka tidak merasa takut menjadi tua karena hal itu memang tidak perlu ditakutkan, merasa sudah sewajarnya dan ada juga yang merasa
masih tetap memiliki jiwasemangat muda.
Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
Pada gejala rasa tidak cantik lagi, sebagian besar responden tidak mengalaminya, yaitu sebanyak 55 responden 85,9. Sedangkan responden yang
mengalami gejala rasa tidak cantik lagi ada 9 responden 14,1. Menurut Yanuarita 2006, mereka yang berada dalam masa menopause tidak terlalu memeprmasalahkan
adanya perubahan kecantikan, merasa sudah sewajarnya terjadi jika umur sudah tua, dan ada juga yang merasa masih tetap cantik.
5.12 Tindakan terhadap Perubahan-Perubahan pada masa Menopause pada