bersifat tidak teratur. Dimulai sekitar usia 40 tahun. Pendarahan terjadi karena menurunnya kadar estrogen, insufisiensi corpus luteum dan kegagalan proses
ovulasi. Sehingga bentuk kelainan haid dapat bermanifestasi seperti amenorrhoe, polimenorrhoe, serta hipermenorrhoe.
2. Perimenopause, periode dengan keluhan memuncak, rentang waktu 1 sampai 2 tahun sebelum dan sesudah menopause. Masa wanita mengalami akhir dari
datangnya haid sampai berhenti sama sekali. Pada masa ini menopause masih berlangsung. Keluhan sistematik berkaitan dengan vasomotor. Keluhan yang
sering dijumpai adalah berupa gejolak panas hot flushes, berkeringat banyak, insomnia, depresi, serta perasaan mudah tersinggung.
3. Postmenopause, periode setelah perimenopause sampai senilis. Masa yang berlangsung kurang lebih 3-5 tahun setelah menopause. Keluhan lokal pada
sistem urogenital bagian bawah, atrofi vulva dan vagina menimbulkan berkurangnya produksi lender timbulnya nyeri senggama.
Setelah periode klimakterium selesai, wanita akan memasuki periode Postmenopause, yang selanjutnya periode senilis Kasdu, 2002.
2.1.2 Proses Menopause
Secara endokrinologis, wanita mengalami proses menua sejak di kandungan. Sejumlah 7.000.000 sel telur folikel terdapat pada kedua ovarium janin yang berusia
22-24 minggu dan berkurang akibat penghancuran sehingga sewaktu dilahirkan folikel bayi wanita tinggal 2.000.000 buah. Jumlah tersebut menjadi 200.000 saat
mendapat haid pertamanya pada masa pubertas Sembiring, 1991.
Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
Haid adalah pendarahan bulanan vagina akibat kerja ovulasi namun sel telur tidak dibuahi sperma sehingga terjadi pelepasan selaput lendir rahim endometrium.
Untuk keteraturan haid, diperlukan keseimbangan fungsi hormon seperti: hormon FSH Follicle Stimulating Hormone dan LH Luteinizing Hormone yang diproduksi
di otak, serta hormon estrogen dan progesteron di ovarium Fachrudin, 1991. Adanya pelepasan endometrium pada setiap haid menyebabkan keluarnya sel
telur dari ovarium. Oleh karena itu, semakin meningkat usia, maka semakin menurun jumlah folikel pada kedua ovarium. Pada usia wanita sekitar 50 tahun, kira-kira hanya
bejumlah 1.000 folikel dan akhirnya berhenti bekerja Kasdu, 2002. Semakin sedikit folikel berkembang, semakin kurang pembentukan hormon di
ovarium, yaitu hormon progesteron dan estrogen. Haid akan menjadi tidak teratur hingga akhirnya endometrium akan kehilangan rangsangan hormon estrogen. Lambat
laun haid pun berhenti, disebut peristiwa menopause Sembiring, 1991.
2.1.3 Batasan Usia Menopause
Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita tidak mengalami siklusnya
selama minimal 12 bulan Diputra, 2006. Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun. Tetapi bisa terjadi secara
normal pada wanita yang berusia 40 tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung
bervariasi, tidak seperti biasanya. Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya berhenti secara bertahap baik jumlah maupun
Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
lamanya dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini terjadi selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklusnya berhenti
Irawati, 2002. Purwantyastuti 2005 mengatakan bahwa umumnya wanita Indonesia
mengalami menopause di usia 45-55 tahun. Hal yang sama juga dikatakan Braam, dkk 1981, yang menyatakan bahwa sebagian besar wanita, menopause terjadi pada
umur antara 45-55 tahun. Meskipun begitu ada beberapa wanita yang mengalami menstruasi terakhir sebelum umur 45 tahun, tetapi ada pula wanita yang sesudah
berumur 57 tahun baru mendapatkan menstruasi terakhir Purwanto, 2007. Menopause terjadi pada akhir suatu siklus yang dimulai pada masa remaja
dengan munculnya menarche. Secara umum, wanita barat pertama kali mendapat menstruasi pada usia 12 tahun, sedangkan haid berakhir pada usia 45 sampai 53
tahun. Relatif sedikit wanita mulai menopause pada usia 40 tahun dan beberapa mengalaminya setelah berusia 53 tahun Reitz, 1993.
Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.O.G, di Indonesia sendiri, usia menopause bervariasi antara 45-50 tahun. Namun, proses perubahan ke arah
menopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia 40 tahun. Masa ini dikenal sebagai masa pra-menopause Northrup, 2006.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usia seorang wanita akan mengalami menopause sangat bervariatif. Hal ini sangat bergantung pada berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Umumnya dapat diambil rata-ratanya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar pada usia 45 sampai 50 tahun Kasdu, 2002.
Aina Safitri : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Menopause Pada Wanita Di Kelurahan Titi Papan Kota Medan Tahun 2009, 2009. USU Repository © 2009
2.2 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Seorang Wanita Mengalami