Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008.
USU Repository © 2009
lingkungan kerja yang kurang kondusif serta alat-alat yang digiunakan juga sudah dalam jangka waktu yang lama Naibaho, P.M., 1996.
2.6. Kehilangan Minyak
Penyebab terjadi losis di ampas kempa yaitu : - Buah kurang matang. Buah fraksi mentah ini akan sulit diaduk di digester sehingga
pada pengempaan minyak masih terdapat dalam ampasnya. - Buah kurang aduk karena pisau pengaduk aus norma jarak 0,5 cm mengakibatkan
buah tidak lumat diaduk sehingga tidak semua minyak dapat diperas di kempa. - Temperatur digester rendah norma 80
o
C - 90
o
C mempersulit pengadukan dan pada pengempaan akan mengakibatkan timbul pelumasan sehingga minyak sulit
dipisahkan dengan ampasnya. - Tekanan pressan kurang norma 50 Bar sehingga minyak tidak semaksimal
mungkin dapat diperas dan masih terdapat pada ampas kempa. - Air suplesi kurang norma 7 dan suhu air suplesi rendah norma 80
o
C mengakibatkan terjadi emulsipada digester dan kempa sehingga menyulitkan
ekstraksi minyak pada pengempaan. - Kontinuitas pengempaan terganggu norma stagnasi = 0
Tim PTPN XIII, Februari 2000.
2.7. Standar Mutu Minyak Sawit
Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008.
USU Repository © 2009
Standar mutu adalah hal penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberaa faktor yang menentukan standar mutu, yaitu : kandungan air dan
kotoran dalam minyak, kandungan asam lemak bebas, warna dan bilangan peroksida. Faktor lain yang mempengaruhi mutu adalah titik cair dan kadungan gliserida,
refining loss, plastisitas dan spread ability, kejernihan kandungan logam berat dan bilangan penyabunan.
Tabel 2.7. Spesifikasi Mutu Minyak Sawit No. Parameter
Norma
1. 3,5
0,15 0,02
Mutu Minyak Asam lemak Bebas ALB
Kadar air Kadar kotoran
2. 2
7 6
15 40
46 Mutu Inti
ALB Air
Cangkang + kotoran Biji pecah
Berubah warna Lemak dalam inti
3. 4 – 4,5
0,5 – 0,7 0,49
2,5 – 3,0 0,5 – 1,5
0,50 0,30
Kehilangan Minyak Pada Ampas
Pada Drap Akhir Pada drap buangan
Pada tandan kosong Pada minyak di biji
Pada air rebusan Kenaikan ALB dalam pabrik
4. 2
2 0,2
Kehilangan Inti Dalam ampas
Jumlah inti dalam cangkang Dalam tandan kosong
Sumber : PTPN IV Kebun Adolina
2.8. Kegunaan Minyak Kelapa Sawit