Pemanenan Dan Transportasi Panen

Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008. USU Repository © 2009 70 – 75 basis kering minyak sawit. Karakteristik umum buah sawit diuraikan lebih detail dalam Tabel 2.10.1 Tanaman kelapa sawit tenera unggul yang bersumber dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit dapat menghasilkan 23-38 ton tandan buah segar TBS hatahun. Dengan tingkat produktivitas yang demikian dapat diperoleh sekitar 5,5 – 7,5 ton CPO dan 0,5 ton minyak inti sawithatahun pada tingkat oil extraction rate 23 – 26 dan kernel extraction rate 6,5 – 8 . Secara komersial tanaman kelapa sawit saat sekarang ini mampu memberikan 4,5 ton CPOhatahun dan 0,5 ton PKOhatahun dan 0,45 ton bungkil inti sawit hatahun. Produktivas minyak tanaman kelapa sawit 3 kali di banding tanaman kelapa dan 10 kali lipat dibanding kedelei. Tabel 2.10.2. Karakteristik umum buah sawit tipe DxP Tenera Sumber : Naibaho 1998 dan PORIM 1985

2.11. Pemanenan Dan Transportasi Panen

Karakteristik Nilai Karakteristik Nilai bobot Jumlah buah jadi, buah Berat rata-rata Kg Berat biji Kg Berat buah normal Kg Berat buah parthenocarpi Kg Berat buah tidak jadi Kg Minyakbuah segar Minyak intibuah segar 57 - 60 13.0 - 13.5 3 - 4 14 - 16 0.5 - 1.0 1.0 35 - 39 3.6 - 4.5 BuahTBS Mesokarpbuah Bijibuah Intibuah Cangkangbuah Minyakmesokar P CPOTBS IntiTBS 61 – 62 72 - 80 20 - 28 8 - 10 12 - 20 76 - 77 20 - 25 5 – 7 Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008. USU Repository © 2009 Tandan buah segar TBS dipanen saat kematangan buah tercapai dengan ditandai oleh sedikitnya 1 brondolan telah lepaskg TBS. Dengan criteria panen ini, diharapkan kandungan minyak dalam TBS optimal dengan kandungan ALB yang sangat rendah dan biaya panen yang relatif lebih ekonomi. Kematangan ini ditandai oleh warna buah. Buah sawit berwarna hitam bila masih muda dan berubah menjadi orange-merah pada saat matang. Buah di bagian dalam janjangan buah relatif gepeng, lebih kecil dan kurang berpigmen dibanding buah di bagian luar. Pada minggu-minggu terakhir proses pematangan buah, pada saat produksi minyak meningkat, warna buah berubah dengan cepat dari kuning menjadi lebih kemerahan. Kandungan asam lemak bebas buah sawit yang baru dipanen biasanya 03 . ALB minyak yang diperoleh dari buah yang tetap berada pada janjang sebelum diolah dan tidak mengalami memar tidak pernah melewati 1,2 sedangkan ALB brondolan biasanya sekitar 5,0 . Peningkatan ALB yang mencapai sekitar 20 kali ini terjadi karena kerusakan buah selama proses panen sampai tiba di ketel perebusan. Kemungkinan penyebab utama kerusakan terjadi pada saat pengisian buah di tempat pemungutan, penurunan buah di tempat pengumpulan hasil, pengisian buah ke alat transport pembawa buah ke pabrik, penurunan buah di loading ramp dan pengisian buah ke lori. TBS yang memar juga akan membawa lebih banyak tanah dan kotoran yang membantu mempercepat kenaikan ALB oleh karena kontaminasi mikroorganisme, sekaligus menjadi sumber kontaminasi logam diantaranya besi yang menjadi pro-oksidan proses hidrolisis minyak. Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008. USU Repository © 2009 Selain berpengaruh terhadap ALB, kerusakan buah pada saat panen juga menurunkan daya pemucatan CPO yang diperoleh. Warna dari inti juga menjadi lebih gelap pada buah yang rusak atau lewat matang. Tabel 2.11. Kriteria Kematangan Buah Fraksi Buah Kategori Persyaratan Jumlah Brondolan Fraksi 00 F – 00 Fraksi 0 F – 0 Sangat mentah afkir Mentah 00,0 Maks 3,0 Tidak ada 1 – 12,5 buah luar Fraksi 1 Fraksi 2 Fraksi 3 Kurang matang Matang I Matang II F1 + F2 + F3 min 85 12,5 – 25 buah luar 25 – 50 buah luar 50 – 75 buah luar Fraksi 4 Fraksi 5 Lewat matang Terlalu matang Maks 10 Maks 2,0 75 buah luar Buah dalam membrondol Brondolan Tandan Kosong Buah busuk Panjang tangkai TBS Maks 10 0,0 0,0 Maks 2,5 cm Sumber : D. Darnoko Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008. USU Repository © 2009

2.12. TEKNOLOGI EKSTRAKSI CPO DAN INTI

Dokumen yang terkait

Adsorpsi β-Karoten yang Terkandung Dalarn Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Menggunakan Adsorben Karbon Aktif

10 112 85

Penentuan Kapasitas Optimal Produksi CPO dengan Menggunakan Metode Goal Programming Pada Pabrik Kelapa Sawit (PTPN III) Sei Rambutan

19 117 171

Pengaruh Waktu Inap Buah Mentah Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Pada Minyak Sawit (CPO) Di PTPN III Rambutan Tebing Tinggi

9 79 48

Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PTPN III (Persero)

15 110 83

Analisis Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

34 157 51

Studi Sistem Kelistrikan Pada Pabrik Kelapa Sawit (Aplikasi PT. PN III Kebun Sei Silau Kisaran)

42 169 79

Kajian Pengembangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Supermini Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani Kelapa Sawit Di Sumatera Utara (The Study On The Development Of Supermini Palm Oil Factory In Order To Increase The Palm Oil Farmers Income In North Sumater

0 49 7

Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Bak Penampungan (Fat Fit) Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin

0 32 35

Pengaruh Waktu, Temperatur Dan Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat Dengan Perebusan Sistem Tiga Puncak Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi

1 100 58

Manajemen Produksi Kelapa Sawit: Produksi Biomassa di Kebun Rambutan PTPN III, Sumatera Utara

5 26 60