Lemak-lemak Provitamin Susunan Minyak Kelapa Sawit

Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008. USU Repository © 2009 Trigliserida dapat berwujud padat atau cair, dan hal ini tergantung dari komposisi asam lemak yang menyusunnya. Sebagian besar minyak nabati berbentuk cair karena mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh yaitu asam oleat, linoleat, atau asam linolenat dengan titik cair yang rendah. Lemak hewani pada umumnya berbentuk padat pada suhu kamar karena banyak mengandung asam lemak jenuh, misalnya asam palmitat dan stearat yang mempunyai titik cair yang lebih tinggi. Gliserol adalah senyawa organik dari polialkohol yang disebut juga dengan gliserin, sebagai nama dagang atau nama trivial yang kemurniannya lebih rendah dari gliserol. http:id.wikipedia.orgwikiKelapa_sawit

2.2 Susunan Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit terdiri dari lemak, atau minyak, yang dapat disabunkan, dan bagian lain yang tidak dapat disabunkan, yang jumlahnya tidak melebihi 2 -nya. Lemak atau minyak terdiri dari gliserin yang terikat pada asam-asam lemak. Satu molekul gliserin dapat mengikat tiga molekul asam lemak. Jika molekul-molekul asam lemak itu berbeda-beda, maka lemak disebut trigliserida campuran. Tetapi pada umumnya ketiga tempat itu diduduki oleh tiga asam lemak yang sama, misalnya triolein, tripalmitin, dan sebagainya. Susunan minyak kelapa sawit kurang lebih sebagai berikut :

2.2.1. Lemak-lemak

Gliserida asam olein dan asam linol k.l. 50 = 40 + 10 Gliserida asam palmitin k.l. 45 Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008. USU Repository © 2009 Gliserida asam stearin k.l. 3 – 5 Gliserida asam miristin k.l. 1,4 – 2,2 Gliserida asam lignoserin k.l. 0,1 Tabel 2.2.Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Inti Kelapa Sawit Asam lemak Mnyak kelapa sawit Minyak inti sawit Asam Lemak Jenuh Oktanoat Dekanoat Laurat Miristat Palmitat Stearat Asam Lemak Tidak Jenuh Oleat Linoleat Linolenat - - 1 1 – 2 3,2 – 4 7,4 – 10 38 – 50 5 – 14 1 2 – 4 3 – 7 41 – 55 14 – 19 6 – 10 1 – 4 10– 20 1 – 5 1 – 5 Sumber : S. Ketaren Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008. USU Repository © 2009 Didaerah tropika pada hari terpanas campuran tersebut sama sekali cair. Jika sedikit didinginkan stearin dan palmitin akan menjadi padat dan memisah. Di Eropa minyak kelapa sawit sama sekali padat, mempunyai konsistensi yang seperti mentega.

2.2.2. Provitamin

Provitamin adalah bahan-bahan yang jika dipecah dapat menghasilkan vitamin. Pemecahan ini terjadi pada tubuh binatang yang bukan pemakan daging herbivora dan omnivora, khususnya di dalam hati. Provitamin yang setelah dipecah menghasilkan vitamin A disebut provitamin A. dalam bagian minyak sawit yang tidak dapat disabunkan terdapat tiga provitamin A yang membentuk warna jingga-merah, yang memberikan warna yang khas pada minyak sawit. Zat warna terserbut diberi nama karotin. Kandungan karotin dapat mencapai 1000 ppm atau lebih tetapi dalam minyak dari jenis tenera kurang lebih 500 – 700 ppm. Ketiga macam provitamin A ini mempunyai susunan kimia yang hampir bersamaan, yang kemudian disebut karotin- α, β, dan γ. Ketiganya adalah hidrokarbon, yaitu persenyawaan yang hanya tersusun dari atom karbon dan atom hidrogen. Tipe karotin- β mempunyai rumus kimia C 40 H 56 , yang setelah mengikat dua molekul air akan menjadi dua molekul vitamin A yang mempunyai rumus kimia C 20 H 30 O. Karotin- α dan karotin-γ berbeda dengan karotin-β pada gugus-gugus ujungnya, khususnya pada tempat ikatan rangkapnya. Perbandingan karotin- α dan karotin- β dalam minyak sawit kurang lebih 1 : 2. Karotin minyak sawit dapat dipisahkan dengan terlebih dahulu menyabunkan lemak-lemak. Dapat juga dilakukan tanpa menyabunkannya terlebih dahulu, yaitu Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008. USU Repository © 2009 dengan langsung menangkap zat warna itu dengan tanah pucat yang diaktifkan bleaching earth. Minyak yang terikut dihilangkan dengan petroleum ether yang selanjutnya karotin-karotin dilarutkan dalam aseton.

2.2.3. Likopin-likopin

Dokumen yang terkait

Adsorpsi β-Karoten yang Terkandung Dalarn Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Menggunakan Adsorben Karbon Aktif

10 112 85

Penentuan Kapasitas Optimal Produksi CPO dengan Menggunakan Metode Goal Programming Pada Pabrik Kelapa Sawit (PTPN III) Sei Rambutan

19 117 171

Pengaruh Waktu Inap Buah Mentah Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Pada Minyak Sawit (CPO) Di PTPN III Rambutan Tebing Tinggi

9 79 48

Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PTPN III (Persero)

15 110 83

Analisis Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

34 157 51

Studi Sistem Kelistrikan Pada Pabrik Kelapa Sawit (Aplikasi PT. PN III Kebun Sei Silau Kisaran)

42 169 79

Kajian Pengembangan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Supermini Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani Kelapa Sawit Di Sumatera Utara (The Study On The Development Of Supermini Palm Oil Factory In Order To Increase The Palm Oil Farmers Income In North Sumater

0 49 7

Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Bak Penampungan (Fat Fit) Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin

0 32 35

Pengaruh Waktu, Temperatur Dan Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Pada Air Kondensat Dengan Perebusan Sistem Tiga Puncak Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi

1 100 58

Manajemen Produksi Kelapa Sawit: Produksi Biomassa di Kebun Rambutan PTPN III, Sumatera Utara

5 26 60