Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008.
USU Repository © 2009
asam lemak pada pembuatan lemak alkohol. Metil ester dapat digunakan sebagai bahan pembuat sabun.
Gliserin Gliserin merupakan hasil pemisahan asam lemak . Gliserin terutama digunakan
dalam industri kosmetik, antara lain sebagai bahan pelarut dan pengatur kekentalan shampoo, pomade, obat kumur dan pasta gigi. Selain itu, gliserin berfungsi sebagai
hemaktan pada industri rokok, permen karet, minyak pelicin, cat, adesif, plester dan sabun.
2.8.3. Minyak sawit sebagai bahan bakar alternatif palm biodiesel
Pengembangan dan penggunaan minyak tumbuhan sebagai bahan bakar telah dilakukan oleh Amerka Serikat dan beberapa negara Eropa. Minyak tumbuhan
tersebut dikonversi menjadi bentuk metil ester asam lemak yang disebut biodosel. Amerika menggunakan biodisel dari minyak kedelai sedangkan negara-negara Eropa
menggunakan minyak rapeseed. Indonesia dan Malaysia adalah negara produsen utama minyak sawit di dunia juga
telah mengembangkan biodisel dari minyak sawit palm diodiesel, tetapi pemgembangan belum komersial. Di Indonesia, penelitian dilakukan oleh Pusat
Penelitian Kelapa Sawit PPKS, Medan dan telah berhasil mengembangkan biodisel dari minyak sawit mentah CPO, refined bleached deodorised palm oil RBDPO,
dan fraksi-fraksinya seperti stearin dan olein serta minyak inti sawit. Palm biodiesel mempunyai sifat kimia dan fisika yang sama dengan minyak bumi
petroleum diesel sehingga dapat digunakan langsung untuk mesin diesel atau dicampur dengan petroleum diesel. Namun, palm biodiesel memiliki keunggulan lain
Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008.
USU Repository © 2009
yaitu mengandung oksigen sehingga flash oint-nya lebih tinggi dan tidak mudah terbakar. Selain itu, palm iodiesel merupakan bahan bakar yang lebih bersih dan kebih
mudah ditangani karena tidak mengandung sulfur dan senyawa benzene yang karsinogenik.
Pengembangan palm biodiesel yang berbahan baku minyak sawit terus dilakukan karena selain untuk mengantiipasi cadangan minyak bumi yang semakin terbatas,
produk biodisel temasuk yang bahan bakunya dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Di samping itu, produksi gas karbon dioksida CO
2
dari hasil pembakarannya dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman. Penggunaan palm
biodiesel juga dapat mereduksi efek rumah kaca, polusi tanah, serta melindungi kelestarian perairan dan sumber air minum. Hal ini berhubungan dengan sifat biodisel
yang dapat teroksigenasi relatif sempurna atau terbakar habis, non-toksik dan dapat terurai secara alami biodegradable.
Palm biodiesel dibuat dengan menggunakan bahan baku minyak sawit CPO maupun produk turunannya atau minyak inti sawit PKO. Produks i palm biodiesel
dapat dilakukan melalui transesterifikasi minyak sawit dengan methanol. Fauzi, Y., 2002.
2.9. Pengaruh Kontaminan Terhadap Daya Guna Minyak Sawit