Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008.
USU Repository © 2009
Berat jenis minyak kelapa sawit pada 60
o
C 0,8853
Berat jenis minyak kelapa sawit pada 70
o
C 0,8807
Berat jenis minyak kelapa sawit pada 80
o
C 0,8760
Heurn, V, 1948.
2.4. Proses Pengolahan Minyak Sawit
Kelapa sawit memiliki beberapa jenis varietas yang dikenal sebagai Dura D, Tenera T, Pisifera P. Perbedaan dari ketiga jenis ini dapat diketahui dengan memotong
buah secara melintang atau memanjang. Dura memiliki inti besar dan bijinya tidak dikelilingi sabut dengan ekstraksi minyak sekitar 17 – 18 .. Tenera merupakan hasil
persilangan antara Dura dan Pisifera, memiliki cangkang tipis di sekeliling biji, serta ekstraksi minyak sekitar 22 – 25 . Pisifera tidak memiliki cangkang dengan inti
kecil sehingga tidak dikembangkan menjadi tanaman komersil. Stasiun proses pengolahan Tandan Buah Segar TBS menjadi Minyak Kelapa
Sawit MKS umumnya terdiri dari stasiun utama dan stasiun pendukung. Stasiun utama berfungsi sebagai berikut :
1. Penerimaan buah fruit reception 2. Rebusan sterilizer
3. Perontokan buah thresher 4. Pencacahan digester dan pengempaan Presser
5. Pemurnian clarifier 6. Pemisahan biji dan kernel kernel plant
2.4.1. Penerimaan Buah fruit reception
Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008.
USU Repository © 2009
Sebelum diolah di PKS ,tandan buah segar TBS yang diterima dari kebun pertama sekali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang di jembatan timbang
weight bridge dan ditampung sementara di penampungan buah loading ramp. 1.
Jembatan timbang weight bridge Setiap truk atau trailer yang masuk ke pabrik harus ditimbang pada saat berisi
bruto dan sesudah dibongkar tarra. selisih timbangn yang berisi dan kosong merupakan berat TBS yang akan diolah.
2. Penampungan buah loading ramp
TBS yang ditimbang di jembatan timbang selanjutnya dibongkar di loading ramp dengan menuang dump langsung dari truk. Untuk perhitungan rendemen
dan penilaian mutu perlu diketahui keadaan TBS yang masuk ke dalam pabrik. Karena itu perlu diadakan sortasi. Iyung Pahan,2006
2.4.2. Rebusan sterilizer
Lori-lori yang berisi TBS dikirim ke stasiun perebusan dengan cara ditarik menggunakan capstand yang digerakkan menggunakan motor listrik menuju
sterilizer. Setiap ketel dapat diisi dengan 10 lori, dengan kapasitas 2,5 ton per lori. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada temperatur sekitar 135
o
C dan tekanan 2,0 – 28 kgcm
2
selama 80 – 90 menit. Proses perebusan dilakukan secara bertahap dalam tiga puncak triple peak tekanan agar diperoleh hasil yang optimal.
Proses perebusan mempunyai tujuan sebagai berikut : 1.
Mematikan enzim-enzim yang merupakan katalisator dalam reaksi penguraian minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserin.
Khairuni Ulfa Sitompul : Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kualitas CPO Yang Dihasilkan Pada Proses Produksi Pabrik Kelapa Sawit Di PTPN III Rambutan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Mengkoagulasikan zat putih telur yang terdapat dalam daging buah agar tidak
ikut serta dengan minyak kasar dari hasil pengempaan karena dapat menyebabkan emulsi.
3. Menguraikan zat lendir dengan cara hidrolisis. lendir akan menyulitkan
pemisahan air dengan minyak dalam karifikasi. 4.
Melunakkan daging buah untuk mempermudah pengadukan. 5.
Memudahkan buah lepas dari tandan pada penebahan. 6.
Merenggangkan buah inti dengan cangkang untuk memudahkan pemecahan biji pada mesin pemecah cracker
7. Menurunkan kadar air daging buah.
8. Memperbaiki proses penjernihan minyak.
2.4.3. Penebahan Thresher