Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.
berupa pasir berbatu dan berlumpur dan terdapat vegetasi berupa Amaranthaceae, Anacardiaceae, Araceae, Asteraceae, Malvaceae, Musaceae, dan Poaceae.
Gambar 3.4 Lokasi Penelitian Stasiun IV
e. Stasiun V
Stasiun ini terletak di Kelurahan Kampung Lalang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, yang secara geografis terletak pada 03
35’56,6” LU – 098
36’19,1” BT. Di daerah ini terdapat kegiatan industri pabrik. Substrat pada stasiun ini berupa lumpur berpasir dan berbatu, dan terdapat vegetasi berupa Araceae,
Asteraceae, Malvaceae, Musaceae, dan Poaceae.
Gambar 3.5 Lokasi Penelitian Stasiun V
3.2 Metoda Penelitian
Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Metoda yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan
sampel makrozoobenthos adalah ”Purpossive Random Sampling” pada lima stasiun
pengamatan. Pada masing-masing stasiun dilakukan 15 limabelas kali ulangan.
3.3 Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel Makrozoobenthos dilakukan dengan menggunakan surber net yang diletakkan pada dasar sungai dengan posisi melawan arah arus. Sampel yang
didapat disortir dengan menggunakan Metoda Hand Sortir, selanjutnya dibersihkan dengan air, kemudian dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70
sebagai pengawet lalu diberi label dan diidentifikasi.
3.4 Identifikasi Sampel
Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Sistematika Hewan Departemen Biologi FMIPA USU dengan menggunakan buku identifikasi Edmoson 1963,
Pennak 1978, McCafferty 1983, dan Sterrer 1986.
3.5 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan
3.5.1 Temperatur
Temperatur diukur dengan menggunakan termometer air raksa, dimana termometer air raksa dimasukkan ke dalam air ± 10 menit kemudian dibaca skalanya.
Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.
3.5.2 Penetrasi Cahaya
Diukur dengan menggunakan keping seechi yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping seechi tidak terlihat, kemudian diukur panjang tali yang masuk ke
dalam air.
3.5.3 Kecepatan Arus
Dilakukan dengan menggunakan gabus yang diletakkan di atas air, dan dibiarkan mengalir mengikuti arus, kecepatan arus diukur dengan stopwatch sesuai
dengan jarak yang ditentukan.
3.5.4 pH
pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pembacaan pada alat
konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.
3.5.5 Dissolved Oxygen DO
Dissolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan metoda winkler. Sampel air diambil dari dasar perairan dan dimasukkan ke dalam botol winkler kemudian
dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Bagan kerja terlampir Lampiran A.
Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.
3.5.6 Kejenuhan Oksigen
Kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Kejenuhan =
100 2
2 x
t O
u O
Dimana: O
2
u = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O
2
t = Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya sesuai dengan harga temperatur. Tabel nilai oksigen terlarut makisimum terlampir Lampiran E.
3.5.7 BOD
5
Pengukuran BOD
5
dilakukan dengan menggunakan metoda winkler. Sampel air yang diambil dari dasar perairan dimasukkan ke dalam botol winkler. Bagan kerja
terlampir Lampiran B.
3.5.8 Chemical Oxygen Demand COD
Pengukuran COD dilakukan dengan metoda refluks di Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir
Lampiran C.
3.5.9 Kandungan Organik Substrat
Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metoda analisa abu, dengan cara substrat diambil, ditimbang sebanyak 100 gr dan dimasukkan ke dalam
oven dengan temperatur 45 C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substrat yang kering
digerus di lumpang dan dimasukkan kembali ke dalam oven dan dibiarkan selama 1
Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.
jam pada temperatur 45 C agar substrat benar-benar kering. Kemudian ditmbang 25 gr
dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 700 C selama 3,5 jam. Kemudian
substrat yang tertinggal ditimbang berat akhirnya, dan dihitung kandungan organik substrat dengan rumus:
KO =
100 x
A B
A −
dengan: KO
= Kandungan organik A
= Berat konstan substrat B
= Berat abu
Analisa kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara. Bagan kerja terlampir Lampiran D.
Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia berserta satuan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan.
No. Parameter
Satuan Alat
Tempat
1. Temperatur air
o
C Termometer Air Raksa
In-situ 2.
Penetrasi cahaya Cm
Keping Seechi In-situ
3. Intensitas cahaya
Candela Lux Meter In-situ
4. Kecepatan arus
m det
Stopwatch, gabus, dan meteran In-situ 5.
pH air -
pH air In-situ
6. DO
Mgl Metoda Winkler
In-situ 7. Kejenuhan oksigen
- In-situ
8. BOD
5
Mgl Metoda Winkler dan Inkubasi
Laboratorium 9.
COD Mgl
Metoda Refluks Laboratorium
10. Kandungan organik Oven dan Tanur
Laboratorium
3.6 Analisis Data
Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Data makrozoobenthos yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Wienner, indeks
ekuitabilitas, indeks similaritas, dan analisa korelasi dengan persamaan menurut Michael 1984, Krebs 1985, dan Barus 2004 sebagai berikut:
a. Kepadatan Populasi K