Pencemaran Sungai Benthos Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010. biologi di sepanjang aliran sungai dapat dipengaruhi oleh kedalam aliran, komposisi substrat dan kecepatan arus Whitten et al, 1987.

2.2 Pencemaran Sungai

Pada umumnya ekosistem sungai dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan, diantaranya perikanan, transportasi air, tempat akhir pembuangan limbah, industri, pertanian, irigasi, rekreasi pemandian dan untuk kebutuhan domestik misalnya kebutuhan air minum dan kebutuhan sehari-hari Loebis et al, 1993. Masalah pencemaran sungai merupakan salah satu jenis pencemaran yang saat ini telah menarik perhatian secara luas karena telah tumbuh menjadi masalah internasional Danusaputro, 1985. Aktivitas suatu komponen ekosistem selalu memberi pengaruh pada komponen ekosistem yang lain. Manusia merupakan salah satu komponen yang paling penting dimana sebagai komponen yang dinamis, manusia seringkali mengakibatkan dampak pada salah satu komponen lingkungan yang mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan Asdak, 1995. Ada beberapa sumber pencemaran yang dapat membahayakan suatu badan perairan sungai, misalnya industrilisasi dan pembuangan limbah berbahaya dan beracun ke sungai dapat mengakibatkan terganggunya ekosistem sungai, diantaranya dari kelompok nekton dan benthos Kusumaatmaja, 1996.

2.3 Benthos

Benthos adalah organisme air yang mendiami dasar perairan dan tinggal di dalam atau pada sedimen dasar perairan. Hewan ini memegang peranan penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan, serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan Cole, 1983. Berdasarkan sifat hidupnya benthos dibedakan antara fitobenthos yaitu Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010. organisme benthos yang bersifat tumbuhan dan zoobenthos yaitu organisme benthos yang bersifat hewan Barus, 2004. Berdasarkan letaknya benthos dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu infauna dan epifauna. Infauna adalah benthos yang hidupnya terpendam di dalam substrat perairan dengan cara menggali lubang, sebagian besar hewan tersebut hidup sesil dan tinggal di suatu tempat. Epifauna adalah benthos yang hidup di permukaan dasar perairan yang bergerak dengan lambat di atas permukaan dari sedimen yang lunak atau menempel dengan kuat pada substrat padat yang terdapat pada dasar perairan Barnes Mann, 1994. Menurut Lalli Parsons 1993, berdasarkan ukuran tubuhnya zoobenthos dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1 Makrobenthos, kelompok hewan yang lebih besar dari 1,0 mm. Kelompok ini adalah hewan bentos yang terbesar, jenis hewan yang termasuk kelompok ini adalah molusca, annelida, crustaceae, beberapa insekta air dan larva dari diptera, odonata dan lain sebagainya. 2 Mesobenthos, kelompok bentos yang berukuran antara 0,1 mm–1,0 mm. Kelompok ini adalah hewan kecil yang dapat ditemukan di pasir atau lumpur. Hewan yang termasuk kelompok ini adalah molusca kecil, cacing kecil dan crustaceae kecil. 3 Mikrobenthos, kelompok benthos yang berukuran lebih kecil dari 0,1 mm. Kelompok ini merupakan hewan yang terkecil. Hewan yang termasuk ke dalamnya adalah protozoa khususnya ciliata. Benthos sering digunakan untuk menduga ketidakseimbangan lingkungan fisik, kimia dan biologi suatu perairan. Perairan yang tercemar akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisme perairan, diantaranya adalah makrozoobenthos, karena Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010. makrozoobenthos merupakan organisme air yang mudah terpengaruh oleh adanya bahan pencemar, baik bahan pencemar kimia maupun fisik Odum, 1994, selanjutnya dijelaskan bahwa benthos dapat dijadikan sebagai indikator biologis, berdasarkan pada: a. Mobilitas terbatas sehingga memudahkan dalam pengambilan sampel. b. Ukuran tubuh relatif lebih besar sehingga memudahkan untuk identifikasi. c. Hidup di dasar perairan, relatif diam sehingga secara terus menerus terdedah exposed oleh air sekitarnya. d. Pendedahan yang terus menerus mengakibatkan makrozoobenthos dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. e. Perubahan lingkungan mempengaruhi keanekaragaman makrozoobenthos.

2.4 Faktor-faktor Abiotik yang Mempengaruhi Makrozoobenthos