Temperatur Penetrasi Cahaya Kecepatan Arus pH Dissolved Oxygen DO Kejenuhan Oksigen BOD Chemical Oxygen Demand COD

Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010. Metoda yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel makrozoobenthos adalah ”Purpossive Random Sampling” pada lima stasiun pengamatan. Pada masing-masing stasiun dilakukan 15 limabelas kali ulangan.

3.3 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel Makrozoobenthos dilakukan dengan menggunakan surber net yang diletakkan pada dasar sungai dengan posisi melawan arah arus. Sampel yang didapat disortir dengan menggunakan Metoda Hand Sortir, selanjutnya dibersihkan dengan air, kemudian dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70 sebagai pengawet lalu diberi label dan diidentifikasi.

3.4 Identifikasi Sampel

Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Sistematika Hewan Departemen Biologi FMIPA USU dengan menggunakan buku identifikasi Edmoson 1963, Pennak 1978, McCafferty 1983, dan Sterrer 1986.

3.5 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan

3.5.1 Temperatur

Temperatur diukur dengan menggunakan termometer air raksa, dimana termometer air raksa dimasukkan ke dalam air ± 10 menit kemudian dibaca skalanya. Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.

3.5.2 Penetrasi Cahaya

Diukur dengan menggunakan keping seechi yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping seechi tidak terlihat, kemudian diukur panjang tali yang masuk ke dalam air.

3.5.3 Kecepatan Arus

Dilakukan dengan menggunakan gabus yang diletakkan di atas air, dan dibiarkan mengalir mengikuti arus, kecepatan arus diukur dengan stopwatch sesuai dengan jarak yang ditentukan.

3.5.4 pH

pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pembacaan pada alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.

3.5.5 Dissolved Oxygen DO

Dissolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan metoda winkler. Sampel air diambil dari dasar perairan dan dimasukkan ke dalam botol winkler kemudian dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Bagan kerja terlampir Lampiran A. Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.

3.5.6 Kejenuhan Oksigen

Kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Kejenuhan = 100 2 2 x t O u O Dimana: O 2 u = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O 2 t = Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya sesuai dengan harga temperatur. Tabel nilai oksigen terlarut makisimum terlampir Lampiran E.

3.5.7 BOD

5 Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan menggunakan metoda winkler. Sampel air yang diambil dari dasar perairan dimasukkan ke dalam botol winkler. Bagan kerja terlampir Lampiran B.

3.5.8 Chemical Oxygen Demand COD

Pengukuran COD dilakukan dengan metoda refluks di Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir Lampiran C.

3.5.9 Kandungan Organik Substrat