Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Ekosistem Sungai

Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010.

1.2 Permasalahan

Beragamnya aktivitas di Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Sunggal, baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap faktor fisik kimia perairan, dimana perubahan faktor fisik kimia perairan tersebut akan mempengaruhi keanekaragaman makrozoobenthos di perairan tersebut, namun demikian sampai saat ini belum diketahui bagaimanakah keanekaragaman makrozoobenthos di aliran Sungai Belawan tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui keanekaragaman makrozoobenthos di aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. b. Mengetahui hubungan faktor fisik kimia terhadap keanekaragaman makrozoobenthos di aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

1.4 Hipotesis

a. Terdapat perbedaan keanekaragaman makrozoobenthos pada setiap stasiun penelitian di aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. b. Terdapat hubungan faktor fisik-kimia perairan terhadap keanekaragaman makrozoobenthos di aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

1.5 Manfaat Penelitian

Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010. a. Memberikan informasi mengenai keanekaragaman makrozoobenthos di aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. b. Memberikan informasi yang berguna bagi pihak yang membutuhkan tentang kondisi lingkungan perairan Sungai Belawan berkaitan dalam upaya menjaga kelestariannya. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekosistem Sungai

Ekosistem air yang terdapat di daratan secara umum dibagi atas 2 yaitu perairan berarus tenang perairan lentik, misalnya danau, rawa, waduk, dan sebagainya, serta perairan berarus deras perairan lotik, misalnya sungai, kali, kanal, parit, dan sebagainya. Perbedaan utama antara perairan lotik dan lentik adalah dalam kecepatan arus air. Perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang lambat serta terjadi akumulasi massa air dalam periode waktu yang lama, sedangkan perairan lotik umumnya mempunyai kecepatan arus yang tinggi, disertai perpindahan massa air yang berlangsung dengan cepat Barus, 2004. Sungai sebagai salah satu perairan lotik mempunyai zonasi longitudinal dimana pada aliran air dapat dijumpai tingkat yang lebih tinggi dari hulu ke hilir Odum, 1994. Perubahan lebih terlihat pada bagian atas atau hulu dari aliran air karena kemiringan, volume aliran dan komponen kimia berubah dengan cepat. Komunitas Tetty Rini Rebecca Siregar : Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai Belawan Kecamatan Pancur Batu Dan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 2010. biologi di sepanjang aliran sungai dapat dipengaruhi oleh kedalam aliran, komposisi substrat dan kecepatan arus Whitten et al, 1987.

2.2 Pencemaran Sungai