Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi

diperoleh dari buku cerita bergambar sejumlah 10 jilid berisi 30 cerita dilakukan pada bulan September 1993 sampai dengan Desember 1993. Tujuannya untuk mengetahui ragam bahasa, tingkat kesopanan penggunaan, jangkauan usia pemakai dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan penggunaan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Liana Conchita Zaubin ini bukan merupakan gambaran menyeluruh yang mencakup semua karakteristik KGO I dan KGO II. Akan tetapi, dari penelitian yang dilakukan telah dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1 Kata ganti yang merupakan ragam bahasa pria adalah washi, boku, ore, oira, kisama, teme. Kata ganti yang merupakan ragam bahasa wanita adalah watai, atashi, atai. Kata ganti yang merupakan kata ganti netral yang dapat digunakan oleh pria dan wanita adalah watakushi, watashi, ware, waga, anatasama, anata, anta, kiwi, omae, onore walaupun kadangkala terdapat kecenderungan pemakaian oleh satu pihak saja. Untuk bentuk jamak, akhiran –tachi cenderung digunakan oleh wanita dan akhiran -ra cenderung digunakan oleh pria. 2 Bentuk jamak KGO I tidak dibatasi oleh jenis kelamin yang berbeda dan masuk tidaknya lawan bicara dalam ruang lingkup pembicaraan sedangkan bentuk jamak KGO II tidak dibatasi oleh jenis kelamin acuan yang berbeda dengan pembicara walaupun kata ganti tersebut merupakan ragam bahasa pria atau wanita. Bentuk jamak biasa ditunjukkan dengan akhiran -tachi atau -ra. Bentuk hormat menggunakan akhiran -gata dan bentuk merendahkan diri menggunakan akhiran -domo. 3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembicara dalam menentukan penggunaan KGO I dan KGO II adalah usia, jenis kelamin, kedudukan diri sendiri dan lawan bicara serta suasana hati. Berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, penulis berusaha meneliti dengan objek penelitian berupa karangan narasi siswa kelas XI.1 semester ganjil tahun pelajaran 20132014. Sedangkan Liana Conchita Zaubin melakukan penelitian dengan menggunakan data yang diperoleh dari buku cerita bergambar sejumlah 10 jilid berisi 30 cerita dilakukan pada bulan September 1993 sampai dengan Desember 1993. Kemudian, tujuan penelitian yang ditulis oleh Liana Conchita Zaubin yaitu untuk mengetahui ragam bahasa, tingkat kesopanan penggunaan, jangkauan usia pemakai dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan penggunaan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua. Sedangkan penulis sendiri lebih menekankan penerapan kata ganti orang yang dipakai siswa dalam membuat karangan narasi. Skripsi selanjutnya ditulis oleh Siti Nurjannah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Institut Kaguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta tahun 1996 yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dhamir dalam Kemampuan Mengarang Terpimpin Siswa SMU Ne geri 83 Jakarta Utara” dalam penelitian tersebut Siti Nurjannah bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai jenis, faktor penyebab dan frekuensi kesalahan penggunaan kata ganti orang dhamir dalam keterampilan mengarang terpimpin siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang frekuensinya umum tidak terjadi sedangkan kesalahan yang frekuensinya merata yaitu pada penggunaan kata ganti orang dhamir yang bersambung dengan kata benda sebanyak 31,5 yang meliputi kesalahan dengan jumlah pelaku dan genus pelaku, kemudian kesalahan dalam penggunaan kata ganti orang dhamir yang tepisah untuk pelaku sebanyak 27,1 dan kesalahan penggunaan kata ganti dhamir yang bersambung dengan kata kerja sebanyak 26,8 , selanjutnya kesalahan yang jarang terjadi yaitu pada penggunaan kata ganti orang dhamir yang bersambung untuk kepunyaan sebesar 14,6. Skripsi selanjutnya dengan judul “Variasi Penggunaan Kata Ganti Orang dalam Bahasa Minangkabau ” dalam penelitian tersebut Leni Syafyahya melakukan penelitian mengenai variasi pengunaan kata ganti orang dalam bahasa Minangkabau. Hasil penelitian yang Leni Syafyahya lakukan didapatkan bahwa kata ganti orang dalam bahasa Minangkabau memiliki bentuk bervariasi, artinya kata ganti orang tersebut memiliki bentuk lebih dari satu. Bentuk kata ganti orang tersebut terdiri atas: kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua, dan kata ganti orang ketiga. Di antara kata ganti itu, ada bentuk yang berbentuk penuh, bentuk singkat, yang mengacu ke jumlah tunggal dan jumlah jamak. Bentuk singkat kata ganti orang terdiri atas bentuk singkat bebas dan bentuk singkat terikat. Berdasarkan kaidah penggunaan kata ganti orang, melalui etnografi

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Kategori Kesalahan Menurut Watson Dalam Menyelesaikan Permasalahan Pengolahan Data Siswa Kelas VI SDN Baletbaru 02 Sukowono Jember Tahun Pelajaran 2014/2015

1 59 5

Hiperkorek dalam Karangan Narasi Ekspositori Siswa Kelas II SMP Negeri 2 Tanggul.

0 5 13

Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karangan Argumentasi Pada Siswa Kelas X AP 1 SMK Cyber Media Tahun Pelajaran 2010-2011

1 51 75

Kesalahan Penggunaan Prefiks dalam Karangan Deskripsi Siswa kelas XI Semester Genap Madrasah Aliyah. Annida Al-Islamy Cengkareng Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2011/2012

0 11 90

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester I di MA Annajah Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 180

Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

1 5 85

Keefektifan Kalimat pada Naskah Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Kelas X SMAN di Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 11 70