tingkat kesopanan penggunaan, jangkauan usia pemakai dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan penggunaan kata ganti orang pertama dan kata ganti
orang kedua. Sedangkan penulis sendiri lebih menekankan penerapan kata ganti orang yang dipakai siswa dalam membuat karangan narasi.
Skripsi selanjutnya ditulis oleh Siti Nurjannah, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Institut Kaguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta tahun 1996 yang
berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dhamir dalam
Kemampuan Mengarang Terpimpin Siswa SMU Ne geri 83 Jakarta Utara” dalam
penelitian tersebut Siti Nurjannah bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai jenis, faktor penyebab dan frekuensi kesalahan penggunaan kata ganti
orang dhamir dalam keterampilan mengarang terpimpin siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang frekuensinya umum tidak terjadi sedangkan
kesalahan yang frekuensinya merata yaitu pada penggunaan kata ganti orang dhamir yang bersambung dengan kata benda sebanyak 31,5 yang meliputi
kesalahan dengan jumlah pelaku dan genus pelaku, kemudian kesalahan dalam penggunaan kata ganti orang dhamir yang tepisah untuk pelaku sebanyak 27,1
dan kesalahan penggunaan kata ganti dhamir yang bersambung dengan kata kerja sebanyak 26,8 , selanjutnya kesalahan yang jarang terjadi yaitu pada
penggunaan kata ganti orang dhamir yang bersambung untuk kepunyaan sebesar 14,6.
Skripsi selanjutnya dengan judul “Variasi Penggunaan Kata Ganti Orang dalam Bahasa Minangkabau
” dalam penelitian tersebut Leni Syafyahya melakukan penelitian mengenai variasi pengunaan kata ganti orang dalam bahasa
Minangkabau. Hasil penelitian yang Leni Syafyahya lakukan didapatkan bahwa kata ganti orang dalam bahasa Minangkabau memiliki bentuk bervariasi, artinya
kata ganti orang tersebut memiliki bentuk lebih dari satu. Bentuk kata ganti orang tersebut terdiri atas: kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua, dan kata
ganti orang ketiga. Di antara kata ganti itu, ada bentuk yang berbentuk penuh, bentuk singkat, yang mengacu ke jumlah tunggal dan jumlah jamak. Bentuk
singkat kata ganti orang terdiri atas bentuk singkat bebas dan bentuk singkat terikat. Berdasarkan kaidah penggunaan kata ganti orang, melalui etnografi
komunikasi yang diaktualisasikan dengan SPEAKING tampak dengan jelas mempilah-pilah penggunaan kata ganti orang yang dipandang dari segi setting,
participant, ends, act sequence, key, instrumentalities, norm, dan genre. Di samping itu, dalam sosial budaya Minangkabau, penggunaan kata ganti orang
ditentukan oleh ampek langgam kato, kato mandata, kato mandak, kato manlereng, dan kato manuruni. Artinya, dalam kehidupan sehari-hari, setiap
individu harus memperhatikan pemilihan penggunaan kata ganti orang, karena setiap langgam kato itu, memiliki kata ganti orang yang penggunaannya
memperhatikan banyak hal dan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadi variasi penggunaan kata ganti orang ialah,
tergantung kepada siapa mitra tutur, wilayah penggunaan, dan kebiasaan serta adat istiadat daerah tersebut.
Berdasarkan kedua penelitian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berbeda dengan apa yang dilakukan
oleh Leni Syafyahya dan Siti Nurjannah. Leni Syafyahya melakukan penelitian untuk mengetahui variasi penggunaan kata ganti orang dalam bahasa
Minangkabau. Selanjutnya Siti Nurjannah melakukan penelitian untuk memperoleh data empiris mengenai jenis, faktor penyebab dan frekuensi
kesalahan penggunaan kata ganti orang dhamir dalam keterampilan mengarang terpimpin siswa. Sedangkan peneliti sendiri menekan penerapan kata ganti orang
yang dipakai siswa dalam membuat karangan narasi.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Sawangan, berlokasi di Jalan Abdul Wahab No.19 Sawangan Depok, dengan ancangan waktu
pengambilan data pada tanggal 22-27 Juli 2013. Pengambilan data penelitian tersebut dilakukan pada siswa SMA Muhammadiyah Sawangan Depok kelas XI.1
semester ganjil tahun pelajaran 20132014. Adapun waktu penulisan skripsi ini dimulai sejak proposal diajukan yaitu pada tanggal 11 Januari 2013 sampai skripsi
ini selesai ditulis yaitu pada tanggal 19 Agustus 2013.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Menurut Lexy J. Moleong meto
de ini dimaksudkan “untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.”
1
Dalam penelitian ini peneliti tidak memberikan perlakuan apapun kepada siswa sebagai sumber
data.
C. Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI.1, penelitian ini diperoleh melalui teknik purposive sampling. Maksud dari
“purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu.”
2
Setiap individu dalam populasinya mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan subjek penelitian.
1
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, hlm. 6, cet. Ke-29
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, hlm. 300, cet. Ke- 11
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini dibantu dengan tabel pengamatan untuk mencatat data berupa kalimat yang terdapat dalam karangan narasi dengan menggunakan
kata ganti orang yang tepat atau tidak tepat dalam penerapan dan penggunaannya, seperti contoh:
No Nama Siswa
Kata Ganti Orang Analisis
1 2 3 4 5 6
Jumlah Tabel . I
Penerapan Kata Ganti Orang Keterangan:
1. Penerapan kata ganti orang pertama yang menunjukkan makna tunggal
2. Penerapan kata ganti orang pertama yang menunjukkan makna jamak
3. Penerapan kata ganti orang kedua yang menunjukkan makna tunggal
4. Penerapan kata ganti orang kedua yang menunjukkan makna jamak
5. Penerapan kata ganti orang ketiga yang menunjukkan makna tunggal
6. Penerapan kata ganti orang ketiga yang menunjukkan makna jamak
E. Teknik Analisis Data
Data diperoleh dengan cara memberikan siswa sebuah pilihan dengan tema yang berbeda yaitu Liburan, Pengalaman Pribadi dan Kebiasaan Sehari-hari.
Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Memberi penomoran pada setiap data. 2.
Mencari kata ganti yang tepat maupun tidak tepat dalam penerapannya. 3.
Menganalisis kata ganti orang yang tepat maupun tidak tepat dan memberikan alternatif perbaikan.
4. Menginterpretasi dan kesimpulan.
28
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah
1. Gambaran Umum SMA Muhammadiyah Sawangan Depok
SMA Muhammadiyah Sawangan didirikan sejak tahun 1981. Tahun dioprasikannya dimulai sejak tahun 1981 dengan status tanah wakaf dan memiliki
luas 3000 M
2
. Nama yayasannya adalah Muhammadiyah, dengan alamat Jl. Abdul Wahab No. 19 Sawangan Depok. Jenjang akreditasi yang dimiliki SMA
Muhammadiyah adalah B. Seiring berjalannya waktu, SMA Muhammadiyah Sawangan berkembang pesat dari tahun ke tahun dengan jumlah siswa yang
semakin meningkat, fasilitasnya semakin memadai, dan sumber daya manusia pun semakin profesional.
Adapun visi SMA Muhammadiyah Sawangan adalah “Menjadikan siswa
dan siswi yang berilmu, berakhlak mulia, bertakwa, dan bertanggung jawab sebagai pribadi dan anggota masyarakat, sedangkan misi SMA Muhammadiyah
Sawangan sebagai berikut: 1.
Meningkatkan kegiatan belajar mengajar; 2.
Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik; 3.
Meningkatkan disiplin; 4.
Meningkatkan pendidikan dan moral siswa.
2. Keadaan Tenaga Pengajar
Guru merupakan salah satu faktor terpenting dalam dunia pendidikan. Tugas utama menjadi seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi peserta didik agar menjadi manusia yang cerdas secara intelektual, emosional dan spritual. Peranan guru sebagai
pendidik sangatlah dibutuhkan, untuk itu setiap lembaga pendidikan berupaya memiliki tenaga pengajar yang mempunyai kemampuan sesuai bidangnya masing-
masing dengan pengembangan pelajaran yang ada di sekolah SMA Muhammadiyah Sawangan. Jumlah tenaga pengajar yang ada sebanyak delapan
belas orang terdiri dari tiga orang guru tetap yayasan PNS dan empat belas