Kelemahan Lingkungan Internal 1. Kekuatan

100 berbagai teknologi budidaya mulai dari tahap pengolahan lahan, pembibitan, hingga panen dan penanganan pasca panen TBN. Teknologi yang dikembangkan oleh balai penelitian dan pengembangan ini meliputi hasil riset ini akan dijadikan sebagai salah satu acuan SOP Standart Operasional Pelaksanaan dalam kegiatan budidaya Tembakau Bawah Naungan. Fungsi balai penelitian terkait dengan pelaksanaan busidaya tembakau cerutu Besuki adalah sebagai berikut :  menyediakan benih bersertifkat  meneliti, menganalisa, dan merekomendasikan penggunaan pupuk dan pestisida  membantu memonitoring pelaksanaan budidaya dan serangan hama penyakit di lapangan. e PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki SDM yang ahli PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki SDM yang ahli dan terampil dalam melakukan dan mengawasi kegiatan budidaya tembakau cerutu Besuki. PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki tenaga ahli dan terampil dalam melakukan dan mengawasi pelaksanaan budidaya di lapangan mulai dari pembibitan hingga tahap akhir budidaya. Selain itu, tenaga ahli dari balai penelitian dan pengembangan tembakau PTPN X juga sangat membantu dalam kegiatan budidaya melalui berbagai penelitian dan pengembangan tembakau.

2. Kelemahan

a Semakin terbatasnya tenaga kerja pelaksana yang terampil Tembakau Bawah Naungan merupakan bahan baku pembuatan tembakau cerutu yang dijual dalam bentuk daun utuh sehingga pengelolaannya sangat membutuhkan ketelitian dan membutuhkan tenaga kerja pelaksana yang terampil dalam semua tahap kegiatannya sedangkan ketersediaan tenaga kerja pelaksana yang terampil semakin terbatas karena generasi muda banyak yang lebih tertarik bekerja di sektor non-pertanian. b Semakin meningkatnya serangan hama dan penyakit yang cepat meluas Penyebaran hama penyakit pada tanaman Tembakau Bawah Naungan menjadi salah satu permasalahan yang terus muncul setiap musim tanam. 101 Beberapa jenis penyakit yang menyerang pada musim tanam 2014 diantaranya adalah penyakit krupuk atau kriting, penyakit mozaik TMV, penyakit lanas akibat jamur phytophthora nicotiana, cercospora nicotiana penyakit patik sedangkan hama yang paling banyak menyerang pada musim tanam 2014 adalah hama ulat. Lokasi budidaya yang mengelompok dalam satu hamparan menimbulkan potensi serangan hama dan penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh virus akan cepat meluas. Serangan hama penyakit tersebut akan mempengaruhi penggunaan input seperti pupuk dan obat-obatan. c Usahatani tembakau merupakan usahatani yang padat karya Usahatani Tembakau Bawah Naungan merupakan usahatani yang padat karya. PTPN X Kebun Ajong Gayasan mampu menyerap tenaga kerja hingga puluhan ribu dalam satu kali musim tanam tembakau. Dampak negatif akibat tidak seluruh kegiatan budidaya bisa dilakukan mekanisasi dan pengusahaan Tembakau Bawah Naungan tergantung dengan banyak tenaga kerja manusia adalah biaya tenaga kerja yang diperlukan sangat tinggi. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh perkembangan pola pikir masyarakat yang lebih tertarik bekerja disektor non- pertanian sangat mempengaruhi jumlah ketersediaan tenaga kerja terampil di lapangan. d Usahatani Tembakau cerutu Besuki sangat tergantung pada sumberdaya alam sebagai material pendukung budidaya Usahatani Tembakau Bawah Naungan memerlukan dukungan berbagai bahan dan sarana pendukung yang berasal dari alam. Keterbatasan sumberdaya alam pendukung seperti seperti bambu, sekam, dan kayu bakar karet akibat eksploitasi secara terus-menerus mengakibatnkan daya dukung terhadap ketersediaan material yang berkualitas semakin rendah. Ketersediaan tersebut sangat mempengaruhi keberlangsungan usahatani tembakau. 102

5.3.2 Lingkungan Eksternal