39
output tertentu, proporsi penggunaan masukan tidak optimum. Ini terjadi karena produk penerimaan marjinal marginal revenue product tidak sama dengan biaya
marjinal marginal cost masukan input yang digunakan. Efisiensi ekonomi mencakup efisiensi teknis technical efficiency maupun efisiensi alokatif
allocative efficiency sekaligus Tajerin dan Noor, 2005.
2.2.8 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti 2000, analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strenghts dan peluang opportunities, namun secara bersamaan juga dapat meminimalkan
kelemahan weakness dan ancaman threats. Terkait dengan perencanaan strategis suatu perusahaan maka harus menganalisis berbagai kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi atau analisis SWOT. Menurut Marimin 2004, membuat keputusan untuk memilih alternatif
strategi perlu mengetahui posisi perusahaan berada pada kuadran sebelah mana. Posisi tersebut diperlukan untuk memilih strategi paling tepat agar sesuai dengan
kondisi internal
dan eksternal
perusahaan. Posisi
perusahaan depat
dikelompokkan dalam 4 kuadran, yaitu : kuadran I, II, III, dan IV. Posisi perusahaan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Jika posisi perusahaan berada pada kuadran I maka menandakan bahwa situasi ini sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan untuk perusahaan yang berada pada posisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif. 2. Perusahaan yang berada pada kuadran II berarti perusahaan menghadapi
berbagai ancaman, perusahaan masih memilliki kekuatan internal. Strategi yang harus dilakukan adalah menggunakn kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. 3. Perusahaan yang berada pada kuadran III menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak persahaan memiliki
40
kelemahan internal. Fokus yang harus diambil oleh perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal persahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik dengan strategi turn around. 4. Perusahaan yang berada pada kuadran IV menunjukkan bahwa perusahaan
menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan, di mana selain perusahaan menghadapi berbagai ancaman juga menghadapi kelemahan
internal. Stategi yang dapat diterapkan adalah strategi defensif.
Kuadran III mendukung strategi
turn-around Kuadran I
mendukung strategi agresif
Kuadran IV mendukung strategi
defensif Kuadran II
mendukung strategi diversifikasi
Gambar 2.7 Posisi Perusahaan pada Berbagai Kondisi Analisis SWOT merupakan alat analisis yang dipakai untuk menyusun
faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan unutuk
kemudian disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan. Matriks ini dapat menggambarkan empat kemungkinan alternatif strategis yang dapat dijelaskan
sebagai berikut :
IFAS EFAS
STRENGTHS S
Faktor-faktor kekuatan internal
WEAKNESS W
Faktor-faktor kelemahan internal
OPPORTUNITY O
Faktor-faktor peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
THREATHS T
Faktor-faktor kekuatan eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang menggunakan
kelemahan untuk mengatasi ancaman
Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT
Kelemahan Internal
Berbagai Ancaman Kekuatan
Internal Berbagai Peluang
41
a. Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengn memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya. b. Strategi ST adalah strategi untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan dengan cara menghindari ancaman. c. Strategi WO adalah adalah ditetapkan dengan memanfaatkan peluang yang ada
dan mengatasi kelemahan yang dimiliki. d. Strategi WT adalah suatu strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensif dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Rangkuti, 2006.
2.2 Kerangka Pemikiran