108
Berdasarkan gambar 5.5 dapat dilihat bahwa budidaya TBN di PTPN X Kebun Ajong Gayasan Jember berada pada posisi white area dengan nilai IFAS
3,28 dan nilai EFAS 3,15. Artinya, hipotesis keempat bahwa budidaya TBN berada pada posisi white area yang diajukan dalam peneitian ini diterima. Posisi
tersebut menunjukkan bahwa budidaya TBN di PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki peluang pasar yang prospektif dan memiliki kompetensi untuk
mengerjakannya. Beberapa kekuatan yang dimiliki PTPN X Kebun Ajong Gayasan adalah 1 Kemampuan finansial perusahaan dalam menerapkan
teknologi budidaya TBN, 2 Kualitas tembakau PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki citarasa yang khas dan disukai oleh pasar internasional, 3 PTPN X
Kebun Ajong Gayasan memiliki teknologi dan sarana prasarana yang mampu mendukung untuk menghasilkan tembakau berkualitas, 4 PTPN X Kebun Ajong
Gayasan memiliki balai penelitian dan pengembangan sendiri, 5 PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki SDM yang ahli. Peluang yang dimiliki adalah 1
memiliki pasar yang kuat dan stabil di Eropa, 2 adanya LOI Letter of intent dengan para pembeli, 3 kemampuan dan jumlah kompetitor perusahaan
pesaing yang semakin menurun, 4 adanya peluang pengembangan pasar ke China, 5 ketersediaan lahan untuk budidaya Tembakau cerutu Besuki.
5.3.5 Diagram Analisis SWOT
Diagram analisis SWOT menunjukkan bahwa kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan berbagai faktor internal dan eksternal perusahaan. Posisi
kuadran perusahaan dapat dilihat dari perpotongan keempat garis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil penentuan posisi kuadran didapatkan
koordinat 0,73 ; 0,66 yaitu: Skor kekuatan
– skor kelemahan skor peluang – skor ancaman 2
2 2,37
– 0,91 2,23-0,91
2 2
0,73 ;
0,66 ;
;
109
Kuadran III mendukung strategi
turn-around Kuadran I
mendukung strategi agresif
Kuadran IV mendukung strategi
defensif Kuadran II
mendukung strategi diversifikasi
Gambar 5.6 Hasil Analisis Diagram Analisis SWOT Berdasarkan gambar 5.6 dapat dilihat bahwa posisi perusahaan berada pada
kuadran I maka menandakan bahwa situasi ini sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus diterapkan untuk perusahaan yang berada pada
posisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
5.3.6 Matriks Strategi Internal dan Eksternal
Matriks Internal-Eksternal
perusahaan dapat
diperlukan untuk
menganalisis kondisi lingkungan eksternal untuk melihat berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Berdasarkan hasil perhitungan nilai IFAS adalah sebesar
3,28 dan nilai EFAS sebesar 3,15. Hasil tersebut dapat digunakan melihat posisi pada kuadran-kuadran berikut :
I Pertumbuhan
II Pertumbuhan
III Penciutan
IV Stabilitas
V PertumbuhanStabilitas
VI Penciutan
VII Pertumbuhan
VIII Pertumbuhan
IX Likuiditas
Gambar 5.7 Hasil Analisis Matriks Strategi Internal dan Eksternal
4,0 3,0
2,0 1.0
Kuat Rata-Rata
Lemah
3,0
2,0
1,0 Tinggi
Menengah
Rendah
TOTAL NILAI
EFAS TOTAL NILAI IFAS
Kelemahan Internal
Berbagai Ancaman Kekuatan
Internal Berbagai Peluang
0,66 0,73
- +
+
-
110
Berdasarkan gambar 5.7 dapat dilihat bahwa usaha budidaya TBN berada pada kuadran I yaitu pertumbuhan. Artinya, pertumbuhan usaha budidaya TBN
didesain untuk mencapai pertumbuhan baik dalam penjualan, aset, profit, maupun kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa cara diantaranya
adalah menambah kualitas produk, atau meningkatkan akses pasar yang lebih luas. Usaha yang dilakukan dengan cara meminimalkan biaya sehingga dapat
meningkatkan profit. PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki kemampuan menghasilkan tembakau sesuai dengan selera konsumen internasional. Hal ini
juga didukung dengan SDM yang ahli serta fasilitas teknologi bawah naungan, gudang pengeringan, dan pengolahan yang mampu mendukung untuk
menghasilkan tembakau yang berkualitas. Selain itu, PTPN X Kebun Ajong Gayasan memiliki balai penelitian yang dapat membantu perusahaan untuk
menyediakan sarana produksi terutama pilen benih dan menghasilkan berbagai teknologi budidaya mulai dari tahap pengolahan lahan, pembibitan, hingga panen
dan penanganan pasca panen TBN. Fungsi balai penelitian terkait dengan pelaksanaan busidaya tembakau cerutu Besuki adalah sebagai berikut :
menyediakan benih bersertifkat meneliti, menganalisa, dan merekomendasikan penggunaan pupuk dan
pestisida membantu memonitoring pelaksanaan budidaya dan serangan hama penyakit di
lapangan. Berbagai kekuatan yang dimiliki PTPN X Kebun Ajong Gayasan tersebut
dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan usaha budidaya TBN sehingga mampu mencapai pertumbuhan baik dalam penjualan, aset, profit,
maupun ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa cara diantaranya adalah menambah kualitas produk melalui pemanfaatan teknologi yang ada dan
pengembangan hasil riset oleh balai penelitian. Penerapan yang dapat dilakukan adalah dengan cara penerapan mekanisasi untuk meminimalkan penurunan jumlah
tenaga kerja manusia sehingga biaya budidaya dapat diminimalkan. Cara lain yang dapat digunakan adalah meningkatkan akses pasar yang lebih
luas, saat ini PTPN X Kebun Ajong Gayasan juga sedang melakukan perluasan
111
pasar ke China. China merupakan tujuan pasar tembakau yang prospektif karena China sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan kekuatan
ekonomi baru, sekitar 28 penduduknya adalah perokok aktif.
5.3.7 Matriks Analisis SWOT