PENELITIAN TERKAIT TINJAUAN PUSTAKA

39 atau perawat lain memberikan obat itu kembali karena berpikir obat itu belum diberikan Sari 2009; Kee and Hayes, 2000; Joyce 1996. Dokumentasi yang detail sangat dibutuhkan, apabila ternyata perawat tidak memberikan obat tersebut pada waktu yang telah diintruksikan, harus tercantum alasan mengapa perawat tidak memberikan obat tersebut, selain itu apabila terdapat perubahan dalam rute pemberian obat maka harus dicatat atau didokumentasikan.

E. PENELITIAN TERKAIT

1. Penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth Manias, Shane Bullock 2001 dengan judul persepsi perawat di rumah sakit tentang pengetahuan perawat yang baru lulus mengenai farmakologi. Metode yang dilakukan diskusi kelompok Focus Group Discussion pada 12 participan perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perawat yang baru lulus mengalami kekurangan yang besar dalam pendidikan farmakolgi, yang mengakibatnya kurangnya pemahaman tentang kelompok obat, ketidakmampuan membaca grafik obat. Perawat klinis juga menunjukkan bahwa kekurangan tidak terbatas tentang pemahaman obat tetapi juga mengaplikasikan konsep farmakologi dalam pengaturan praktek. 2. Penelitian lain dilakukan oleh Ni Ketut Kusmarjathi 2009 dengan judul Penerapan prinsip “Enam Tepat dalam Pemberian Obat oleh Perawat di Ruang Rawat Inap Berdasarkan UU No.23 Th 1992. Metode yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis univariat yang dilakukan pada 80 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat penerapan prinsip “enam tepat” 40 dalam pemberian obat oleh perawat di ruang rawap inap RSDK baik, namun untuk prinsip umum yang berkaitan dengan dengan aspek keamanan safety bagi perawat masih rendah. Dari hasil penelitian juga tampak bahwa penerapan prinsip”enam tepat” dalam pemberian obat yang cukup baik, dipengaruhi oleh faktor internal perawat, yaitu karakteristik responden dan tingkat pengetahuan. Faktor eksternal yang teridentifikasi yang mempengaruhi adalah ketersediaan fasilitas pemberian obat, supervise oleh ketua tim atau grup dan kepala ruangan masih kurang, dan kebijakan institusi dalam pemberian obat dalam hal ini dilihat dari ketersediaan dan penerapan SOP. 3. Penelitian yang dilakukan oleh El len o’shea tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesalahan obat yang terkait dengan perawat dan system yang ada. Penelitiannya dilakukan dengan sistematik review dengan 97 artikel yang didapatkan hasil bahwa faktor yang berkontribusi terhadap kesalahan obat adalah mengenai perhitungan kemampuan matematika, pengetahuan perawat mengenai obat-obatan medikasi, lamanya pengalaman kerja sebagai perawat, lamanya pergantian shift perawat, beban kerja dan pengaturan staff, Pelayanan Keperawatan dan Sistem Pemberian Obat, Single-Perawat pemberi Obat, Kebijakan dan Prosedur, Distraksi dan Interupsi maksudnya adalah kondisi lingkungan perawat, dan Kualitas resep 41

F. KERANGKA TEORI