Informed Consent Anonimity tanpa nama Kerahasiaan confidentiality

55 langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan Hidayat, 2007. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan dari Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud, tujuan penelitian , dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormatinya.

2. Anonimity tanpa nama

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan

3. Kerahasiaan confidentiality

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Etika penelitian bertujuan untuk menjamin kerahasiaan identitas responden, melindungi dan menghormati hak responden dengan 56 mengajukan surat pernyataan persetujuan informed consent. Sebelum menandatangani surat persetujuan, peneliti menjelaskan judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan menjelaskan kepada responden bahwa penelitian tidak akan membahayakan bagi responden. Peneliti akan menjamin kerahasian identitas responden, dimana data-data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan apabila telah selesai maka data tersebut akan dimusnahkan. 57

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Wewenang mahasiswa profesi ners UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam pemberian obat Kewajiban mahasiswa dalam pemberian obat di ruang rawat anak responden tidak jauh berbeda dengan pemberian obat yang dilakukan oleh perawat ruangan senior, di ruangan rawap inap anak dalam prinsip pemberian obat menggunakan prinsip 10 B sepuluh benar, sedangkan penelitian ini menggunakan 6 B enam benar. Pencatatan pemberian obat terbagi menjadi 2 dua yaitu lembar intruksi obat dan buku obat. Pada saat pemberian obat dokumen yang dibawa ke pasien adalah buku obat. Prosedur pemberian obat di Rumah Sakit: 1. Memindahkan intruksi obat pada rekam medic ke buku obat. 2. Pencatatan didalam buku obat terdiri dari nama pasien, nama obat, dosis yang diberikan, waktu pemberian. 3. Melihat label obat yang akan diberikan dan cairan yang digunakan, dan tanggal kadaluwarsa. 4. Menghitung dosis yang akan diberikan. 5. Menyiapkan obat sesuai dengan dosis yang telah dihitung. 6. Menyimpan kembali obat di tempat penyimpanan 7. Melakukan double crosscheck dengan perawat ruangan senior terkait dengan benar obat, tanggal kadaluwarsa, perhitungan dosis dan penyiapan dosis obat.