MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN TINJAUAN PUSTAKA

14 d. Belajar Belajar diartikan sebagai suatu perubahan perilakuyang dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson 1964 mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu. e. Faktor ekstern: objek, orang kelompok, dan hasil-hasil kebudayaan yang dijadikan sasaran dalam mewujudkan bentuk perilakunya. 3. Pembentukan perilaku Perilaku manusia terbesar adalah perilaku yang dibentuk, dengan perilaku yang dipelajari. Cara untuk membentuk perilaku yang sesuai dengan harapan : a. Cara pembentukan perilaku dengan condititioningkebiasaan Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai dengan harapan maka akan terbentuklah suatu perilaku. b. Pembentukan perilaku dengan pengertian insight belajar secara kognitif disertai dengan adanya pengertian atau insight, dan dalam belajar juga dibutuhkan latihan. c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model.

C. MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN

1. Definisi Profesi Profesi memiliki mekanisme aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan pekerjaan tidak memerlukan hal rumit. Profesi menurut Paul F Comenisch 1983. Adalah suatu “komunitas moral” yang 15 memiliki cita-cita dan nilai bersama. Seluruh profesi dipersatukan oleh latar belakang pendidikan yang sama dan keahlian yang tidak dimiliki oleh orang lain. Pada hakikatnya, profesi merupakan suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menegaskan bahwa individu akan mengabdikan dirinya kepada suatu pekerjaan tertentu karena dirinya merasa terpanggil untuk menjalani pekerjaan itu. Aziz 2002 2. Definisi Keperawatan Keperawatan sebagai sebuah profesi telah disepakati berdasarkan pada hasil lokakarya nasional pada tahun 1983, dan didefinisikan sebagai suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan biopsiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Oleh karena itu sifat pendidikan keperawatan juga menekankan pemahaman tentang keprofesian. 3. Tahapan Pendidikan Keperawatan Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat kompleks dengan tujuan akhir terjadi perubahan perilaku pada diri seseorang, yang intinya didalam pendidikan keperawatan membutuhkan proses belajar yang dapat merubah perilaku dalam dunia pendidikan. Menghasilkan seorang perawat profesional, harus melewati dua tahap pendidikan yaitu tahap pendidikan akademik yang lulusannya 16 mendapat gelar S.Kep. dan tahap pendidikan profesi yang lulusannya mendapat gelar Ners Ns. Kedua tahap pendidikan keperawatan ini harus diikuti, karena keduanya merupakan tahapan pendidikan yang terintegrasi sehingga tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Pada tahap akademik mahasiswa mendapatkan teori-teori dan konsep-konsep. Mata kuliah pada tahap ini terbagi menjadi kelompok mata kuliah yang sifatnya umum, mata kuliah penunjang seperti mata kuliah medis yang secara tidak langsung menunjang mata kuliah keperawatan dan mata kuliah keahlian berupa mata kuliah keperawatan. Sedangkan pada tahap profesi mahasiswa mengaplikasikan teori-teori dan konsep-konsep yang telah didapat selama tahap akademik. a. Pendidikan Keperawatan Sebagai Pendidikan Akademik Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mana pola pendidikan terdiri dari dua aspek yakni pendidikan akademik dan pendidikan profesi. Pada pendidikan akademik dituntut mampu melaksanakan tiga fungsi pendidikan yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, dalam bidang keperawatan melalui tiga fungsi tersebut diharap dapat menghasilkan berbagai jenis tenaga keperawatan dalam berbagai jenjang kemampuan baik sebagai professional maupun sebagai ilmuan keperawatan, dengan riset keperawatan atau penelitian keperawatan akan dapat diperoleh hasil yang dapat menambah atau memperluas ilmu pengetahuan keperawatan yang mampu menerapkan teknologi keperawatan, dalam 17 meningkatkan pelayanan keperawatan dan melalui pengabdian masyarakat khususnya dalam bidang keperawatan. b. Pendidikan Keperawatan sebagai Pendidikan Profesi Sebagai pendidikan profesi, pendidikan keperawatan harus memiliki landasan akademik yang kuat dan selalu mengikuti perkembangan IPTEK Keperawatan, mampu mengembangkan keterampilan dasar dan kemampuan sebagai sarjana keperawatan. Pada pendidikan profesi diharapkan mampu menumbuhkan dan membina sikap tingkah laku dan kemampuan professional keperawatan dalam melakukan praktek keperawatan ilmiah, menumbuhkan sikap professional, membina landasan profesi merupakan sosialisasi professional sehingga mampu melakukan adaptasi secara professional, melalui pembelajaran klinik keperawatan menjadikan diri sebagai model peran. Pendidikan keperawatan dalam melaksanakan praktek klinik akan menggunakan rumah sakit pendidikan sebagai usaha untuk mengembangkan pengalaman belajar klinik keperawatan, secara professional konsep-konsep keperawatan akan dapat diterapkan. Pendidikan profesi dikembangkan dan dibina berdasarkan tanggung jawab moral kepada masyrakat. Pendidikan profesi dilaksanakan setelah selesai menyelesaikan pendidikan akademik, oleh karena itu landasan kokoh dalam bidang ilmu keperawatan yang diperoleh selama pendidikan akademik akan mempunyai arti penting dalam pembelajaran pendidikan profesi. 18 Pemberian asuhan keperawatan secara professional dapat bersifat saling berhubungan dan saling bergantung dengan system pelayanan professional lain, seperti pelayanan asuhan medik, sifat saling bergantung mempunyai arti bahwa system pemberian pelayanan saling memerlukan dan saling melengkapi satu dengan yang lain. Asuhan keperawatan dikatakan professional bila pelaksanaan asuhan keperawatan kepada klien berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan dengan pendekatan holistic, mencakup bio-psiko-sosio- spiritual yang berorientasi pada kebutuhan dasar manusia. Disamping itu dalam prakteknya asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode penyelesaian masalah secara ilmiah dengan landasan ilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatan secara tepat guna dan menggunakan keterampilan interpersonal, tehnikal dan intelektual Husin, 1999 dalam Hidayat 2002. Pada dasarnya pengembangan pendidikan profesi merupakan aplikasi dari pendidikan akademik. Tuntutan secara professional dalam memberikan asuhan keperawatan merupakan wujud dari penerapan pendidikan profesi. Dengan demikian program pendidikan professional mengutamakan peningkatan kemampuan penerapan ilmu pengetahuan. Pendidikan profesi lebih mengutamakan penguasaan keahlian dalam upaya profesi tertentu yang dilaksanakan setelah menyelesaikan pendidikan akademik dan lulusannya mendapatkan sebutan profesi. 19

D. PEMBERIAN OBAT