Tinjauan Kepustakaan Pembatasan dan Perumusan Masalah

Artinya; Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali, dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena siasat memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri siksa-Nya. dan hanya kepada Allah kembali mu. Q.S. Ali- Imran: 28                         Artinya: Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman dia mendapat kemurkaan Allah, kecuali orang yang dipaksa kafir Padahal hatinya tetap tenang dalam beriman dia tidak berdosa, akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. Q.S. an-Nahl: 106. Pada saat ini klarifikasi tersebut masih dalam proses. Karena permasalahan itulah maka penulis mencoba mengangkat dalam sebuah skripsi, dengan judul: “ BAI’AT DALAM AL-QUR’AN “KAJIAN ATAS PEMAKNAAN LDII TERHADAP AYAT 18 SURAT AL-FATH ”.

B. Tinjauan Kepustakaan

Pembahasan yang terkait tentang Bai’at sebagian memang telah dibahas dalam bentuk tulisan-tulisan karena bahasan yang penulis angkat merupakan kajian klasik yang sudah seringkali dibahas. Sebelumnya penulis telah melakukan survey atau pengecekan terhadap judul-judul skripsi yang telah ada di Perpustakaan Fakultas Ushuluddin, dan setelah penulis melakukan pengecekan terhadap judul-judul skripsi yang telah ada, penulis setidaknya menemukan dua judul yang membahas tentang Bai’at. Yang pertama, skripsi dengan judul: Konsep Bai’at dalam al-Qur’an “Studi analisa Surat al-Muntahana ayat: 12”. yang ditulis oleh saudara, Pandapotan mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Jurusan Tafsir Hadis 2002. Yang menurut penulis stressing penulisannya menitik beratkan pada analisa surat al-Muntahana ayat: 12 Yang kedua, skripsi dengan judul: Konsep Imâmah Menurut. Tabataba’i Yang ditulis oleh saudari Rahmah mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 2005. Yang menurut penulis dalam skripsi ini pula menitik beratkan pada penafsiran Tabataba’i tentang konsep Imâmah. Terinspirasi dari dua skripsi di atas, penulis tertarik untuk menulis sebuah skripsi yang berjudul: Bai’at Dalam Al-Qur’an Kajian Atas Pemaknaan LDII Terhadap Ayat 18 Surat al-Fath ” Karena sejauh ini penulis belum menemukan judul yang membahas secara khusus judul tersebut. Oleh karena itu penulis rasa, judul tersebut penting untuk dibahas dan penulis memfokuskan penelitian pada masalah Bai’at menurut LDII dan juga doktrin-doktrin keagamaan yang diajarkan yang konon banyak dibicarakan khalayak ramai bahwa LDII itu sesat bukan tanpa alasan, karena penulis merasa bahwa penelitian ini sangat penting untuk dibahas guna memenuhi jawaban atas signifikansi sosial yang penulis ajukan di atas, di samping untuk menambah wawasan bagi penulis khususnya.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk menghindari kerancuan dalam pembahasan, maka dalam mengkaji dan menganalisa suatu masalah baik itu berupa data-data atau yang lainnya, diperlukan adanya pembatasan dan perumusan masalah, agar lebih jelas dan terfokus arah pembahasan yang akan diuraikan nanti. Dari permasalahan yang melatarbelakangi permasalahan ini, maka penulis akan membatasi penelitian sebagai berikut: analisa Bai’at dalam perspektif LDII terhadap ayat 18 surat Al-Fath. Untuk lebih jelasnya lagi maka penulis merumuskan pokok masalah skripsi ini, bagaimana penafsiran LDII terhadap term Bai’at sebagaimana yang di fahami dari ayat 18 surat al-Fath?

D. Tujuan Penelitian