BAB III PERKEMBANGAN YAYASAN TUNAS KARTIKA MEDAN
3.1 Awal Berdirinya Yayasan Tunas Kartika di Medan
Yayasan Tunas Kartika berdiri tidak terlepas dari peran Organisasi Persit, Organisasi Persit bertujuan untuk mensejahterakan prajurit
35
Cara lain yang dilakukan Persit untuk mencapai tujuan tersebut yaitu melalui pendidikan. Pendidikan merupakan kegiatan dalam Organisasi Persit, yaitu dengan
mengelola sekolah yang ada dengan baik. Untuk itu Persit banyak mendirikan sekolah- sekolah bagi anak-anak prajurit yang pada saat itu membutuhkan pendidikan. Sekolah-
sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yaitu membantu Kepala Staf TNI Angkatan Darat dalam membentuk dan
meningkatkan ketahanan mental dan fisik, kesejahteraan material dan spiritual prajurit serta keluarganya dalam melaksanakan tugas pokok TNI Angkatan Darat sebagai kekuatan
pertahanan keamanan dan kekuatan sosial politik. Untuk mencapai tujuannya Organisasi Persit melakukan usaha di berbagai bidang.
Salah satunya adalah bidang ekonomi. Di dalam bidang ekonomi ini terdapat kegiatan koperasi. Dari koperasi ini secara tidak langsung para istri prajurit mendapatkan berbagai
kemudahan, contohnya kredit atau angsuran berbagai barang, barang-barang kebutuhan rumah tangga, dll. Koperasi perkreditan barang ini ditujukan untuk memberikkan bantuan
berupa kredit barang kepada para istri tentara. Dengan kondisi yang demikian seorang istri prajurit secara perlahan-lahan dapat memenuhi kebutuhannya dengan mudah. Ini merupakan
salah satu cara agar para prajurit dapat sejahtera.
35
Wawancara dengan Ibu Ngairah Sukowartono yang telah bekerja di Yayasan Tunas Kartika. Wawancara dilakukan tanggal 28 Oktober 2007 di di rumah Ibu Ngairah Sukowartono yang bertempat di Jalan
Jamin Ginting Kompleks Pamen no G 11.
Universitas Sumatera Utara
sekolah yang didirikan pada awalnya hanya di batalion-batalion yang letaknya jauh dari kota dan jauh dari sekolah, dan sekolah yang didirikan hanya taman kanak-kanak saja, terutama
anak-anak dari prajurit dapat mudah mendapat pendidikan. Perkembangan sekolah yang telah dibangun Persatuan Istri Prajurit ini sangat cepat
sehingga dituntut adanya perhatian sendiri dari Persatuan Istri Prajurit, tidak cukup hanya diperhatikan oleh bagian dari Seksi Kebudayaan dan pengelolaan sekolah tidak dapat hanya
mengandalkan bendahara sesuai dengan tingkat kepengurusan Persit Kartika Chandra Kirana Bukit Barisan maka muncul ide dari Ibu Blondina Leo Lopolissa yang saat itu menjabat
sebagai Ketua Daerah II untuk membentuk yayasan. Kemudian Persit mengadakan rapat- rapat agar dapat mewujudkan ide tersebut dan membentuk suatu lembaga yang berbentuk
yayasan yang dapat mengelola sekolah dengan baik, dan setelah sepakat maka dibentuklah Yayasan Tunas Kartika.
Yayasan Tunas Kartika lahir pada tanggal 18 September 1970, didirikan oleh Nyonya Blondina Leo Lopolissa. Yayasan ini sangat didukung oleh Organisasi Persit dan TNI, dan
juga mendapat dukungan dari semua pihak. Pada saat itu yayasan belum berbadan hukum, yaitu belum disahkan oleh notaris karena mengingat yayasan yang masih baru dibentuk
sehingga masih dalam tahap belajar dalam menjalankan suatu badan organisasi. Yayasan Tunas Kartika hanya menangani bidang pendidikan saja, sedangkan bidang yang lain
ditangani oleh Organisasi Persit. Sewaktu diresmikan Yayasan Tunas Kartika mengelola 15 sekolah, yaitu 8 Taman Kanak-kanak, 3 Sekolah Dasar, 2 Sekolah Lanjutan, 1 Sekolah
Menengah Umum dan 1 Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas. Sekolah-sekolah diatas merupakan sekolah yang sebelumnya dikelola oleh Organisasi Persit. Sekolah Taman Kanak-
Universitas Sumatera Utara
kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sudah ada sebelum didirikannya Yayasan Tunas Kartika.
Seiring dengan kemajuan yayasan yang terus berjalan, sekolah yang dikelola oleh yayasan semakin bertambah banyak, karena sekolah-sekolah yang didirikan oleh Persatuan
Istri Prajurit itu bukan hanya untuk dikalangan sendiri tetapi meluas karena masyarakat di sekitar juga membutuhkan sekolah. Sekolah-sekolah yang telah dibangun pun mengalami
kemajuan baik dari segi mutu sekolah maupun dari jumlah murid dan sekolah. Semua kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu prajurit langsung bertanggung jawab
kepada Persit, baik itu Koperasi, Yayasan, maupun kegiatan di bidang lainnya. Yayasan Tunas Kartika secara tegas menekankan bahwa Yayasan Tunas Kartika bukan yayasan yang
bersifat mencari dana, Yayasan Tunas Kartika tidak hanya mengelola sekolah saja, tetapi juga banyak melakukan kegiatan sosial lannya seperti pemberian beasiswa yang ditujukkan
kepada masyarakat umum yang bersekolah di Sekolah Tunas Kartika berdasarkan tingkat intelektualas prestasi anak tersebut. Selain itu Yayasan Tunas Kartika juga memberikan
sumbangan kepada panti jompo dan anak-anak yatim, maupun orang yang membutuhkan pada saat kegiatan bakti sosial tersebut dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Kepengurusan Yayasan Tunas Kartika