Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang . Tanpa pendidikan maka akan menimbulkan banyak kerugian dan kegagalan, baik itu kegagalan individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk memperhatikannya. Tidak hanya sejarah militer dan politik saja yang dapat diteliti dan ditulis. Apabila melihat masa lampau, pada zaman kolonial pendidikan sangat buruk. Pendidikannya senantiasa dipengaruhi oleh politik, sosial, ekonomi, dan kultur. Pendidikan digunakan sebagai alat politik untuk mengatur bangsa. 1 Seperti pada zaman kolonial, hanya golongan tertentu saja yang bisa mengecam pendidikan, sekarang pendidikan dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat Indonesia. Tidak hanya negeri saja tetapi banyak pihak swasta yang ingin memajukan pendidikan di Indonesia. Pendidikan swasta sudah ada pada tahun 1907, pada waktu itu berada di bawah pemerintahan Gubernur Jendral Van Heutz. Lembaga yang berdasarkan asas Kristen dapat mendirikan sekolah-sekolah Kristen, walapun sebelumnya sudah ada sekolah swasta yang didirikan tetapi, sejak itu lembaga-lembaga pendidikan swasta mulai memperoleh kesempatan yang luas untuk berkembang. Namun tidak hanya lembaga yang berazaskan Walaupun pada akhirnya pendidikan yang diberikan kepada bangsa Indonesia menjadi senjata kita untuk melenyapkan kolonialisme dari Indonesia. Hal ini menunjukan betapa pentingnya pendidikan, karena dari pendidikanlah dapat merubah nasib bangsa. 1 S. Nasution, Sejarah Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, hlm.v Universitas Sumatera Utara Kristen saja yang membangun sekolah-sekolah swasta, organisasi-organisasi yang berdasarkan Islam juga menyesuaikan diri dengan pendidikan modern dan membangun sekolah-sekolah swasta. Sekolah swasta yang paling tua dari organisasi Islam adalah Muhammadiyah. 2 Tenaga terdidik ini diperlukan untuk dapat mencapai tujuan partai politik pada saat itu yaitu untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Karena adanya motivasi inilah mulai tahun 1930 banyak sekolah yang muncul yang berdasarkan pada kebangsaan banyak muncul di Medan. Selain Muhammadiyah, lembaga yang mendirikan sekolah swasta adalah Taman Siswa. Muhammadiyah adalah yang sekolah swasta yang tidak berada di bawah pemerintahan Belanda. Pendidikan yang diberikan oleh pemerintah Belanda hanyalah untuk kebutuhan pemerintah Belanda saja, untuk dijadikan pegawai dan karyawan di perusahaan mereka. Bagi orang Indonesia kebutuhan tenaga terdidik pada waktu itu adalah untuk menjadi pimpinan dalam organisasi poltik yang sudah ada pada waktu itu. organisasi politik di Sumatera Utara yang sudah ada pada saat itu adalah PNI, Parindra, dan Gerindo. 3 Salah satu yayasan yang memperhatikan pendidikan di Medan adalah Yayasan Kartika Jaya Cabang I Daerah Bukit Barisan yang telah mendirikan beberapa sekolah di Banyak organisasi masyarakat, yayasan-yayasan sosial yang ikut juga membangun pendidikan di Indonesia, dengan membangun banyak sarana pendidikan seperti sekolah- sekolah dari tingkat dasar hingga tingkat universitas. Lembaga pendidikan swasta yang ada biasanya berbentuk yayasan, dikelola oleh yayasan. 2 Sumarsono Mestoko, Pendidikan di Indonesia dari Jaman ke Jaman, Jakarta :Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979, hlm 174 3 Masjkuri Sutrisno Kutoyo, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara, Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981, hlm 54 Universitas Sumatera Utara Medan. Dulu yayasan ini bernama Yayasan Tunas Kartika 4 di Medan. Yayasan ini didirikan pada tahun 1970 yang berdiri hingga sekarang. 5 Yayasan ini diprakarsai oleh para istri prajurit, kemudian yayasan ini hadir dalam lingkup organisasi yaitu “ Persatuan Istri prajurit Kartika Chandra Kirana”. 6 Yang pada saat itu Nyonya Siti Hartinah Suharto menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persit Kartika Chandra Kirana periode 1966-1968 meresmikan organisasi ini pada tanggal 7 Juli 1967. 7 Membantu Kepala Staf TNI Angkatan Darat dalam membentuk dan meningkatkan ketahanan mental dan fisik, kesejahteraan material dan spiritual prajurit serta keluarganya dalam melaksanakan tugas pokok TNI Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan sosial politik. Yayasan Tunas Kartika tidak hanya membantu pemerintah tapi juga membantu tugas TNI Angkatan Darat agar prajurit dapat meningkatkan Ada sebuah komitmen dalam lingkup organisasi kemasyarakatan ‘ Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana, apabila kemudian sebuah yayasan dapat dibentuk maka komitmen yang ada dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga adalah yaitu, ikut serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual berazaskan Pancasila. Yayasan Tunas Kartika ikut serta membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui bidang pendidikan, apabila masyarakat dapat membekali dirinya dengan pendidikan maka masyarakat Indonesia dapat hidup sejahtera dan makmur dengan sendirinya masyarakat Indonesia akan dapat lebih baik dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. 4 kata Tunas artinya tumbuhan yang mulai tumbuh, kata kartika yang artinya bintang. sehingga dapat diartikan sebagai yayasan yang baru tumbuh dan akan menjadi bintang. 5 Nyonya Sedaryanto, Perjalanan Bhakti, Medan: tanpa penerbit, 1997, hlm. 4 6 Ibid., hlm. 15 7 Ibid. Universitas Sumatera Utara ketahanan mental dan fisik dan keluarganya mendapatkan kesejahteraan. Dengan adanya Yayasan Tunas Kartika maka prajurit dan keluarganya mendapatkan kemudahan-kemudahan, salah satunya dalam pendidikan bagi keluarga prajurit. Dalam rangka untuk mewujudkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini maka Yayasan Tunas Kartika lebih fokus pada bidang pendidikan, karena pendidikanlah yang bisa mengubah mutu sebuah pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa. Persit-Kartika Chandra Kirana banyak mendirikan sekolah, bukan hanya untuk kalangan sendiri tapi juga untuk kalangan luas karena masyarakat membutuhkan sekolah. 8 Pada tahun 1983 didirikan kembali sebuah sekolah oleh Yayasan Tunas Kartika yaitu SMA Tunas Kartika 2, yang berada di Jalan Gaperta Helvetia Medan. Kontribusi yang Semakin banyak sekolah yang telah didirikan oleh kepengurusan Persit Kartika Chandra Kirana maka dibutuhkan pengelola, untuk mengelola sekolah tersebut maka dibuatlah yayasan. Pada awal pendiriannya Yayasan Tunas Kartika sudah mengelola 15 sekolah yang ada di Medan. Yayasan ini cukup besar dalam memberikan kontribusinya di dalam dunia pendidikan. Yayasan pendidikan ini merupakan bukti atas kepedulian para istri prajurit pada pendidikan dan ikut partisipasi dalam bidang pendidikan, demi suksesnya pembangunan di bidang pendidikan. Ada 2 SMA yang sampai saat ini masih dikelola dengan baik oleh Yayasan Tunas Kartika yaitu SMA Tunas Kartika 1 dan SMA Kartika 2. SMA yang pertama kali didirikan oleh Yayasan Tunas Kartika adalah SMA Tunas Kartika I-1. SMA ini terletak di Jalan S. Parman 240, dan sudah menerima murid dan melakukan proses belajar mengajar sejak tahun 1969, lalu pada tahun 1970 SMA Tunas Kartika 1 dapat melakukan ujian negara, bergabung dengan SMA Negeri III Medan. 8 Loc.cit. Universitas Sumatera Utara diberikan oleh yayasan sangat membantu berkembangnya kedua SMA tersebut dengan baik. Banyak prestasi yang telah diraih oleh kedua SMA yang dikelola oleh Yayasan Tunas Kartika. Salah satu prestasi yang diraih SMA Tunas Kartika 1 adalah drumband yang pernah memenangkan kejuaraan drumband se-Kodya Medan tiga kali berturut-turut tahun 1977, 1978 dan 1979. Kemudian salah satu siswi yang bernama Nuraini mewakili Sumatera Utara untuk bidang olahraga atletik ke kompetisi tingkat nasional, di bidang pramuka salah satu siswa SMA dari Gudep 253-254 menjadi salah satu peserta Raimuna Nasional tahun 1987 di Cibubur.

1.2 Rumusan Masalah