BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi ide awal dari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dian Radiani 2004 dengan judul “ Peranan
Pengendalian Persediaan Barang Dagangan Dalam Menunjang Efektifitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan Studi Kasus Pada Toserba Yogya
Garut. Hasil penelitian bahwa pelaksaan pengendalian internal yang diterapkan pada Toserba Yogya telah efektif. Hal ini didukung oleh unsur pengendalian
internal persediaan barang dagangan yang memadai, penilaian resiko yang memadai dapat dilihat dari pihak perusahaan telah mengantisipasi resiko-resiko
yang kemungkinan terjadi. Aktivitas pengendalian dilakukan memadai yaitu dengan pengawasan langsung. Pemantauan dilakukan oleh para supervisor dan
dilaporkan pada pimpinan.
B. Pengertian Usaha Kecil
. Berdasarkan UU No. 91995 tentang usaha kecil, yang dimaksud usaha
kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang. Usaha kecil yang dimaksud disini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun usaha kecil
informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang
asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan atau berkaitan dengan seni dan
budaya. Menurut Machfoedz 2005: 55 Perusahaan kecil adalah perusahaan yang
dikelola secara mandiri, dimiliki oleh perseorangan atau sekelompok kecil pemilik modal dengan ruang lingkup operasi terbatas. Jumlah pekerja dalam usaha kecil
berkisar antara 10-50 orang. Jenis usaha kecil yang banyak diminati antara lain: 1.
Usaha dibidang jasa: perusahaan yang menyediakan jasa untuk konsumen dan perusahaan lain. Usaha jasa perseorangan meliputi salon
kecantikan, restoran, pompa bensin, dan cucicetak film. 2.
Perdagangan eceran retailing: usaha ini menjual barang secara langsung kepada konsumen. Dikawasan tempat tinggal yang tidak luas
banyak didapati toko roti, toko buku dan majalah, toko kaset dan CD, toko kelontong dan sebagainya, sebagai wujud usaha kecil bidang bisnis
eceran. 3.
Grosir wholesaling: usaha ini merupakan perantara di antara produsen barang dan konsumen. Pengusaha grosir pada umumnya menyalurkan
makanan dan minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, dan berbagai produk lain.
Menurut Anoraga 2007: 51 usaha kecil memiliki karakteristik sebagai berikut: 1.
Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaedah administrasi pembukuan standar.
2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
3. Modal terbatas.
4. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat
terbatas. 5.
Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit diharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat
terbatas. 7.
Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk
mendapatkan dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan.
Menurut Agustini dalam Rohmadi 2000 , ciri- ciri usaha kecil diantaranya: 1. Pengambilan keputusan di ambil sendiri.
2. Dasar pengambilan keputusannya adalah intuisi perasaan dan kurang menggunakan analisis- analisis maupun pertimbangan yang berdasarkan
informasi pasar. 3. Penyusunan kepegawaiaan didasarkan pada hubungan kekeluargaan,
persahabatan dan tidak didasarkan atas pertimbangan murni usaha. 4. Kurang gesit dan inisiatif dalam mencari data.
5. Sikap usahanya lebih bersifat menyesuaikan diri dan mengharapkan dari pada sifat menciptakan sesuatu. Hal ini ditandai dengan adanya
pemeliharaan komunikasi dengan pihak-pihak pemerintah dengan harapan akan berguna bagi usahanya.
Universitas Sumatera Utara
6. Skill yang dimiliki diperoleh dari warisan orang tua sehingga ada kecenderungan serba bisa tapi terbatas pada keahlian-keahlian yang
sifatnya tradisional saja. 7. Pengetahuan mereka dalam pengelolaan keuangan sangat terbatas sehingga
struktur kekayaan mencerminkan adanya kekurangan likuiditas dengan beban hutang jangka pendek yang sangat berat.
8. Memiliki sifat ikut-ikutan. 9. Tujuan usahanya sangat bervariasi, antara lain mencari keuntungan yang
maksimum, untuk menjamin lingkungan hidup, untuk menjalankan warisan orang tua, hingga untuk menghidupi keluarga.
10. Pada umumnya tidak menjalankan pencatatan secara teratur sehingga sulit untuk melakukan fungsi pengontrolan.
11. Kegiatan usaha dicampuradukkan dengan urusan keluarga. 12. Ada kecenderungan yang sangat kuat terhadap pola kepemimpinan yang
mengarah ke sistem manajer tunggal.
C. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal