Sejarah Singkat Pasar Tradisional Stabat Gambaran Umum Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Pasar Tradisional Stabat

Pasar tradisional Stabat merupakan pasar tradisional yang ada di kota Stabat. Dimana awalnya pasar tradisional ini berada di Jalan Perniagaan kota Stabat. Namun karena kondisi tanahnya yang rendah dan sering kali terjadi banjir karena dekat dengan salah satu sungai terpanjang di Sumatera Utara yaitu Sungai Wampu maka tahun 1994 pasar tradisional ini pindahkan oleh Dinas Pasar Kabupaten Langkat ke jalan Pajak Baru. Para masyarakat Stabat kini biasa menyebut pasar tradisional ini dengan nama Pajak Baru. Ada banyak jenis barang yang dijual di pasar tradisional ini, yaitu terdiri dari bahan-bahan pokok seperti sembako, sayur mayur, ikan, daging, bumbu dan rempah, barang kelontong, makanan, minuman, buah-buahan sampai pada kebutuhan sandang seperti pakaian, tas, sepatu, perhiasan, barang-barang pecah belah, dan sebagainya. Potensi perkembangan pasar tradisional ini cukup besar karena pasar tradisional ini masih merupakan satu-satunya pasar tradisional yang ada di kota Stabat. Untuk itu di perlukan penataan pasar secara teratur dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana tempat berjualan bagi para pedagang.

B. Gambaran Umum Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat

Pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, serta jumlah karyawan. Secara umum gambaran pedagang dapat dilihat Universitas Sumatera Utara pada hasil penyebaran kuisioner wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis untuk penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Gambaran Umum Pedagang Eceran Beras di Pasar Tradisional Stabat No Nama Pedagang Usia Pendidikan Jumlah karyawan Alamat 1. H. Abdulrahman 51 tahun SMP 2 orang Tanjung beringin pasar 6 Stabat 2. Sunsing 54 tahun SMU 6 orang Komplek taman Binjai Indah 3 Wijaya 45 tahun SMU 2 orang Tanjung beringin pasar 4 suku Stabat Sumber: Hasil penelitian 2009 Data diolah 1. Toko Rezeki Bapak H. Abdulrahman mendirikan usahanya sejak tahun 1995. Nama tempat usahanya yaitu Toko Rezeki. Barang- barang yang tersedia di tokonya berupa beras, gula, teh, minyak goreng, susu, dll. Namun investasi terbesarnya adalah pada beras. Bapak H. Abdulrahman memiliki pendidikan terakhir yaitu SMP, dan jumlah karyawannya sebanyak 2 orang. Toko Rezeki menerapkan peratuan-peraturan mengenai etika dan perilaku karyawan yang dikomunikasikan dan harus dilaksanakan oleh setiap karyawan. Apabila karyawan tidak melaksanakan aturan dan kebijakan tersebut akan dikenakan sanksi berupa teguran dan pemberhentian. Peraturan yang ditetapkan oleh pemilik bertujuan untuk mendorong karyawan agar bertindak jujur dan berperilaku sopan. Pemilik toko Rezeki memiliki wewenang sepenuhnya terhadap usaha yang dimilikinya. Karena kapasitas usahanya yang termasuk kecil maka pemilik tidak membentuk komite pemerikasaan. Struktur organisasi yang Universitas Sumatera Utara dianut oleh pemilik toko Rezeki berbentuk lini. Organisasi lini adalah bentuk organisasi dimana hubungan atasan dan bawahan dilakukan secara langsung. Dengan demikian karyawan bertanggung jawab kepada pemilik. Toko Rezeki belum menerapkan sistem komputerisasi, sehingga semua pencatatan masih dilakukan secara sederhana. Pemantauan dilakukan langsung oleh pemilik. 2. Toko Segar Wangi Toko Segar Wangi didirikan tahun 1994 oleh bapak Sunsing. Barang- barang yang dijual diantaranya yaitu, beras, kopi, jagung, teh. Namun sebagian besar modalnya diinvestasikan pada beras. Bapak Sunsing memiliki latar belakang pendidikan yaitu SMU dan memiliki karyawan sebanyak 6 orang. Pemilik toko Segar Wangi memiliki wewenang sepenuhnya pada usaha yang dikelolanya. Pelimpahan wewenang oleh pemilik dilakukan secara lisan tentang tugas yang akan dilakukan oleh karyawan. Pemilik tidak menetapkan syarat khusus dalam penerimaan karyawan. Toko Segar Wangi belum menerapkan sistem komputerisasi dan belum ada laporan keuangan yang jelas karena semuanya masih dilakukan secara sederhana. 3. Toko Jakarta Toko Jakarta yang berdiri sejak tahun 1997 dan didirikan oleh bapak Wijaya. Barang-barang yang dijual seperti beras, gula, teh, kopi, dll. Namun investasi terbesarnya adalah pada beras. Bapak Wijaya memiliki latar belakang pendidikan terakhir yaitu SMU dan memiliki tenaga kerja sebanyak 2 orang. Pada toko Rezeki, karyawan yang tidak Universitas Sumatera Utara melaksanakan aturan dan kebijakan akan dikenakan sanksi berupa teguran dan pemberhentian. Peraturan yang ditetapkan oleh pemilik bertujuan untuk mendorong karyawan agar bertindak jujur dan berperilaku sopan. Pemilik pada toko Jakarta memiliki wewenang sepenuhnya terhadap usaha yang dimilikinya, karena kapasitas usahanya yang termasuk kecil maka pemilik tidak membentuk komite pemerikasaan. Struktur organisasi yang dianut oleh pemilik toko Jakarta berbentuk lini. Organisasi lini adalah bentuk organisasi dimana hubungan atasan dan bawahan dilakukan secara langsung. Dengan demikian karyawan bertanggung jawab kepada pemilik toko Jakarta. Pemilik toko Jakarta belum menerapkan sistem komputerisasi. Semuanya pencatatan masih dilakukan secara sederhana dan belum ada laporan keuangan yang jelas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Pupuk Sriwidjaja Kantor Pemasaran Daerah Sumatera Utara

24 188 75

Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya

4 62 78

Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Persediaan Barang Dagangan terhadap Keamanan Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pada PT. Blossom Mandiri Sejati).

0 0 18

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan (Sutid Kasus pada PT. Sinar Niaga Sejahtera).

0 0 14

Peranan Sistem Informasi Akuntansi atas Persediaan Terhadap Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Guna Mencapai Keamanan Persediaan Barang Dagangan pada Toko Y.

0 1 15

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Atas Persediaan terhadap Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Guna Mencapai Keamanan Persediaan Barang Dagangan pada Toko X (Studi Kasus pada Toko "X" Sidareja).

0 0 17

Peranan Controller Dalam Pengendalian Persediaan Barang Guna Menunjang Efektivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pada PT. New Era Footwear Indonesia).

1 1 25

9cd5d persediaan barang dagangan

0 0 20

Chapter 09 Persediaan Barang Dagangan

0 0 27

PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (STUDI PRAKTIK KERJA PADA KOPERASI KARYAWAN SAMPOERNA) | . | Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi 1 PB

0 0 8