5. Pelaksanaan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Pada Toko Jakarta
a. Toko Jakarta menerapkan pengendalian internal persediaan barang dagangan, hal ini tercemin dari pelaksaan unsur-unsur pengendalian
internal, yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian pada Toko Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Pemilik toko Jakarta menetapkan peraturan dan kebijakan dalam menekan tindakan penyelewengan. Peraturan dan
kebijakan ditetapkan untuk mendorong karyawan bertindak jujur dan berperilaku sopan. Bagi karyawan yang tidak
melaksanakan aturan dan kebijakan akan dikenakan sangsi berupa teguran atau pemberhentian kerja.
b. Pemilik toko Jakarta tidak mempertimbangkan tingkat pendidikan dan pengalaman dalam merekrut karyawan,
sehingga diperlukan komunikasi dan penjelasan yang lebih terhadap karyawan baru dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab. c. Pemilik memiliki wewenang sepenuhnya terhadap usaha yang
dimilikinya karena kapasitas usaha yang masih kecil maka pemilik tidak membentuk komite pemeriksaan.
d. Struktur organisasi berbentuk lini, dimana hubungan atasan dengan bawahan dilakukan secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
e. Wewenang dan tanggung jawab diberikan secara langsung oleh pemilik kepada karyawan sehingga karyawan merasa dihargai
dan dipercaya. f. Toko Jakarta memiliki karyawan yang jujur, bekerja keras, dan
bertangngung jawab. 2. Penilaian Resiko
Penilaian resiko pada toko Jakarta adalah sebagai berikut: a. Pemilik toko Jakarta bekerjasama dengan supplier atau
pemasok dalam menghadapi perubahan. Bila terjadi perubahan seperti perubahan harga maka perubahan tersebut
harus diketahui oleh kedua belah pihak. b. Pemilik tidak menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian
dan latar belakang pendidikan, tetapi hanya mempertimbangkan karyawan yang jujur dan bertanggung
jawab. c. Pemilik tidak merubah sistem informasi. Sistem informasi
yang digunakan masih bersifat sederhana atau manual. d. Perkembangan teknologi pada toko Jakarta tidak terlalu
berpengaruh. Toko Jakarta tidak menetapkan sistem informasi untuk proses transaksi. Pencatan transaksi masih
dilkaukan secara sederhana. e. Wewenang dan tugas karyawan pada toko Jakarta tidak selalu
mengalami perubahan.
Universitas Sumatera Utara
f. Toko Jakarta tidak menetapkan sistem akuntansi dalam menjalankan usahanya.
3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian pada toko Jakarta sebagai berikut:
a. Pemilik toko Jakarta tidak menetapkan banyak tanggung jawab. Hanya saja apa yng menjadi tugas harus dilaksanakan
dengan baik dan penuh tanggung jawab. b. Setiap dokumen atau faktur yang telah diterima oleh pemilik
adalah sah. c. Dokumen dan pencatan pada toko Jakarta belum dilakukan
dengan baik. 4. Informasi dan Komunikasi
Dalam hal komunikasi, apabila terjadi masalah karyawan langsung memberitahukan kepada pemilik agar dapat segera mencari solusi
atau pemecahannya. 5. Pemantauan
Pemantauan dilakukan langsung oleh pemilik. Hal ini dilakukan sebagai upaya tindak lanjut bila terjadi penyimpangan.
b. Tujuan umum dalam mencapai pengendalian internal persediaan barang dagangan yang dilakukan oleh toko Jakarta dapat dilihat
sebagai berikut: 1. Efektivitas operasi
Efektivitas operasi suatu usaha khususnya yang berhubungan dengan persediaan barang dagangan. Pada toko Jakarta dapat
Universitas Sumatera Utara
dilihat dari kegiatan pembelian, penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan dan aktivitas pergudangan yang baik serta tidak
ditemui penyimpangan yang berarti. 2. Keandalan Laporan Keuangan
Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan melalui keakuratan informasi serta didukung oleh dokumen dan catatan yang memadai
mengenai persediaan barang dagangan sehingga informasi keuangan dapat dilaporkan secara layak. Namun sejauh ini toko
Jakarta belum menggunakan sistem laporan keuangan. Dimana belum adanya catatan yang memadai mengenai persediaan barang
dagangan pada toko Jakarta, semuanya masih dilakukan secara lisan.
3. Keputusan Terhadap Hukum Dan Peraturan Peraturan pada toko Jakarta ditetapkan oleh pemilik. Semua
kebijakan dan prosedur penerimaan, penyimpanan, pengeluaran serta aktivitas pergudangan berdasarkan kebijakan pemilik dan
karyawan harus mentaati peraturan yang berlaku. c. Tujuan khusus dalam mencapai pengendalian internal persediaan
barang dagangan yang dilakukan oleh toko Jakarta dapat dilihat sebagai berikut:
1. Eksistensi Belum adanya otorisasi oleh pejabat yang berwenang pada toko
Jakarta atas dokumen-dokumen dalam kegiatan pengelolaan persediaan barang dagangan untuk meyakinkan bahwa transaksi
Universitas Sumatera Utara
mengenai persediaan barang dagangan benar-benar terjadi. Semua dokumen harus berdasarkan atas izin pemilik.
2. Kelengkapan Belum adanya pencatatan setiap transaksi mengenai persediaan
barang dagangan yang dilakukan pada toko Jakarta secara lengkap dan disertai dengan dokumen atau catatan yang diperlukan.
3. Akurasi Perhitungan jumlah barang dagangan dilakukan pemilik dan
karyawan namun belum ada pencatatan data yang akurat mengenai persediaan barang dagangan.
4. Klasifikasi Sudah adanya penerapan kebijakan klasifikasi mengenai
persediaan barang dagangan yang ada pada toko Jakarta. 5. Tepat waktu
Setiap transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan dilakukan tepat waktu. Namun setelah terjadi transaksi
belum adanya pencatatan yang dibuat oleh pemilik semuannya masih secara lisan.
6. Pelaksanaan Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan Pada Toko Jakarta