B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang dagangan di
pedagang eceran beras di pasar tradisional Stabat telah dilaksanakan secara efektif?
2. Apakah pelaksanaan pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang
eceran beras di pasar tradisional Stabat telah dilaksanakan secara efektif? 3.
Apakah pengendalian internal persediaan barang dagangan berperan terhadap efektivitas pengelolaan persediaan barang dagangan pedagang
eceran beras di pasar tradisional Stabat?
C. Kerangka Konseptual
Bagi suatu perusahaan dagang, peran persediaan barang dagangan adalah sangat penting karena persediaan barang dagangan merupakan salah satu sumber
daya penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dagang, karena disamping merupakan asset yang nilainya paling besar dibanding aktiva lancar lainnya dalam
neraca perusahaan. Juga disebabkan sebagai sumber utama pendapatan perusahaan dagang berasal dari hasil penjualan persediaannya ini. Persediaan pada
perusahaan dagang umumnya terdiri dari beraneka ragam jenis barang dagang dengan jumlah yang relativ banyak. Persediaan barang dagangan yang beraneka
ragam ini merupakan salah satu karakteristik dari bisnis eceran retailing. Pasar eceran yang menjual beras sebagai dagangan utama merupakan
salah satu bentuk bisnis eceran yang turut memberikan sumbangan dalam
Universitas Sumatera Utara
memenuhi kebutuhan makanan pokok masyarakat Indonesia. Permintaan beras yang berfluktuatif menyebabkan para pedagang harus mempunyai suatu sistem
pengelolaan persediaan yang efektif. Persediaan beras yang rentan terhadap berbagai kerusakan, keusangan, kelebihan maupun kekurangan persediaan.
aktivitas pengelolaan persediaan meliputi pengarahan arus dan penanganan persediaan secara wajar mulai dari pengadaannya, penyimpanannya sampai
pengeluarannya. Persediaan harus ada pada waktu yang diperlukan, dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, pada tempat yang tepat dan harga yang
wajar. Pengabaian salah satu tanggungjawab yang menyangkut persediaan akan membawa dampak negatif bagi kelancaran operasi pedagang.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka pedagang eceran perlu untuk menciptakan dan menerapkan suatu aktivitas pengendalian
internal yang bertujuan untuk menghindari segala bentuk penyelewengan atau kecurangan yang terjadi di perusahaan, membantu perusahaan dalam menjamin
atau memastikan keamanan harta kekayaan perusahaan, dapat meningkatkan efisiensi operasi perusahaan serta dapat mendorong ditaatinya kebijakan yang
telah ditetapkan. Pengendalian internal menurut Arens, dkk 2003:270 adalah suatu proses
yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen maupun pemilik perusahaan ataupun pihak lain untuk mencapai tujuan yang berkenaan dengan:
1. Efektivitas dan efisiensi operasional
2. Keandalan laporan keuangan
3. Ketaatan kepada hukum dan peraturan yang berlaku
Universitas Sumatera Utara
Selain itu juga terdapat lima unsur pengendalian internal yang saling berkaitan agar suatu pengendalian internal dapat berfungsi secara efisien dan
efektif. Unsur-unsur pengendalian internal menurut Arens, dkk 2003:274 terdiri dari 5 unsur, yaitu:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan
Dengan demikian pengendalian internal yang andal dapat mengurangi berbagai kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja dalam pelaksanaan
kegiatan perusahaan, sehingga persediaan selalu tersedia untuk dijual, dalam arti tidak mengalami kerusakan, keusangan, kelebihan atau kekurangan persediaan
maupun kehilangan atau pencurian bilamana kondisi ini terpenuhi maka pengelolaan persediaan barang dagangan yang efektif akan dapat tercapai.
Menurut Tjendera 2001:430, syarat-syarat pengelolaan persediaan barang dagangan yang efektif adalah sebagai berikut:
1. Penetapan tanggungjawab dan wewenang yang jelas terhadap persediaan
2. Sasaran dan kebijakan yang dirumuskan dengan baik
3. Fasilitas pergudangan dan penanganan yang memuaskan
4. Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak
5. Standarisasi dan simplikasi persediaan
6. Catatan dan laporan yang cukup
7. Tenaga kerja yang memuaskan
Universitas Sumatera Utara
Adapun kerangka konseptual dari penelitian berdasarkan uraian diatas adalah:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Arens, dkk2003:274 dan Tjendera
2001:430 Diolah
D. Hipotesis