Standard Operating Procedure SOP

Pemakai laporan keuangan bank syariah meliputi : 153 1. Pemilik dana investasi yang berkepentingan akan informasi keuangan yang memungkinkan untuk ambil keputusan. 2. Pembayar zakat, infak, dan shadaqah yang berkepentingan akan informasi mengenai sumber dan penyaluran dana tersebut. 3. Dewan Pengawas Syariah yang berkepentingan dengan informasi tentang kepatuhan pengelola bank akan prinsip syariah. Dengan demikian, suatu laporan keuangan bank syariah haruslah sesuai dengan standar accounting syariah dan memastikan tidak ada penyimpangan di dalam laporan yang berhubungan dengan akad, struktur produk-produk syariah, proses, dan system yang digunakan. 154

2. Standard Operating Procedure SOP

Bank harus mempunyai standar baku operasi, atau yang disebut juga standard practice manual atau standard operating procedure yang selanjutnya kita singkat dengan SOP. SOP dimuat dalam suatu buku petunjuk tentang bagaimana semua aktivitas bank tiap harinya harus dijalankan. Jadi, meliputi uraian tentang visi dan misi bank, produk dan aktivitas bank dengan seluruh cabangnya, uraian-uraian dan langkah-langkah kerjanya. Setiap langkah operasi 153 http:74.125.153.132search?q=cache:m1_5ZjmBvIkJ:repository.binus.ac.id yang diakses pada tanggal 6 Februari 2010. 154 Hasil wawancara dengan Bapak Saryo, S.H. Pengawas Bank Muda Kantor Bank Indonesia Medan pada tanggal 6 Nopember 2009. Universitas Sumatera Utara bank harus mengikuti buku petunjuk ini sehingga untuk suatu transaksi yang sama jenisnya harus dilaksanakan secara sama disemua cabang dari bank tersebut. 155 Dalam buku SOP telah digambarkan setiap langkah operasi bank sehingga para pegawai tidak ragu-ragu lagi dalam menjalankan tugasnya. Bahkan petunjuk- petunjuk itu terlihat sangat mendetail baik mengenai dokumentasi, langkah- langkah yang harus diambil, maupun mengenai konsekuensi keungan yang menyertainya. 156 Standard Operating Procedure SOP bank syariah harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang dalam pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga riba, spekulasi maisir, dan ketidakpastian atau ketidakjelasan gharar. Apabila pelaksanaan perbankan syariah masih terdapat salah satu dari ketiga unsur yang diharamkan tersebut maka sudah pasti bank syariah tersebut melanggar prinsip-prinsip syariah. 157 SOP biasanya disusun secara praktis, meskipun bersifat detail, sehingga mudah untuk segera dilokalisir di mana dan dalam buku ke berapa suatu transaksi yang diatur. Di situ dimuat juga bagaimana cara dan langkah-langkah pegawai bank melayani keperluan nasabah dari mulai nasabah menghubungi pegawai, memproses transaksi, lalu membukukannya ke dalam buku-buku bank yang tersedia. Diberikan pula petunjuk, formulir-formulir apa yang harus diisi dan ditanda tangani nasabah, buku apa atau rekening apa yang harus didebit atau 155 Gunarto Suhardi, Usaha Perbankan Dalam Persfektif Hukum, Kanisius, Yogyakarta, 2003, hlm. 149. 156 Ibid. 157 Hasil wawancara dengan Bapak Saryo, S.H. Pengawas Bank Muda Kantor Bank Indonesia Medan pada tanggal 5 Februari 2010 Universitas Sumatera Utara dikreditir oleh bank, dan laporan apa saja yang harus dibuat untuk transaksi tersebut. 158 Langkah-langkah tersebut sekarang ini sudah dipermudah dan lebih dipercepat tanpa meninggalkan akurasi dan ketelitian, karena bank pada umumnya sudah menggunakan komputer yang software dan hardware-nya kian canggih. Pegawai bank tidak perlu lagi mencatat, mengklasifikasi, dan menganalisis masinng-masing transaksi mulai dari buku harian berupa rekening atau sub buku besar, membuat batch, jurnal tiap akhir hari, lalu membukukannya ke dalam buku besar, dan pada akhir bulan membukukannya pada neraca. Komputer telah mengambil alih pekerjaan detail tersebut sehingga setiap saat memerlukan data, manajemen dapat langsung melihatnya. Kalau nasabah perlu catatan saldo rekening korannya, dapat pula dibuatkan print out tiap saat dengan biaya yang ringan. 159 Pada umumnya, SOP dibuat oleh bank yang bersangkutan dengan memakai jasa konsultan sehingga sesuai dengan kebutuhan masing-masing bank. Sikap memberikan kesempatan bagi bank untuk mengatur buku petunjuk operasional sendiri juga merupakan sikap dari Bank Indonesia. Akan tetapi, pembuatan SOP tidak boleh semaunya sendiri, karena harus mengikuti standar keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI khususnya PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Bila standar dari IAI ini tidak diikuti, 158 Gunarto Suhardi, Loc.cit. 159 Ibid., hlm. 150. Universitas Sumatera Utara maka out put dari SOP itu dianggap tidak layak, sesuatu yang dalam hukum kebiasaan perbankan telah menimbulkan konsekuensi hukum yang cukup berat. 160

3. Sumber Daya Insani SDI Syariah