10. Memperkuat organisasi dan mengembangkan SDM yang berkompetensi
tinggi dengan dukungan Budaya Kerja yang berbasis pengetahuan.
B. Objek Tinjauan Bank Syariah
1. Laporan Keuangan Bank Syariah
Dalam aspek keuangan, Bank Syariah dan UUS wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia laporan berupa neraca tahunan dan perhitungan laba rugi
tahunan serta penjelasannya yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum, serta laporan berkala lainnya, dalam waktu dan bentuk yang
diatur dengan Peraturan Bank Indonesia.
145
Pelanggaran terhadap kewajiban tersebut di atas diancam dengan pidana.
146
PSAK No. 59 secara resmi dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI pada tanggal 1 Mei 2002. Standar ini merupakan salah satu instrumen
pendukung perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Standar ini banyak mengadopsi kerangka dan standar yang dikeluarkan oleh Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institutions AAOIFI yang berpusat di Manama Bahrain.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan keuangan adalah dengan menggunakan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan Syariah PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah.
147
145
Pasal 35 ayat 1 Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
146
Pasal 62 Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
147
http:khayy1328.multiply.com yang diakses pada tanggal 6 Februari 2010
Universitas Sumatera Utara
Penyajian laporan keuangan kegiatan bank syariah merupakan implementasi prinsip Islam, yaitu :
148
a. pelarangan riba dalam berbagai bentuk.
b. tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang time value of money.
c. fungsi uang sebagai alat tukar bukan bukan komoditas.
d. tidak boleh melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif.
e. tidak diperkenankan menggunakan 2 dua harga untuk satu barang.
f. tidak diperkenankan 2 dua transaksi dalam satu akad.
Dalam menyajikan laporan keuangan syariah, ada 5 lima jenis laporan yang harus disiapkan bank syariah adalah :
149
1. Neraca, mengungkapkan jumlah, jenis pembiayaan, syarat dan penyisihan
kerugian. 2.
Laporan Laba Rugi, mengungkapkan pendapatan, beban, keuntungan, kerugian dan bagian bank menurut jenis transaksi.
3. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat : periode laporan, saldo,
keuntungan kerugian dan saldo akhir, sifat hubungan bank, hak dan kewajiban. 4.
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah ZIS : periode, dasar penentuan zakat, jumlah yang diterima disalurkan, saldo.
5. Laporan Sumber dan Penggunaan Alqardh Hasan : periode, jumlah,
penyaluran, penerimaan, dan saldo.
148
http:74.125.153.132search?q=cache:m1_5ZjmBvIkJ:repository.binus.ac.id yang diakses pada tanggal 6 Februari 2010.
149
http:khayy1328.multiply.com yang diakses pada tanggal 6 Februari 2010
Universitas Sumatera Utara
Laporan 3 terakhir adalah khas bank syariah. Laporan ini harus disajikan sesuai dengan konsep “full disclosure” dengan menjelaskan semua jenis
pembiayaan yang ada, dana atau investasi yang diterima serta sifat, hak, periode, bagi hasil yang berkaitan dengan produk tersebut.
Tujuan akuntansi keuangan bank syariah adalah :
150
1. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban
dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai prinsip syariah yang berlandaskan pada konsep kejujuran.
2. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai untuk
pengambilan keputusan. 3.
Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam senua transaksi dan kegiatan usaha.
Sedangkan tujuan laporan keuangan bank syariah adalah :
151
1. memberikan informasi secara periodik tentang posisi keuangan perusahaan,
hasil usaha operasi dan arus kas. 2.
membantu para pemakai dalam pengambilan keputusan. 3.
memberikan informasi penting yang membantu manajemen dalam mengarahkan sumber daya ekonomi untuk membantu manajemen
merencanakan,mengarahkan mengawasi kegiatan usaha.
150
http:74.125.153.132search?q=cache:m1_5ZjmBvIkJ:repository.binus.ac.id yang
diakses pada tanggal 6 Februari 2010.
151
http:ekisonline.com yang diakses pada tanggal 6 Februari 2010.
Universitas Sumatera Utara
4. membantu pemerintah mengawasi ekonomi nasional dan pengumpulan pajak
berdasarkan laporan keuangan. 5.
informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syariah, informasi pendapatan dan bebannya tidak sesuai prinsip syariah bila ada, bagaimana pendapatan
diperoleh serta penggunaannya. 6.
informasi digunakan untuk membantu evaluasi pemenuhan tanggung jawab bank terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikan pada
tingkat keuntungan layak, informasi tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik dana investasi terikat.
7. informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial bank, termasuk pengelolaan dan
penyaluran dana.
Data yang disusun oleh lembaga keuangan dalam neraca, laporan laba rugi, arus kas, dan laporan-laporan lainnya sangat menentukan kesehatan
lembaga. Informasi yang ada dalam laporan-laporan ini sangat bermanfaat bagi pihak pemegang saham, pemilik dana, investor, dan regulator. Jika informasi
tersebut disusun berdasarkan standar yang seragam maka dapat dijadikan sebagai perbandingan yang objektif antar lembaga keuangan yang berbeda dan
meningkatkan efektifitas disiplin pasar.
152
152
M. Umer Chapra.,Tariqullah Khan , Op. cit., hlm. 84.
Universitas Sumatera Utara
Pemakai laporan keuangan bank syariah meliputi :
153
1. Pemilik dana investasi yang berkepentingan akan informasi keuangan yang
memungkinkan untuk ambil keputusan. 2.
Pembayar zakat, infak, dan shadaqah yang berkepentingan akan informasi mengenai sumber dan penyaluran dana tersebut.
3. Dewan Pengawas Syariah yang berkepentingan dengan informasi tentang
kepatuhan pengelola bank akan prinsip syariah. Dengan demikian, suatu laporan keuangan bank syariah haruslah sesuai
dengan standar accounting syariah dan memastikan tidak ada penyimpangan di dalam laporan yang berhubungan dengan akad, struktur produk-produk syariah,
proses, dan system yang digunakan.
154
2. Standard Operating Procedure SOP