Akibat Hukum Pelanggaran Prinsip Syariah

rentabilitas earning, likuiditas liquiditysensitivitas tterhadap risiko pasar sensitivity to market risk, dan manajemen management. Penilaian peringkat komponen pembentuk faktor finansial akan dihitung secara kuantitatif dan kualitatif. Rasio keuangan akan meliputi permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Sedangkan, penilaian peringkat komponen pembentuk faktor manajemen dilakukan melalui analisis dengan mempertimbangkan indikator pendukun termasuk kepatuhan terhadap prinsip syariah syariah compliance. Kedua penilaian peringkat tersebut akan digabungkan sebagai penilaian final. Hasil penilaian akan menggunakan tabel konversi yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Kesehatan atau kondisi keuangan dan non keuangan bank berdasarkan prinsip syariah merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola manajemen bank, masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank maupun pihak lainnya. 184 Siti Chalimah Fadrijah juga menyebutkan : 185 Salah satu pilar penting dalam pengembangan lembaga keuangan syariah adalah syariah compliance kepatuhan syariah. Pilar inilah yang menjadi pembeda utama antar lembaga keuangan syariah dengan lembaga keuangan Tingkat kesehatan bank akan digunakan Bank Indonesia sebagai aspek untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati- hatian, kepatuhan terhadap prinsip syariah. Selain itu, tingkat tersebut juga untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, dan manajemen risiko. Sedangkan, bagi bank, aspek tingkat kesehatan dapat digunakan segai indikator mementukan strategi usaha. Bagi Bank Indonesia, tingkat kesehatan tersebut digunakan pula untuk menentukan strategi pengawasan bank yang tepat.

E. Akibat Hukum Pelanggaran Prinsip Syariah

184 Bagian Umum Penjelasan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 91PBI2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. 185 Republika Online, Selasa, tanggal 30 Januari 2007, yang diakses pada tanggal 7 Februari 2010. Universitas Sumatera Utara konvensional. Untuk menjamin teraplikasinya prinsip-prinsip syariah di lembaga perbankan dan keuangan syariah, diperlukan pengawasan syariah yang diperankan oleh Dewan Pengawas Syariah DPS. Praktek operasional perbankan dan lembaga keuangan syariah harus benar-benar dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Penerapan syariah compliance itu merupakan suatu keniscayaan. 186 Hasil penelitian Bank Indonesia kerjasama dengan Ernst Young 2008 menyebutkan bahwa dilanggarnya syariah compliance akibat lemahnya pengawasan DPS memiliki dampak terhadap risk manajemen. Jenis manajemen risiko yang terkait erat dengan peran DPS adalah risiko reputasi yang selanjutnya Jika peran DPS tidak optimal dalam melakukan pengawasan syariah terhadap praktik syariah yang berakibat pada pelanggaran syariah compliance, maka citra dan kredibilitas bank syariah di mata masyarakat menjadi negatif, sehingga dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada bank syariah yang bersangkutan. Hal inilah yang dikatakan oleh Shanin A. Shayan CEO and Board Member of Barakat Foundation : “The biggest risk facing the global Financial System is not a fall in its earning power but most importantly a loss of faith and credibility on how it work”. Jadi menurutnya risiko terbesar menghadapi sistem keuangan global bukanlah kesalahan tentang kemampuan menciptakan laba, tetapi yang lebih penting adalah kehilangan kepercayaan dan kredibilitas tentang bagaimana operasional kerjanya. 186 http:agustianto.niriah.com yang diakses pada tanggal 7 Februari 2010. Universitas Sumatera Utara berdampak pada displaced commercial risk, seperti risiko likuiditas dan risiko lainnya. Disinilah peran DPS perlu dioptimalkan, agar mereka bisa memastikan segala produk dan sistem operasional bank syariah benar-benar sesuai syariah. The rule of syarih Board : to ensure that every transaction complies with Islamic law. Untuk memastikan setiap transaksi sesuai dengan hukum Islam, anggota DPS harus memahami ilmu ekonomi, keuangan dan perbankan serta berpengalaman dibidang hukum Islam. Bank Indonesia menetapkan sanksi administratif kepada Bank Syariah atau UUS, anggota dewan komisaris, anggota Dewan Pengawas Syariah, direksi, dan atau pegawai Bank Syariah atau Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS, yang menghalangi dan atau tidak melaksanakan Prinsip syariah dalam menjalankan usaha atau tugasnya atau tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang. 187 Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud di atas adalah : 188 a. denda uang; b. teguran tertulis; c. penurunan tingkat kesehatan bank Syariah dan UUS; d. pelarangan untuk turut serta dalam kegiatan kliring; e. pembekuan kegiatan usaha tertentu, baik untuk kantor cabang tertentu maupun untuk bank syariah dan UUS secar keseluruhan; 187 Hasil wawancara dengan Bapak Saryo, S.H. Pengawas Bank Muda Kantor Bank Indonesia Medan pada tanggal 5 Februari 2010. 188 Pasal 58 ayat 1 Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Universitas Sumatera Utara f. pemberhentian pengurus Bank Syariah dan Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS, dan selanjutnya menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat pengganti yang tetap dengan persetujuan Bank Indonesia; g. pencantuman anggota pengurus, pegawai, dan pengurus saham Bank Syariah dan bank Umum Konvensional yang memiliki UUS dalam daftar orang tercela dibidang perbankan; dan atau h. pencabutan izin usaha. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Siti Chalimah Fadjrijah menyebutkan : 189 Bapak Saryo, S.H. selaku Pengawas Bank Muda Kantor Bank Indonesia Medan mengatakan : Peraturan masalah prinsip syariah ini sangat jelas. Jika pelanggaran dilakukan secara terus-menerus, bank atau unit syariahnya bisa dicabut izin usahanya. Hingga kini baru satu bank yang terindikasi melakukannya, akan tetapi bank tersebut telah melakukan perbaikan. Salah satu larangan dalam prinsip syariah ialah pemasaran produk derivatif yang tidak memiliki underlyng transaksi. Pasalnya, transaksi ini brsifat spekulasi yang berbau judi yang dilarang di bank syariah. Untuk itu, Bank Indonesia telah menegurnya dan bank yang bersangkutan telah memperbaikinya. 190 ”Untuk pengawasan bank syariah di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia Medan belum pernah terjadi pelanggaran prinsip syariah sejak dikeluarkannya Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.” 189 www:.mediaindonesia.com yang diakses pada tanggal 7 Februari 2010. 190 Hasil wawancara dengan Bapak Saryo, S.H. Pengawas Bank Muda Kantor Bank Indonesia Medan pada tanggal 5 Februari 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Bank Indonesia dalam melaksanakan pengawasan pada bank syariah harus memperhatikan beberapa objek yang menjadi tinjauan dalam pengawasan bank syariah dimana dalam pelaksanaan operasional perbankan tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yakni tidak menggunakan sistem bunga riba, spekulasi maisir, ketidakpastian atau ketidakjelasan gharar, haram, dan zalim. Adapun objek tinjauan yang harus diperhatikan Bank Indonesia dalam melaksanakan pengawasan pada bank syariah adalah laporan keuangan bank syariah, System Operating Procedures SOP, Sumber Daya Insani SDI Syariah, Dewan Pengawas Syariah DPS, dan struktur produk syariah, yang kelima unsur ini harus diawasi dan diperiksa dengan teliti dan cermat demi terwujudnya sistem dan tatanan perbankan syariah yang sehat dan istiqomah dalam penerapan prinsip syariah. 2. Kewenangan Bank Indonesia dalam pelaksanaan tugas pengawasan terhadap bank syariah meliputi pengawasan tidak langsung off-site supervision atas dasar laporan bank dan pengawasan langsung on-site supervision dalam bentuk pemeriksaan di kantor bank yang bersangkutan terkait dengan pelaksanaan prinsip syariah dan dalam menjalankan usaha atau memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang. 3. Peranan Bank Indonesia dalam mengatur tingkat kesehatan bank syariah yaitu mewajibkan bank memelihara tingkat kesehatannya yang meliputi kecukupan modal, kualitas aset, Universitas Sumatera Utara