development syariah dan berkemampuan komunikasi saat SDM itu melakukan marketing.
Demi kesuksesan dalam operasionalnya, mekanisme pengelolaan perbankan dan keuangan syariah harus memiliki sistem yang komprehensif dalam
melakukan penarikan dan alokasi dana yang didapatkan. Memiliki manajemen yang handal, sehingga akan mampu merealisasikan tujuan yang ingin dicapai.
Sebaik apapun sistem yang ingin dipakai, namun tidak dilengkapi dengan personal yang mempunyai integritas. Atau tenaga-tenaga yang tidak memahami
konteks operasional yang harus dijalankan, maka sistem tersebut akan menuai kegagalan. Dalam hal ini, peran manusia yang menjalankan sistem merupakan
faktor krusial yang harus diprioritaskan.
166
4. Dewan Pengawas Syariah DPS
Dalam rangka menjaga kegiatan usaha bank syariah agar senantiasa berjalan sesuai dengan nilai-nilai syariah, maka diperlukan suatu badan
independen yang terdiri dari para pakar syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum di bidang perbankan. Dewan Pengawas Syariah DPS adalah
suatu fungsi dalam organisasi bank syariah yang secara internal merupakan badan pengawas syariah, dan secara eksternal dapat menjaga serta meningkatkan
kepercayaan masyarakat. Tugas Dewan Pengawas Syariah adalah melakukan pengawasan pada Bank Islam yang mengaju pada fatwa Dewan Syariah Nasional
untuk selanjutnya disingkat DSN serta norma-norma syariah menyangkut
166
http:kjksmadani.wordspress.com yang diakses pada tanggal 6 Februari 2010.
Universitas Sumatera Utara
operasional bank, produk Bank Islam, dan moral manajemen. DSN nerupakan lembaga yang dibentuk oleh MUI secara struktural berada dibawah MUI.
Berdasarkan paparan di atas jelas terlihat, bahwa DSN berwenang mengeluarkan fatwa yang mengikat DPS dan perbankan Islam. Dalam
memberikan fatwa tersebut, DSN tidak boleh dipengaruhi atau terpengaruh oleh lembaga mana pun. DSN berdiri sendiri diluar dari Bank Indonesia, namun dalam
melakukan pengawasan tetap bekerja sama dengan Bank Indonesia. DSN berfokus pada masalah pengawasan dan pembuatan fatwa produk-produk syariah,
sementara Bank Indonesia lebih berfokus pada masalah manajemen perbankan secara umum dan tidak masuk pada persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
syariah. Menurut Pasal 34 PBI No. 113PBI2009 anggota Dewan Pengawas
Syariah wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Integritas, yang paling kurang mencakup :
1. memiliki akhlak dan moral yang baik;
2. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perbankan syariahdan
peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3.
memiliki komitmen terhadap pengembangan Bank yang sehat da tangguh sustainable; dan
4. tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai uji kemampuan dan kepatutan fit and proper test yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
b. Kompetensi, yang paling kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman di
bidang sysrish mu’smslsh dan pengetahuan di bidang perbankan dan atau keuangan secara umum; dan
c. Reputasi keuangan, yang paling kurang mencakup :
1 tidak termasuk dalam daftar kredit macet; dan
2 tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi pemegang saham, anggota
Dewan Komisaris, atau anggota Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 lima
tahun terakhir sebelum dicalonkan.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan produk perbankan syariah dituangkan dalam bentuk akad. Semua akad harus diperiksa oleh DPS terlebih dahulu, agar tidak menyimpang
dari ketentuan syariah. Apabila ada akad yang belum difatwakan, DPS harus meminta fatwa terlebih dahulu kepada DSN. Sebelum ada persetujuan dari DSN,
akad tersebut belum dapat dikeluarkan.
167
Fungsi pengawasan DPS berlangsung sejak produk tersebut akan berjalan hingga akad tersebut selesai. Ini berguna untuk menghindari penyimpangan yang
sering terjadi pada saat akad tersebut dibuat, baik dari para pihak maupun dari pelaksanaan isi akad.
168
Beberapa prinsip dari produk bank berdasarkan syariah akan diuraikan satu per satu berikut ini :
5. Struktur Produk Syariah