sedangkan kekurangan kerugian product placement adalah: 1.
High absolute cost. Biaya absolut product placement bisa sangat tinggi. Walaupun hanya dengan persentase yang kecil dari placement harus
dibayar secar lansung. 2.
Time of exposure. Dimana jalan untuk beberapa produk yang diekspos kepada audience mempunyai sebuah pengaruh. Tidak ada jaminan yang
akan dilihat secara tertulis dari produk produk tersebut. 3.
Limited appeal. Tidak ada potensi dari pendiskusian laba produk atau tadak menyediakan informasi yang ditel.
4. Lack of control. Di dalam sejumlah film. Pengiklan tidak berkata lebih
kapan dan seberapa sering produk tersebut akan ditampilkan. Banyak perusahaan menemukan bahwa bahwa placement mereka di film tidak
bekerja dengan baik seperti yang diharapkan. Menurut Fill 2006 : 799-800 pembahasan karateristik product placement
terbagi dalam dua bagian yaitu kelebihan strengths dan kekurangan
Weakness Adapun kelebihan strengths product placement, yaitu
a. Dengan menampilkan produk tersebut, dapat membangun meningkatkan
awareness dan kredibilitas untuk memperkuat citra merek. Hampir semua
bisnis dalam product placement percaya bahwa audience dalam hal ini b.
dapat didampingi untuk mengidentifikasikan dan menghubungkan dirinya dengan lingkungan yang digamnbarkan atau dengan selebritis yang
menggunakan produknya.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengurangi biaya produksi c. Mencapai audience tertentu captive audience
d. Mempunyai jangkauan yang lebih luas daripada periklanan tradisional e. Mendemontrasikan kegunaan produk dalam lingkup yang alami.
f. Menggambarkan setting yang lebih realistis, serta menawarkan peluang
beriklan bagi produk-produk yang dibatasi media iklannya seperti rokok
dan alkohol. Sedangkan kelamahan atau kekurangan weakness product placement yaitu:
a. Dengan menempatkan melakukan product placement di dalam sebuah
film bukan berarti tidak ada risiko bahwa produk tersebut tidak akan terlihat unnoticed, khususnya dalam kondisi ini apabila placement
dilakukan pada adegan yang tidak menyenangkan.
b. Tidak ada kendalinya dari pengiklan atas kapan, dimana, dan bagaimana
produk tersebut akan ditampilkan.
c. Saat produk itu muncul dan diperhatikan, sejumlah kecilminoritas
audience menyatakan bahwa bentuk komunikasi ini tidak etis.
d. Dapat disebut bentuk subliminal advertising dimana bentuk ini disebut
legal. 6. Mahasiswa
Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam gerakan- gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual,
memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung
Universitas Sumatera Utara
jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan. Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai
lapisan intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan menyebar
kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan
memainkan peran politik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan PT.Garuda Food
PT.Garudafood adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman di Indonesia yang saat ini sedang berkembang dengan pesat dengan pengelolaan
management sumber daya manusia berbasis kompetensi diharapkan akan dapat memberikan apresiasi terhadap angkatan kerja muda yang memiliki jiwa dinamis
serat menyukai tantangan dalam berkarir.Pada tahun 1958, Darmo Putro mantan pejuang memilih menekuni dunia usaha dengan mendirikan PT Tudung di Pati,
Jawa Tengah. Perusahaan ini bergerak di bisnis tepung tapioka. Selain GarudaFood, Tudung Group juga menaungi SNS Group PT Sukses Niaga
Sejahtera, bergerak di bisnis distribusi dan logistik dan Tudung International. Pada awal 1987 TPJ mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merek
Kacang Garing Garuda, yang belakangan dikenal dengan sebutan ringkas: Kacang Garuda. Pada tahun 2000, TPJ merger dengan perusahaan lain menjadi PT
Garuda Putra Putri jaya Selanjutnya berubah lagi menjadi PT Garudafood Putra Putri Jaya.
Perusahaan ini dikendalikan oleh Sudhamek Agoeng WS pada 1994. Dari hanya satu pabrik dengan 700 karyawan dan lima produk, Garudafood cepat
berkembang menjadi delapan pabrik,19 ribu karyawan dan 200 produk. Tatkala perekonomian nasional tengah dihantam krisis ekonomi, Desember 1997,
didirikan PT GarudaFood Jaya GFJ yang memproduksi biskuit bermerek Gery. Pada 1998 GarudaFood mengakuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati TRMS,
Universitas Sumatera Utara